BAB 3

826 128 21
                                    

Darren terlelap di pangkuan Sakha, sepertinya anak kecil itu sudah kelelahan bermain game, game yang ringan itu membuat matanya perlahan-lahan tertutup hingga pada akhirnya mata itu tertutup dengan sempurna. Sakha mengecek jam di ponselnya sudah pukul 22.35 lalu melirik batre di HPnya, hanya 2 %. Derren benar-benar menghabiskan batrai ponselnya malam ini.

Sakha menolehkan kepalanya kearah samping, ia bisa mencium dengan jelas aroma Shampo yang di gunakan gadis ini, wangi mawar. Gadis itu sedari tadi tidak bergerak sama sekali, tanganya terlipat di atas perutnya dan ponselnya sudah dalam keadaan mati di tangannya. Sepertinya gadis ini sudah tertidur pikir Sakha.

"llyy.."

Sakha menepukkan tangannya ke pundak gadis itu dengan pelan, Emilly menerjap-nerjapkan kedua matanya, menyadari ada yang membangunkannya.

"Sorry, gue ketiduran" Emilly kini terduduk melepaskan senderannya pada lengan laki-laki itu.

"Daren udah tidur ya?"

"udah, kamarnya dimana?"

"Disana" Emilly menunjuk sebuah kamar "biar gue anter"

Emilly bangun, dan berjalan lebih dulu menuju kamar si kembar, tangan kanannya masih mengucek matanya, sedangkan Sakha laki-laki itu mengangkat badan Darren menyusul di belakangnya. Kini Sakha sudah membaringkan Darren di samping Farren.

"Udah jam segini" Sakha memperhatikan jam tangannya "pulang yuk, kayaknya tamu yang lain udah pada pulang"

"yaudah yuk, gue juga udah ngantuk banget"

Mereka menuruni tangga menuju lantai satu. Benar saja sudah banyak sekali tamu seumurannya yang pulang, dan hanya menyisakan tamu dari orang tua Evellyn. Mata mereka mencari sosok Chandra yang sejak awal entah berada di mana. Emilly berjalan lebih dulu menuju kolam dan di ikuti oleh Sakha di belakangnya.

Benar saja, Chandra laki-laki itu sedang duduk di pinggiran kolam bersama Evellyn. Mereka tampak bercengkrama dan sesekali tertawa ringan.

"Nyebur aja lo sana, tunjukin wujud asli lo, jangan costplay jadi manusia" Sambar Emilly membuat kedua manusia berlawanan jenis itu menoleh. Chandra sempat terkaget, sejak kapan gadis cerewet ini sudah berada di belakangnya.

"Lo tuh, ganggu banget sumpah"

"Yuk pulang" Ucap Emilly pada Chandra "Lin.. gue, Sakha, sama Chandra balik dulu ya. Udah malem soalnya" pamitnya pada Evellyn

"Sekarang??" Chandra sedikit memelas, membuat Emilly mempelototinya

"Iya gapapa, thanks ya udah dateng ke birthday party gue. Gue jadi gak enak, kalian kesini kan buat nikmatin acara, tapi malah jagain Darren sama Farren di atas"

Evellyn, gadis itu merasa bersalah. Kini Chandra dan Evellyn sudah berdiri lalu mereka berjalan beriringan ke arah gerbang.

"Gapapa kok, emang kitanya yang mau kok, iya kan kha?" Emilly menyikut lengan sakha. Sedangkan laki-laki itu hanya tersenyum dengan artian menyetujui pernyataan dari Emilly

"Yaudah ya, gue balik dulu. Salam ya sama tante Erin dan om Hendra, mau pamit langsung ke mereka tapi gue gak enak, lagi pada ngomong sama temen-temennya mereka"

"Siap, nanti gue kasih tau mereka, yaudah hati-hati ya kalian makasi banyak nihh"

"Iya sama-sama" Kini ketiganya sudah berada di dalam mobil, bersiap untuk pulang

"See you Ellin"

Emilly gadis itu melambaikan tangannya dari dalam mobil dengan kaca yang masih terbuka. Evellyn membalas lambaian tangan itu sambil menatap mobil putih itu yang kini mulai menjauh meninggalkan perkarangan rumahnya.

I'm not the PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang