"Tumben" natta tersenyum jahil
"E- itu- kamu tadi bilang kamu jadi aku" eva kikuk..
"(Tertawa puas) bercanda.., udah yuk sarapan.." natta
Natta langsung merangkul eva, sementara eva hanya terdiam saja, ia menjadi salah tingkah karna tingkah laku natta.
Kini keduanya sudah berada di tempat makan, natta sudah lebih dulu melahap mie yang di pesan nya, sementara eva hanya terdiam saja sembari mengaduk-ngaduk mie di depan nya itu, pandangan nya selalu saja fokus pada natta, natta yang merasa dirinya sedang di padangi pun langsung melirik kearah gadis di hadapan nya.
"Kok gak di makan?" Natta
"Mau aku suapin sini" Natta
"Enggak.. apaansih--, aku bisa nakan sendiri" eva tersenyum.
"Terus--, kenapa mie nya gak di makan? Hmm?" Natta menatap penuh pertanyaan
"Enggak-, aku cuma lagi mikir aja" eva kembali tersenyum
"Natt?" Eva
"Hmm?" Natta
"Kenapa sih kamu baik banget sama aku?" Eva
"Itu karna--, (menatap serius) aku ini sebenernya bidadara yang jatuh dari kayangan, dan aku harus berbuat baik sama manusia supaya bisa balik ke kayangan" sahut nya dengan jahil
Eva menatap kesal kearah natta sembari mengulum senyumnya, sudah dia duga pria tengil di hadapan nya itu sulit untuk di percaya.
"Bener-bener ya, udah serius juga" eva sambil tertawa kesal
"(Tertawa lepas)" eva
"Malah ketawa lagi, seriusss.." eva geregetan
"Jangan ketawa (menahan tawa), jawab pertanyaan aku, kenapa kamu selalu baik sama aku?" Eva sembari menahan tawanya.
"I mean, sikap aku gak pernah baik sama kamu tapi kenapa kamu masih baik sama aku?" Eva
Natta pun berhenti tertawa dan menatap penuh keseriusan kearah eva.
"Ya karna--, (mendekat) Aku cinta sama kamu" natta sembari menekan kata terakhirnya.
"(Berdebar-debar)" eva
"Ya walaupun cara ku salah untuk mencintaimu, tapi cinta ini gak akan pernah salah, meskipun berada dia waktu yang tidak tepat.." natta
Natta menatap kearah eva lalu tersenyum dengan amat hangat begitu dengan eva yang seketika membalas senyuman nya.
Seminggu kemudian..
Pagi menjelang siang natta sedang bersiap-siap untuk pulang bersama eva ke jakarta, kini ia sedang sibuk mengangkuti barang-barang yang akan di bawa balik kejakarta seperti koper dan lain-lain nya.
Sementara eva baru saja keluar dari dalam rumah, ia terdiam di tepi pintu menatap kearah natta dengan intens, ia pun berjalan perlahan menuju ke arah natta sembari terus menatap lelaki jangkung itu.
Natta yang baru usai menutup bagasi mobil nya itu langsung melirik kearah eva, dan tersenyum.
"Hei.., udah siap?" Natta
"(Menganggukan kepala dan tersenyum)" eva
"Oh yaudah, kita pamit dulu sama mamah papah kamu.." natta
Natta hendak berlalu dari hadapan eva, namun eva langsung menahan tangan natta dengan cepat.
"E- eh natt?" Eva
"Hmm, kenapa?" Natta
"Aku mau ngomong sesuatu" Eva
"Ya?" Natta
"Ehm- setelah aku pikir-pikir.." Eva
"Iya?" Natta
"(Menarik nafas) aku mau.." Eva
"Mau?, Mau apa?" Natta
"(Menarik nafas lebih dalam)" Eva
"Aku mau buka hati aku buat kamu" eva dalam satu tarikan nafas
"Hah--, serius?" Natta
Eva hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, natta yang kegirangan itu langsung memeluk natta dengan erat, namun tak lama langsung melepasnya.
Natta yang salting itu langsung menganggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu dengan kikuk berjalan kedalam rumah untuk pamitan dengan orang tuanya eva, sementara eva hanya tertawa kecil saja, sesaat tawanya reda ia menatap dengan senyum tipis kearah pintu yang baru saja di lewati natta.
"Semoga gue gak salah ngambil keputusan dan semoga kisah selanjutnya gak seburuk sebelumnya" batin eva.
Ia pun beranjak masuk kedalam rumah untuk berpamitan sejenak, tak lama kini keduanya sudah berada di dalam mobil dan bersiap untuk pergi, namun terlebih dahulu natta menyempatkan diri untuk memasang seatbelt milik eva yang memang belum terpasang.
Sementara eva lagi dan lagi terus terfokus menatapi bulu-bulu mata lentik itu dan hidung mancung milik natta, semerbak wangi parfum natta tercium di hidung eva dan itu membuat jantung eva berdetak semakin kencang, ia menjadi kesulitan untuk bernafas.
"E- natt, bisa cepetan gak aku kehabisan nafas nih-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Love [Completed]
Teen FictionCinta itu datangnya bisa dari mana saja dan tidak pernah terduga dari mana. asalnya, hal inilah yang kini tengah dirasakan oleh eva. Evanita seorang gadis berusia 20 tahun, yang terpaksa menjalin hubungan ldr dengan kekasih yang paling di cintai nya...