BAB 60

352 55 75
                                    

Drttt drrt!! Drtt drtt! Drtt drtt!

Seorang laki – laki menerjap – nerjapkan kelopak matanya, ketika ia merasakan getaran beberapa kali pada ponselnya. Pupilnya masih mencoba untuk menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang masuk ke matanya. Tangan kanannya ia masukkan ke bawah bantal dan mulai meraba – raba. Sakha menyipitkan penglihatannya

Chandra is Calling, tentu saja setelah ia membaca itu ia langsung menyambungkannya

"Khaa.. cewe lo sama Daniel hilang" Sakha mengkerutkan keningnya, bukankah Emilly memang sudah hilang berserta keluarganya, namun mengapa sekarang laki – laki itu menyebutkan nama Daniel ?

"Daniel?"

"Hadu gimana ya, sebentar gue jelasin dulu. Iya Milly emang dibawa pergi sama keluarganya, bukan karna niatan untuk kabur.. tapi mereka terpaksa kabur.. mereka takut kalo ayah lo bakal ngelakuin apa – apa sama Milly.. Jadi lo jangan berfikir mereka sengaja ngelakuin itu? enggk!! Bahkan lo tau Milly sama tante Natalie sampe bener – bener depresi disana setelah tau kenyataannya.."

"mereka di bawa sama Adrian, amanin sama Adrian.. untuk sementara waktu untuk diamanin"

Sakha mendecih "lo tau, tapi lo gak kasih tau gue"

"karna gue gak mau sampe ayah lo tau, gue juga gak tau Adrian bawa mereka kemana Njir..!!"

"Lalu buat apa lo kasih tau gue sekarang?"

"kok lo nanya gitu..?!! oke terserah Kha.. kalo lo juga ternyata tersinggung karena hal ini, karna gak ada yang kasih tau lo, lo marah juga sama keluarga Milly.. sebagai temen lo sama Milly.. gue Cuma bisa kasih tau ini, gue gak mau berpihak sama siapapun.. gue bakal kirimin foto, setelah itu gue selesai"

TUT!!!

Chandra memutuskan panggilan telepon secara sepihak dengan ujaran – ujarannya yang sepertinya memperlihatkan laki – laki itu sedang kesal

Drtt drttt!

Ponsel itu kembali bergetar, satu noifikasi masuk Chandra send a photo

Sakha langsung membuka foto yang dikirimkan tersebut, tiba – tiba saja mata Sakha membulat melihat dua orang yang ia kenal sedang terikat di tengah remangan kegelapan. Wajah si laki – laki babak belur sedangkan yang perempuan terdapat darah yang mengalir dari kepala melewati pipinya. Kekasihnya dan sahabatnya itu terluka!

Sakha mengepalkan tangannya, ia lalu bangkit dari tempat tidurnya lalu menarik selang infus itu dari tangannya hingga terlepas. Ia mencoba berdiri namun kepalanya sedikit terhyung mengingat ia juga mengalami sedikit pendarahan yang letaknya di kepala.

Ia berjalan membuka pintu, membuat dua penjaga suruhan ayahnya langsung sigap memegangnya

"tuan, anda mau kemana?"

"ayah mana?" Tanya Sakha "bawa saya pada ayah"

Kedua penjaga itu mengerti "baik tuan, tuan masuk saja kembali ke dalam kamar.. biar saya yang membawa ayah anda kemari"

"tidak, saya mau cari ayah sekarang"

"tuann.. anda masih lemah biar kami yang – "

"ada apa ini???!!" Tiba – tiba orang yang dicari sedari tadi oleh Sakha muncul, Sathya bersama dengan Renata dan Reina

"Sakhaa!! Tangan kamu!!"

Reina tampak terkejut melihat punggung tangan Sakha yang tampak mengeluarkan Darah, tentu saja itu membuat atensi kedua orang tua Sakha dan para orang suruhan Sathya teralihkan pada tangan Sakha yang tampak mengeluarkan darah

"Sayanggggg!!!!" pekik Renata, ia langsung meraih tangan putranya itu

"kalian!!" Renata menoleh pada para bodyguard itu "tolong panggilkan dokter atau perawat sekarang!!!" titahnya

I'm not the PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang