Part 37. Pertemuan dan Canggung.

17 12 0
                                    

"Kamu jangan maksain diri va, abang tau persis gimana kondisi kamu sekarang" arga 

Raut wajah arga berubah menjadi sendu, berbeda dengan nya eva malah melepas pelukan abang nya itu dan tersenyum ke arah abang nya, namun arga pun dapat melihat senyum yang di paksa itu.

"Bang aku baik-baik aja kok, justru kalau aku diem disini kondisi aku bisa tambah buruk" eva

"(Tersenyum) kalau gitu aku pamit ya assalamuallaikum" sahutnya lagi

"Waallaikumsalam, abang anter ya?" Arga

"Gak perlu, ada natta di basemant.." Eva tersenyum tipis

"Yaudah kalau gitu hati-hati" arga

Eva hanya mengangguk saja lalu ia menyalimi abang nya dan bergegas pergi keluar apartnya.

Di Luar Apartemen.

Eva baru saja selesai menutup pintu apartnya, di saat ia berbalik badan tanpa sengaja dirinya berpapasan dengan regans yang seperti baru saja balik ke apartnya.

Keduanya saling menatap mata sekejap, tatapan regans menjadi sendu kearahnya, senyuman tipis terpampang di wajah nya, namun lain halnya dengan regans, eva justru langsung memalingkan padangan nya dan berjalan dengan cepat menuju ke litf.

Regans terus saja memandang punggung eva yang perlahan mulai menghilang dari hadapan nya, di tengah ke asikan nya tiba-tiba pria berbadan besar datang dan langsung menarik kerah baju nya, tanpa babibu pria itu langsung melayangkan tinju nya kewajah mulus regans beberapa kali dan meninggalkan bekas kebiruan disana.

Regans yang tak siap pun tak melakukan perlawanan apapun, dengan begitu sudah di pastikan hanya dalam hitungan detik tubuh nya sudah limbung dan terjatuh kelantai.

Perlahan regans menatap ke arah orang yang baru saja menghajarnya itu, sekonyong-koyong ia melihat sosok arga ada di hadapan nya.

"B- bang A- arga" sahut nya tergagap

"Jangan panggil gue abang dengan mulut kotor lo itu, brengsek lo ya udah untung gue kasih kesempatan lo buat berhubungan sama adek gue di belakang gue, sekarang lo hancurin dia!!" Arga

"Kurang ajar..!!" Arga

Arga terus saja menghajar regans dengan membabi buta dan regans nya sudah dalam pengaruh alkohol itu hanya bisa pasrah saja.

"Jangan pikir gue gak tau apa yang udah lo lakuin kemarin hah..!!, dengar baik-baik regans gue bakalan bales perbuatan lo secepatnya!!" Sahut

Arga berteriak dan meninju regans sekali lagi, setelah nya ia membanting tubuh regans dan berjalan menjauh.

"Aregans Cristian gue pastikan lo akan menderita setelah ini" sahut arga tegas.

Arga langsung benar-benar pergi dari hadapan regans.

Sementara itu basement.

Natta sudah berdiri di depan mobilnya dan tersenyum manis ke arah eva, ia pun menyambut gadis itu dengan semangat.

"Selamat pagi tuan putri.." natta tersenyum lebar.

Eva tak begitu menghiraukan nya ia hanya menatap hangat ke arah natta, ia tidak tau malapetaka apa yang membawanya jadi sedekat ini dengan pria yang selama ini sangat ia hindari.

"Udah puas belum nangisnya?" Sahut natta lembut

"Hah-h" eva bingung.

Natta berjalan mendekati eva, ia membungkuk dan mendekatkan wajahnya pada gadis itu.

"Lo nangis semalaman dan mata jadi sembab sekarang" natta

Natta pun mengenggam kedua lengan eva dan tersenyum hangat kearah gadis itu.

"Kalau lo belum puas nangis nya, (menepuk bahu) lo boleh pinjem bahu selama apapun" natta

"(Tersenyum hangat) Gak usah lebay, gue baik-baik aja kok yaudah yuk pergi keburu telat" eva

Natta pun hanya membalas senyum eva, keduanya segera masuk mobil dan berangkat menuju kampus.

Akhir-akhir ini jalanan jakarta sangat macet sehingga natta dan eva pun terjebak di tengah-tengah lautan mesin-mesin berjalan itu, keduanya saling bungkam dan keadaan cukup canggung saat itu, hingga eva pun langsung membuka pembicaraan.

"Kemarin itu thanks ya, gue gak tau gimana jadinya kalau gak ada lo" eva

"Sama-sama" sahut natta seraya tersenyum.

"Oh iya by the way lo kemarin kenapa ada di apartemen gue?" Eva

"Jemput pacar" jawab natta singkat

"Oh ya, siapa" eva mendadak penasaran

"Elo.." natta tersenyum

"Mulai deh gila nya" eva

Eva mendengus kesal dan memukul lengan natta cukup kencang, sementara si empunya nama malam tertawa puas.

"Sorry sorry gue cuma bercanda, biar gak tegang" natta

"Rese" eva tersenyum lebar

"Eh iya gue baru inget tempo hari kan kita ada ikut lomba dansa yang hadiahnya uang itu kan, lo inget gak" eva

"Ingetlah, kenapa lo kangen ya dansa sama gue" natta dengan tengil nya

"Kagaklah anjir, bisa serius gak abang natta yang terhormat" eva mulai kesal namun tersenyum

"Jangan panggil abang dong, gue kan bukan abang lo.." protes natta

The Miracle Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang