"Mesin Capit"
Eva berteriak dengan semangat tangan nya menunjuk ke arah mesin capit boneka yang berjarak 5 langkah dari tempatnya, dengan semangat ia langsung menarik tangan natta kearah mesin capit tersebut, sementara natta hanya tersenyum saja.
Kini kedua sudah berada di depan mesin capit boneka, mata eva nampak berbinar-binar menatap ke arah mesin tersebut, seperti nya ia sudah tidak sabar untuk memainkan mesin tersebut.
"Nih.." sahut natta sembari memberikan kartu timezone miliknya.
Eva langsung mengangguk dengan bersemangat, langsung saja ia mengambil kartu tersebut dan menggesekan nya pada mesin, beberapa kali ia mencoba memain kan mesin itu namun ia selalu gagal mungkin karna ia tidak berbakat untuk menakhlukan mesin itu.
"Aish susah banget sih.." keluh eva
"Ayolah mesin berbaik hatilah sedikit pada gue, gue lagi patah hati nih" gerutunya lagi.
Sementara natta malah tertawa terbahak-bahak menyaksikan peristiwa di hadapan nya itu.
"Udah sini gue aja" sahut nya
"Yakin lo bisa, paling hasilnya sama" sahut eva
Natta hanya tersenyum saja, lalu ia pun membungkuk untuk menaruh keranjang yang sudah penuh dengan tiket itu di lantai setelahnya ia pun langsung mengambil alih kartunya dari eva, perlahan natta mulai menggesekan kartu itu ke mesin capit boneka, lalu ia mefokuskan dirinya terhadap mesin tersebut.
Ia menggeser capitan besi sedikit kedepan, lalu menggesernya ke kanan sedikit lebih jauh dari lubang tempat keluarnya boneka, ia menatap pada boneka beruang yang berada tak jauh dari lubang keluarnya boneka, sedikit lagi saja ia menggeserkan boneka itu dan tadaa dengan sentuhan manis dari tangan boneka itu berhasil dapatkan.
Mata eva terbelalak melihat peristiwa di hadapan nya itu, mulutnya menganga lebar.
"Kok bisa.." sahutnya terkejut
Natta hanya tersenyum saja mendengar perkataan gadis cantik di samping kanan nya itu.
"Sini.." natta
Natta langsung menarik tubuh eva untuk berdiri tepat di hadapan nya, tangan langsung mengenggam tangan eva, natta menggerakan tangan eva untuk menggesekan kartu timezone itu ke mesin, lalu dengan segera ia mengarahkan tangan nya untuk memegang tuas pada mesin tersebut, perlahan namun pasti ia mulai natta mulai memainkan mesin tersebut dengan tangan eva di bawah tangan nya, dan tak perlu lama-lama satu boneka lagi sudah berhasil di dapatkan nya.
Natta tersenyum melihat pemandangan di depan nya itu, sementara itu sepanjang permainan itu eva hanya bisa tertegun, detak jantung berdegup sangat kencang, beberapa kali ia harus menelan ludah, ini terlalu dekat bukan batinya, permainan ini terasa sangat lama baginya namun ia di kejutkan saat mesin tersebut menyuarakan keberasilan menangkap boneka.
Lagi-lagi ia kembali terkejut melihat pemandangan di depan nya, bagaimana tidak sudah dua kali natta berhasil menakhlukan mesin menyebalkan ini.
"Gimana..?" Sahut natta lembut
di telinga eva."Te- terlalu dekat" sahut eva
terkejut.Eva langsung mendorong tubuh natta untuk sedikit menjauh dari tubuhnya, degup jantung semakin berdetak kencang, wajah kini memanas dan berwarna merah padam seperti kepiting rebus.
Sementara itu natta hanya terkekeh melihat gadis di hadapan nya itu dan hal itu membuat eva cukup terkesima dengan wajah tampan nya natta.
"Ternyata cowok gila ini lumayan juga ya" batin eva
"Kenapa gue baru sadar sekarang ya, ni anak cakep juga kalau di lihat-lihat, senyum nya manis banget bikin meleleh.." batin nya lagi sembari tersenyum.
Natta yang menyadari bahwa gadis di hadapannya itu sedang terbengong- bengong menatapnya, langsung saja ia mendekatkan wajahnya kehadapan gadis tersebut sangat dekat sekali, bahkan hembusan nafas keduanya terasa begitu hangat, disisi lain nya nafas eva semakin memburu mendapati wajah natta yang begitu dekat, detak jantung nya semakin tak karuan, wajahnya semakin memerah, namun natta hanya tersenyum saja.
"Baper ya.." sahut natta
Dua kata yang nyaris membuatnya jantung nya melompat keluar, saat itu juga eva langsung mendorong tubuh natta agar menjauh darinya.
"Aish nyebelin.."
Teriak nya sembari meninju lengan natta cukup kencang, eva segera berjalan menjauh natta, detak jantungnya masih saja tak beraturan, sementara itu dengan natta ia hanya tertawa terbahak-bahak melihat eva yang salah tingkah itu.
Mendapati eva telah begitu jauh dari nya natta pun segera mengambil membereskan tiket yang masih berserakan di lantai itu, tak lupa juga dengan dua boneka yang mereka dapat, dengan segera ia pun berlari mengejar gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Love [Completed]
Teen FictionCinta itu datangnya bisa dari mana saja dan tidak pernah terduga dari mana. asalnya, hal inilah yang kini tengah dirasakan oleh eva. Evanita seorang gadis berusia 20 tahun, yang terpaksa menjalin hubungan ldr dengan kekasih yang paling di cintai nya...