Part 43. Penyelesaian masalah

18 13 0
                                    

Malam semakin sunyi, kini terlihat dua insan yang tengah duduk bersampingan di atas ranjang tanpa melirik satu sama lain, sesaat eva melirik ke arah natta dan menatapnya intens.

"Natt..?" Eva

"Hmm?" Natta

"Kenapa lo segininya banget kek gue?, Padahal kan gue gak pernah bersikap ke lo" eva

Natta tersenyum.., menatap kearah eva dengan hangat, tanpa menjawab natta hanya mengangkat kedua bahunya.

Melirik jam tangan.

"Udah malam gue balik ya, gak enak sama bang arga kalau lama-lama disini" natta tersenyum

Eva hanya menganggukan kepalanya seraya tersenyum kearah natta, sementara natta bangkit dan kembali mengelus pucuk rambut eva.

Natta segera beranjak dari kamar eva, namun baru berjalan selangkah tangan langsung di genggam, ia langsung memalingkan kembali wajahnya kearah eva..

"Makasih ya udah mau ada buat gue, maaf gue masih tetep gak bisa buka hati gue buat lo.." eva

"Lo.., gak marah kan?" Eva

Eva hanya menatap sendu kearah natta, sementara natta hanya tersenyum hangat dan melepas lembut cengkraman tangan eva, ia hanya mengucapkan salam lalu benar-benar beranjak pergi dari sana.

Keesokan harinya.

Eva berjalan keluar dari kamar apartemen nya, ia melirik ke arah kamar di sebrang nya dengan sendu, ia menarik nafasnya pelan, masalah ini harus segera di selesaiin begitu kata hatinya, kini ia sudah berada di persis di depan pintu kamar tersebut dengan berat ia mencoba mengetuk pintu kamar itu, namun belum sempat ketukan nya terdengar pintu kamar itu langsung terbuka..

Eva menahan nafassnya sesaat, ia kembali membuang nafas nya saat tahu yang keluar adalah revan sang anak buah kekasihnya itu.

"Regans sudah kembali ke bandung tadi malam.." revan dingin

"Hah.. ta.. tapi kenapa?" Eva

"(Mengghela nafas berat) perusahaan habis terbakar, untungnya tidak ada korban jiwa.." revan

"(Syok) gimana bisa?" Eva

"(Menggelengkan kepala) permisi" revan pergi

Eva hanya terdiam di tempat, ia teringat pada seseorang, kakaknya ia langsung berlari ke kamar apartemen nya dan langsung menemui kakaknya itu.

"Bang..?" Eva

"Hmm?" Arga

"Perusahaan regans kebakara, itu bukan ulah abang kan?" Eva

"Emang ulah abang kok, kenapa kamu mau belain si bajingan itu?" Arga

"Hah.., bang kok sampe segininya sih, maksudnya kenapa abang sampe suruh orang buat bakar perusahaan nya regans apa ini gak keterlaluan.." eva

"Menurut abang regans jauh lebih keterlaluan, kamu lupa dia mata-matain kamu dan tuduh kamu selingkuh sementara disana dia melakukan hal yang sama.." arga terbawa emosi

"Maksud abang?, Regans selingkuh gitu?" Eva

"Enggak udah lupain aja, mulai sekarang kamu putusin hubungan kamu sama si laki-laki brengsek itu" Arga

"Gak sekarang bang, dalam waktu dekat ini eva mau balik ke bandung.., eva mau selesain masalah eva sama regans" eva

"Menyelesaikan seperti apa?" Arga

"(Menggelengkan kepalanya) yang jelas semua masalah ini harus kelar kalau pum harus putus gak papa.., yang penting aku udah gak punya masalah lagi sama regans.." eva

"Jadi kapan kamu mau ke bandung" arga

"Minggu depan, ya kalau bisa secepatnya lah.." eva

Arga hanya mengangguk serius, lalu ia bangkit dari duduk nya dan mengeluarkan ponselnya, untuk menelpon seseorang.

"Hallo.. natta" arga

📱Halo bang kenapa?

"Lusa eva mau kebandung, lo anter dan awasi dia selama disana bisa?" Arga

📱Bisa bisaa..

"Bagus kalau gitu, lusa pagi lo udah harus siap.., nanti lo disana lo kabarin gue terus, ntar kalau udah senggang gue nyusul kebandung.." arga

📱Iya bang baik, tapi maaf sebelumnya ada urusan apa ya eva mau ke bandung?

Arga melirik sebentar kearah eva yang tengah kebingungan, lalu ia kembali fokus pada telpon nya.

"Eva mau selesain masalah nya sama si cecunguk bajingan itu dan gue mau lo pastiin kalau mereka berdua beneran putus.." arga

"Bang.." sahut eva

📱Oh baik bang bisa di atur, tapi saya gak janji bikin mereka putus ya, soalnya itu di luar ranah saya

"Santai aja, tugas lo cuma awasi mereka aja.."

The Miracle Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang