Part 40. Kesenangan dan tragedi.

18 12 0
                                    

Keduanya sudah puas untuk bermain dan kini mereka sedang berjalan menuju tempat penukaran tiket, sesampainya di tempat itu natta langsung memberikan sekeranjang penuh dengan tiket, lalu tiket itu di hitung menggunakan mesin dan hasilnya lumayan banyak.

"Mbak saya mau tiket nya di tuker sama boneka aja ya mbak" sahut natta

"Baik mas" sahut si mbak.

Mbak-mbak itu langsung memberikan dua boneka yang sesuai dengan jumlah tiket nya kepada natta, natta tersenyum menatap boneka itu, ia pun langsung memberikan bonekanya kepada eva, sementara itu eva menerima boneka itu dengan bingung.

"Natt..?, kita kan udah dapet dua boneka dari mesin capit, kok lo malah tuker sama boneka lagi?" Eva

"Ya karna gue mau nantinya boneka-boneka bisa gantiin gue buat nemenin lo kalau lagi nangis ataupun lagi sedih" natta

"(Tersenyum) Nanti akan ada waktu saat lo sedih dan gue gak bisa nemenin lo, maka dari itu gue kasih boneka-boneka buat gantiin gue" sahut natta hangat

"(Tersenyum) thanks" eva.

Natta hanya membalasnya dengan senyum termanisnya.

Sementara itu
Apartemen.

Regans masih terkapar di lantai, di sudut bibirnya terlihat ada memar di sertai dengan darah, hasil dari bogeman arga tadi.

Ia pun berusaha bangkit dengan sangat susah payah, ia berjalan tergopoh-
gopoh memasuki kamar apartemen, di dalam ia di sambut oleh bawahan nya yang tak lain tak bukan adalah robert.

"Yaampun pak regans, bapak baik-baik saja kan pak..?" Robert

Regans menatap tajam kearah bawahan nya itu dan hal itu membuat robert terdiam seketika saja.

"Mari pak saya bantu.." robert

Robert pun memapah regans untuk duduk di sofa, namun baru saja regans duduk, wajah robert berubah seketika ia nampak begitu gelisah.

"Ada apa?" Regans dengan ketus

"Ehm anu pak, aduh gimana saya bilang nya ya sama bapak" sahut robert  gugup

"To the point jangan bertele-tele" regans

"Ada kabar buruk pak, ini tentang perusahaan" robert

"Kenapa sama perusahaan?" Bentak regans sembari menatap tajam ke arah robert

"Perusahaan bapak kebakaran" robert

"APA!!, KOK BISA, APA YANG TERJADI DENGAN PERUSAHAAN SAYA ROBERT!!!" sahut regans sembari berdiri

"Sekelompok orang datang dan ngacak-ngacak perusahaan sisa nya mereka membakar sebagian wilayah perusahaan.." jelas robert

"Apa!!, terus karyawan gimana?" Regans

"Seluruh karyawan selamat pak, tapi banyak berkas yang gak selamat" robert

Aregans melemas seketika, ia kembali terduduk di sofa air matanya jatuh dengan deras, masalah seolah-olah tak ada akhirnya baginya.

"Robert kita balik sekarang juga" regans

"Ba- baik pak" robert

Sementara itu.
Restoran Lunchwith me

Natta dan eva kini sudah beralih tempat ke restoran lunchwith me, keduanya memesan beberapa hidangan disana.

"Thanks ya natt, hari ini gue bener-bener happy karna lo" eva

"Hmm, justru harusnya gue tau yang berterima kasih sama lo" natta

"Hah..?, buat?" Eva bingung

"Ya makasih, makasih karna udah munculin senyuman terindah lo seharian ini.." natta

"Va kedepannya senyum itu gak boleh hilang lagi dari wajah lo, terlepas apapun alasanya itu janji" natta

Natta tersenyum sembari memberikan jari kelingkingnya, sementara itu eva membalas natta dengan senyuman termanisnya, lalu eva pun mengangguk menyetujui perkataan natta di sertai dengan ia yang langsung menyelipkan jari kelingking nya di jari kelingking natta.

"Oh ya abis ini lo mau kemana lagi?" Natta

"Lho emang uang nya masih ada sisa natt?" Eva

"Hehe sejujurnya udah abis sih wkwk" natta tertawa

"Ya kalau gitu ngapain lo nanya lagi nattaniels maxens" eva dengan gemas.

"Ya kan siapa tau lo masih mau main kemana gue gak keberatan kok buat bayarin" natta

"Gak usah hari ini udah cukup buat gue" eva tersenyum sembari melanjutkan kegiatan nya memakan es krim coklat itu.

Natta hanya membalas perkataan eva dengan sebuah senyuman hangat kemudian, ia pun mengelus lembut pucuk kepala eva.

Sore harinya.
15:45.

Eva baru saja usai membersihkan tubuhnya di kamar mandi, beberapa saat yang lalu ia baru saja sampai di apartemen dan memutuskan untuk langsung membersihkan dirinya di kamar mandi.

Setelah itu ia pun beranjak sholat ashar sejenak, tak butuh waktu lama kini ia pun sudah usai melaksanakan sholat, ia langsung menaruh kembali mukena yang baru saja ia pakai ketempatnya.

Sepertinya gadis pada umumnya eva tak tahan jika tak melihat ponsel barang sedetik saja maka dari itu ia pun langsung membuka tas nya untuk mengambil ponsel.

"Lho ini kan?"

The Miracle Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang