Part 59. Kekhawatiran.

18 12 0
                                    

"Eva kamu kenapa?" Natta dengan panik

Eva pun menatap syok kearah keduanya, matanya juga terlihat sembab, tanpa menunggu jawaban eva natta langsung berjalan menghampiri eva dan mengendong tubuh eva untuk duduk di kursi, ia juga mengambil kotak p3k milik eva, karna sudah sering kemari ia sudah paham tentang letak-letak barang di rumah itu.

Ia membuka kotak p3k itu, lalu mengambil obat merah, kapas, perban serta plester untuk mengobati eva, tak lupa juga dia sudah menyediakan air bersih untuk membersihkan luka di kaki eva, maka dengan perlahan natta pun membasahi kapasnya itu dengan air bersih dan membersihkan darah yang bercampur dengan kotoran di kaki eva itu, eva menganduh sakit, namun natta tetap membersihkan nya dengan hati-hati.

Ia mengobatinya dengan obat merah tak lupa juga memasangkan perban pada kaki eva, setelahnya ia pun langsung membereskan peralatan nya dan duduk di samping eva, ia memegang kedua pipi eva dan menatap khawatir, ia menanyakan keadaan eva, apakah dia baik-baik saja, eva hanya menganggukan kepalanya dan ia langsung memeluk natta dengan erat, natta pun mengelus pucuk rambut eva.

Di satu sisi regans yang melihat itu hatinya terasa nyeri, karna kini eva sudah terang-terangan meninggalkanya, ia hanya menganggukan kepala dan menghapus air matanya yang tumpah, ia pun segera pergi dari sana.

"Kok bisa dia disini?" Natta

"(Menggelengkan kepala) tadi pas aku sampe apart dia udah ada disini" eva

"Terus ini kaki kenapa?" Natta

"Tadi aku ngehindar dari dia, tapi dia ngerjar aku terus, jadi ya.." eva

"Kamu jatuh, tapi kamu gak kenapa-napa kan gak ada luka lain.." Natta

"Aku baik-baik aja kok, cuma ya tadi sempet berantem dikit, aku ngusir dia rasa hati aku males banget buat lihat muka dia.." eva

"Syukurlah kalau kayak gitu, ya itu wajar karna apa yang dia lakukan memang udah keterlaluan banget" natta

"Yaudah jangan sedih aku beliin makanan kesukaan kamu, nasi goreng seafood dan ada boba aja.." natta tersenyum

"Oh iya mau.." eva

Melihat kelakuan eva yang seperti anak kecil, ia hanya tertawa kecil, ia pun mengambilkan makanan tersebut dan memberikan nya pada eva, eva langsung memakan nya dengan antusias dan lahap.

"Oh iya, kamu udah makan?" Eva

"Udah.. tadi makan dulu di jalan" natta

"Btw thanks ya udah belanjain aku, sorry aku jadi ngerepotin.." eva tersenyum tulus

"Santai aja lagi.., lagi itung-itung aku latihan nafkahin kamu.." sahut natta jahil

"(Menatap sinis) kayak kamu mau nikahin aku aja" sahut eva kesal

"Ya kalau kamu siap jadi istri aku kenapa enggak" sahut natta jahil

Natta menaikan kedua alisnya menjahili eva, sementara eva hanya terdiam saja wajah nya merah padam.

"Ciee.. salting" natta

"Reseee.." eva.

Natta tertawa terbahak-bahak, sedangkan eva hanya berwajah kesal, eva pun kembali melanjutkan kegiatan nya sembari bercanda tawa dengan natta, tak lama ia pun sudah usai makan dan melanjutkan obrolan bersama natta yang semakin seru.

Malam sudah tiba, waktu menunjukan pukul tujuh malam, namun keduanya masih saja asik berbincang sambil menonton film di tv, natta memang bilang ia akan menemani eva sampai bang arga pulang, karna memang bang arga lembur malam ini.

Keduanya asik nonton film komedi sembari memakan beberapa cemilan yang di bawa natta dan juga yang tadi di beli eva, di tengah keseruan mereka tiba-tiba saja bell pintu berbunyi, keduanya berpikir entah siapa yang bertamu malam-malam seperti ini.

Tidak mungkin bang arga, karna bang arga baru akan pulang jam 10-11 an malam, tidak mungkin juga jikalau itu adalah regans, untuk apa dia kembali, keduanya saling berpandangan, lalu memutuskan untuk bersama-sama membuka pintu.

"Eh sebentar, yang buka kamu aja deh, ini kan udah malam ya, dan kita cuma berdua ntar takutnya di kirain macem-macem lagi.." natta

"Iya juga sih, mungkin itu tetangga sebelah kali ya, yaudah nanti kamu agak di samping pintu aja ya biar gak terlalu kelihatan.." eva

Keduanya pun berjalan menuju pintu, dan eva pun membuka pintu kamar itu.

"Iya siapa?" Eva

"Lho natta?, Lo natta kan?, Kok lo bisa disini?" Suara perempuan.

The Miracle Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang