63 [END]

1K 77 129
                                    

CKLEK!!!

Emilly menutup pintu ruang kerjanya dengan terburu – buru, sedari tadi ia merasakan nafasnya seperti sedang tercekat ketika laki – laki itu datang, ia mencoba menghirup udara sebanyak – banyaknya, kakinya terasa lemas sedangkan tangannya masih memegang kenop pintu disaat tubuhnya sudah merosot ke lantai.

Sudah tiga tahun berselang laki – laki yang sempat mengisi relung hatinya itu datang kembali. Sakha Altaraksha, mantan kekasihnya walau kata perpisahan tidak pernah terucap diantara keduanya.

Dia kembali!

Emilly memegang dadanya, rasa sesak itu kembali muncul ketika ia mengingat bagaimana ia melolosakan diri dari rasa sakit seorang diri ketika semua orang yang ia cintai meninggalkannya satu persatu, bagaimana ia hidup tanpa ada Sakha di sampingnya, menemaninya, menguatkannya. Tidak! laki – laki itu tidak melakukan apapun untuknya

Ia tidak pernah berfikir akan bertemu dengan salah satu orang yang sangat ia benci saat ini. Dalam hidupnya selama tiga tahun terakhir ini hanya dua orang yang sangat ia benci. Pertama adalah Amanda, gadis jahat yang kabur melarikan diri, penyebab dari segala masalah dan merubah hidupnya. Kedua adalah Sakha, laki – laki yang meninggalkannya saat ia berada di titik terendah selama hidupnya.

*Flashback ON*

Saat pintu outlet itu terbuka, Emilly benar – benar merasa sangat terkejut hingga membuat tubuhnya membeku tangannya sedikit bergetar namun itu tidak akan terlihat dengan jelas oleh orang yang melihatnya. Selain karena kedatangan laki – laki itu yang begitu mendadak ia sempat mengira bahwa calon suami dari gadis dari Addelia itu adalah mantan kekasihnya.

Namun ternyata tidak, Addelia menjelaskan kalau Sakha mengantarnya datang kesini atas permintaan calon suaminya, dimana calon suami dari Adellia merupakan teman kuliah Sakha di Negara Mode itu, Paris. Memang Tradisi perjodohan di suatu keluarga itu masih berlaku walau pun masa kini telah mulai berubah. Addelia di jodohkan dengan seorang laki – laki yang tak lain adalah teman kuliah Sakha, mereka menjalin hubungan LDR selama setahun, beberapa kali bertemu dan Addelia hamil lalu sebentar lagi akan menikah. Sungguh sempurna cisah cinta dari seorang gadis anggun bernama Addelia tersebut.

Tentu saja pertemuan yang mendadak itu membuat Emilly dan Sakha merasa sangat canggung. Sakha mencoba mengajak Emilly untuk berbicara sekedar bertanya kabar, namun sebelum laki – laki itu berbicara Emilly lebih dahulu mengajak Addelia untuk berbicara. Addelia yang sangat tahu bagaimana hubungan kedua seniornya itu mencoba menjadi penengah yang baik.

Setelah berbicara mengenai desain baju yang akan di ambil oleh Addelia, mencocokkannya dengan selera Addelia, membicarakan mengenai warna yang akan di gunakan, detail baju, ornament baju dan segala hal yang berhubungan dengan wedding dress yang akan di kenakan oleh gadis itu nanti. Addelia juga sempat bertanya apakah NevillandBridal's di penuhi oleh banyak client, karena ia mungkin akan membatalkannya jika pesanan pada outlet seniornya itu cukup banyak, hal itu di karenakan upacara pernikahan akan di lakukan sekitar dua minggu lagi.

"Jadi gimana kak??? Soalnya aku makenya buru – buru. Dua minggu lagi acaranya"

"dua minggu lagi ya??" Emilly menopang dagunya pada telapak tangannya "Din, tolong ambilin list orderan yang buku kecil warna kuning di atas meja mbak ya" ucapnya pada salah sattu Staff yang bernama Dina

"baik mbak" Gadis berusia Sembilan belas tahun itu lalu sedikit membungkuk dan berjalan menuju ruang kerja Emilly mengambil sesuatu yang minta oleh bosnya itu

"ini mbak"

"makasih ya Dina"

Emilly pun membuka note kecil itu untuk melihat list orderan yang sudah masuk "oo bisa kok.. seminggu juga bisa. Orderan mereka soalnya untuk bulan depan, jadi masih bisa di garap nanti"

I'm not the PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang