Seorang gadis terlihat berjalan bergegas melewati lorong rumah sakit yang terbilang nampak ramai untuk malam ini, tangannya kanannya menggandeng gadis lain yang usianya terbilang lebih muda darinya masih menggunakan tas gendongnya. Keduanya berlari menuju ruang recieptionis hendak menanyakan beberapa ruangan.
Namun Receptionis itu terlihat sangat ramai, banyak sekali wali pasien yang sedang mengurus administrasi disana, sehingga membuat kedua gadis itu harus mengantre terlehih dahulu.
Drrtt!! Drttt!! Drttt!!
Ponsel gadis yang lebih muda berdering, membuat gadis itu harus merogoh kantong celananya untuk mengambil ponsel itu
"bentar kak" Izinnya untuk mengangkat panggilan yang masuk, sedangkan gadis yang lebih tua mengangguk dengan sangat resah
________________________
"Syaa!!! Lo dimana??? Gue udah suruh lo tunggu dulu depan rumah temen lo, tapi orang suruhan gue gak nemu lo disana??!! lo jangan aneh - aneh deh!! Jangan buat masalah, gue masih sibuk ngurusin kakak lo, lo balik ke rumah temen lo sekarang, biar orang suruhan gue yang nganter lo kesini!!!" Lawan bicaranya tampak mengomel membuat gadis itu harus menjauhkan ponselnya dari telinga
"kata kak Iyan lo bisa ngelacak orang, lo ngapa nanya lagi gue di mana kak"
"Lupa gue" entengnya
"yaya dimana lo?!, gada waktu gue ngelacak - ngelacak lo!!"
"Udah di RS gue! lo dimana kak? Ruangan kak Iyan dimana??"
"Lo udah disini?? Ehhh bocah tengik, gue bilang jangan kemana - mana sendirian, udah malem!"
"Aduh kak, lo bisa nggk sih gak usah bawel, ketemu.. cium juga lo ya!!"
"Hehhh bocil, bener - bener sakit jiwa lo!!"
"ruang kak Iyan di mana?"
"lantai 3, Lorong paling utara, kamar di ujung"
"oke!"
_______________________
Sambungan terputus, lawan bicaranya lah yang memutuskan sambungan.
"kak Ellin, Ruangan kak Iyan ada di lantai 3, Lorong paling utara"
Evellyn mengernyitkan alisnya "tau dari mana Sya??"
"kak Chandra yang bilang di telfn barusan. Yaudah yuk kak kita langsung kesana aja" Meisya menarik tangan gadis yang lebih tua darinya itu.
Ya kedua gadis itu adalah Evellyn dan Meisya, adik dari Mike dan Adrian. Orang yang menelepon Meisya tadi adalah Chandra yang tampak sibuk mengurusi teman - temannya yang sedang terluka.
Sakha meminta Chandra untuk mengurusi Meisya sejak kemarin, setelah Adrian mengalami kecelakaan tabrak lari. Gadis remaja itu tidak tinggal dengan Chandra, tidak! Hanya saja Chandra sesekali mengecek keadaan Meisya dirumahnya, membelikannya makanan, atau bahkan mengantar jemput gadis itu. Sebenarnya walau tanpa Chandra, Meisya bisa melakukannya sendiri, dia masih memiliki supir dan pembantu untuk membuatkannya makanan.
Tapi bukan Meisya namanya kalau tidak memanfaatkan kesempatan ini, Chandra terlalu tampan dan sangat keren jika harus di lewatkan, maka dari itu Meisya selalu menghubungi teman kakaknya itu untuk terus datang kerumah, memintanya membawa makanan, atau bahkan mengantar jemputnya.
Bukan berarti Meisya mensyukuri kakaknya sempat tertabrak, Tidak! Bahkan kemarin ia sempat menjenguk kakaknya di rumah sakit. Lalu mengapa gadis itu lagi - lagi bertanya dimana ruang kakaknya di rawat? Itu di karenakan kakak laki - lakinya itu sempat kabur dari rumah sakit, dan sekarang harus kembali ke rumah sakit dengan kondisi yang lebih parah dari sebelumnya. Tentu saja hal itu akan membuat kakak lelakinya mendapatkan penanganan yang berbeda dan juga ruangan yang berbeda pula.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Princess
Teen FictionKatanya aku seperti putri, namun aku bukanlah tuan putri Aku rasa aku bukanlah seorang putri, tapi ternyata aku memanglah putrinya