Banyak sekali pukulan yang Chandra berikan pada Kara, membuat Viona menggigit bibir bawahnya, ia benar – benar tidah tega melihat kakaknya di perlakukan seperti itu. Chandra sialan, bajingan!! Geramnya dalam hati
"hahaha gimana Vio?? Kurang?? Kayaknya tato lebam sama tato merahnya kurang banyak. Sebentar gue tambah lagi" Chandra kembali bersiap mengayunkan tinjunya ke tubuh Kara
"Stop Bajingan!!! Jangan pukul kakak gue lagi" Desis Viona, kini ia bangkit dari posisinya sehingga Emilly teralihkan pada Daniel. Viona mengahampiri Chadra dan Kara "Gue bilang stop!!"
Chandra tersenyum, gadis itu berani mengaku juga rupanya. Tentu saja hal itu membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut. Beberapa memang tahu, seperti Gevan dan Emilly tentang Viona yang merupakan sumber dari segala masalah yang terjadi di AEIS akhir – akhir ini. Namun. Mereka tidak menyangka Viona akan berbuat senekat ini, bukankah ini sudah masuk tindakan criminal?
Termasuk Chandra, Gevan dan Emilly, mereka pikir Viona telah berubah, karena akhir – akhir ini gadis itu bahkan tidak membuat masalah. Tapi mengapa kali ini.. ??
"Iyaa guee.. emang gue yang ngerencanain ini semua. Gue dalangnya!! Puas lo??!" mata gadis itu sedikit melotot menatap Chandra "awalnya kakak gue nolak, tapi setelah dia tau Milly itu temen lo, akhirnya dia mau. Jadi kalo lo mau salalahin gue aja!!, jangan libatin kakak gue!!!"
"YA EMANG LO SALAH!!!" balas Chandra dengan nada tinggi "EMANG SALAH SIAPA LAGI???!! Sekarang gue tanya, kakak lo ikut andil dalam rencana busuk lo ini, bukankah wajar jika ia ikut andil buat jadi samsak gue kali ini?!!"
"kakak gue udah babak belur!! Dia bisa mati!!"
"lo liat!" Chandra menunjuk Adrian dan Emilly secara bergantian
"dua orang!!! Milly sama Adrian bisa mati karna kakak lo ini!! Pikir pake otak!! Kalo lo gak mau kakak lo celaka, ya lo gak usah bikin orang lain celaka!!!"
"kenapa Vi?? Apa ini karna gue??" Kini Tiara ikut bersuara, ia melangkah maju
"cihh"
Viona mendecih, ia kini menatap gadis yang mulai mendekat ke arahnya "kenapa harus lo?? Kenapa harus lo Ra!! Gue yang udah susah payah.. tapi lo yang nikmatin hasilnya!!"
"Sekarang apa???!! apa??! iyaa gue yang ngelakuin!! Gue yang nyekap Milly! Lalu apa??!! Gue udah ngaku yaa!! Alesan? Hhhh... gue rasa kalian udah tau apa alesan gue ngelakuin ini!! Iya!! Tiara!! Milly lebih Milih Tiara di banding gue!! Gue sakit hati!! Sekarang apa lagi hah??!!!"
Viona mengenedarkan pandangannya kepada semua orang yang ada disana menatap satu persatu wajah – wajah sialan itu
"Apa???!!! Apaa gue tanya?!!!"
"kalian semua mau penjarain gue ??? oke silahkan!!! Laporin gue kepolisi!!!" nafas Viona terlihat turun naik saat ini, wajahnya memerah
"TAPI LEPASIN DULU KAKAK GUE SEKARANG!!!!" Viona menatap Chandra dengan mata melotot marah kepada laki – laki itu dengan suara penuh penekanan
PUK! PUK! PUK!
Seseorang menepuk tangannya, kepalanya terlihat menggeleng menghampiri Viona dan Chandra. Ia adalah Gevan "Berani loh dia, minta di laporin. Nyali lo gede juga ya!" ujar Gevan menatap remeh gadis itu
"udah kepalang basah gak sihh??? Gak seru ah kalo Cuma tuntutannya hanya penculikan doang" lanjutnya lagi
Chandra terkekeh "gimana Vi??? Ada yang mau lo omongin gak? Nanggung banget nih. Mending lo ungkapin aja sekarang"
Viona menggertakkan giginya "sekarang apa lagi??!! lo mau gue jelasin apa lagi hahh??!!!"
"pura – pura bodoh dia Van" Chandra merangkul Gevan

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Princess
Novela JuvenilKatanya aku seperti putri, namun aku bukanlah tuan putri Aku rasa aku bukanlah seorang putri, tapi ternyata aku memanglah putrinya