"Lo dari tadi fotoin gue..?" Eva terkejut
"Ah ini (tersenyum kikuk), iya dan gue minta maaf.. gue.." pemuda itu salting
"Lo tau kan itu gak sopan dan gue bisa tuntut lo.." eva menatap tajam kearah pemuda itu.
Pemuda itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, lalu menatap kearah eva.
"(Tersenyum) ah soal itu gue minta maaf, lo cantik dan gue tertarik untuk memoret lo.."
Pemuda itu kembali tersenyum dan menatap lembut ke arah eva, namun sebaliknya mendengar jawaban pemuda itu membuat eva semakin kesal dan menatapnya dengan tatapan intimidasi.
"Alasan macam apa seperti itu..?" eva kesal
"Gue serius kok, tapi kalau lo mau gue bisa hapus fotonya sekarang.."
pemuda itu tersenyum dengan ramahnya kepada eva, namun eva hanya diam seribu bahasa, perlahan tapi pasti ia mulai berjalan ke arah pemuda itu.
"Gue mau lihat hasilnya.." eva datar
"(Tersenyum) silahkan.."
Pemuda itu tersenyum ramah dan memberikan kamera nya kepada eva.
Eva yang semula kesal berubah menjadi tersenyum setelah melihat hasil jepretan pemuda itu di kameranya, hasilnya sungguh cantik dan eva terlihat bak model papan atas dalam foto tersebut.
"Ternyata lo jago juga ya dalam bidang foto memfoto, hasilnya cantik juga.." eva tersenyum lebar
"(Tersenyum) thanks.."
"Lo Photografer..?" Eva
"Ah enggak cuma hobi aja, oh iya mau cetak fotonya gak..?, kalau mau gue bisa bantu cetakin fotonya kok.." pemuda itu mempede
"Ya tapi... ada syaratnya.."
Pemuda dengan raut wajah yang penuh tanda tanya, dan eva hanya menatapnya dengan raut wajah yang bertanya-tanya.
"Apa..?" Eva datar
"Syaratnya cuma satu, yaitu lo harus kasih nomor lo sama gue.." pemuda itu tersenyum mencurigakan
"Kok gitu..?" Eva
"Ya harus gitu, supaya nanti kalau fotonya udah selesai di cetak gue bisa hubungin lo dan bisa tau kemana foto itu harus diantar.., gimana mau gak" pemuda itu tersenyum sembari menaik turunkan kedua alisnya.
Dengan seketika eva memandangi pria itu sengan amat sangat kesal bin gondok, sebab ia mengerti kemana arah tujuan dari ucapan pria tersebut, Yup MODUS..
"Gak usah makasih.." eva sembari mengembalikan kamera tersebut kepemiliknya
"Yakin...?, sayang loh fotonya bagus-bagus gini.." pemuda itu dengan raut wajah menjengkelkan
"Fotonya memang bagus tapi akan lebih bagus lagi kalau di hapus biar gak dijadiin sarana Modus.." eva tersenyum kesal dan menekankan satu kata terakhir.
Pemuda itu kembali tersenyum lebar dan menganggukan kepalanya.
"Ternyata lo cukup cerdas juga ya (tersenyum), oh iya kenalin Nattaniel Maxens panggil aja Natta.."
Pemuda itu pun tersenyum sembari mengulurkan tangan ke arah eva, sedangkan eva hanya terdiam saja.
"Natta..?" sahut eva sekenanya dan kembali terdiam
"Ya... Natta.." jelas natta sembari menurunkan tangan nya.
"Oh gue tau nih, lo pasti bingungkan kenapa nama gue harus Natta, kesan nya nanggung banget kan dan kenapa gak Nathan aja yang lebih enak di denger kan.."
Ucap pemuda itu namun eva masih tetap saja terdiam dan bersikap dingin pada natta.
"Jadi gini dulu waktu gue lahir nyokap gue itu mau ngasih nama gue Nathan tapi kata bokap gue nama Nathan itu udah terlalu pasaran udah banyak yang pake..." Natta
"Dan bokap gue pengen nama gue itu beda dari yang lain, sementara nyokap gue tetep kekeuh pengen pake nama Nathan, dan akhirnya mereka sepakat buat ngasih nama gue Natta" jelas Natta sembari menekan kan kata terakhir
"Keren kan nyokap bokap gue bisa bikin nama seunik ini.." Natta bangga
Eva hanya terdiam menatap kearah natta dengan tatapan keanehan.
"Tapi gue gak nanya.." eva singkat padat nyelekit
"Ya lo emang gak nanya tapi raut wajah lo nunjukin kalau lo sedang bertanya-tanya iya kan jujur aja.." Natta mempede
"Sok tau dan sok pintar.." eva dingin
"Ya emang gue tau lagi, gue itu paling pandai baca ekpresi wajah jadi jangan ngelak lagi baby.." Natta dengan raut wajah menyebalkan
"Terserah deh.." eva kesal
"(Tersenyum) oh iya kalau boleh tau nama lo siapa..?" Natta menatap lembut kearah eva
Alih-alih menjawab eva malah beranjak pergi meninggalkan natta, namun belum ada beberapa langkah tiba-tiba saja terdengar suara natta yang tertawa cukup kencang.
Dengan bingung eva pun langsung membalikan badan nya.
"Kenapa lo ketawa..?" Eva dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Love [Completed]
Teen FictionCinta itu datangnya bisa dari mana saja dan tidak pernah terduga dari mana. asalnya, hal inilah yang kini tengah dirasakan oleh eva. Evanita seorang gadis berusia 20 tahun, yang terpaksa menjalin hubungan ldr dengan kekasih yang paling di cintai nya...