"(Menghela nafas) Udalah toh semuanya udah terjadi juga" eva
Eva menghapus air mata yang menetes di pipinya, ia mencoba lebih bijaksana menanggapi semuanya, lagi pula apa yang juga terjadi tidak akan bisa di rubah kembali dia sadar betul bahwa hatinya sakit menerimana kenyataan bahwa lelaki yang selama ini ia hindari justru adalah lelaki yang tulu mencintainya dan lelaki yang juga ia cinta, lalu regans ia hanya pencundang besar yang tanpa sengaja masuk ke kehidupan nya.
Biar begitu ia tidak mau memperumit segala sesuatunya, baginya mungkin ini hanya suatu kesalahpahaman yang rumit, namun ia bersyukur kesalahpahaman ini membuatnya bertemu dengan laki-laki yang sungguh-sungguh mencintainya, eva pun berbesar hati untuk membantu regans bangkit.
Regans yang masing menangis itu segera bangkit dari posisinya ia menghapus air matanya kasar lalu melirik kearah eva, ia menatap eva sejenak lalu memeluknya erat ini akan menjadi kali terakhir ia memeluk gadisnya itu selanjutnya tugasnya untuk menjaga gadis itu sudah selesai, setelah pelukan yang cukup lama ia pun mulai melepaskan pelukan nya ia.
Regans menatap kearah natta, ia meraih tangan natta dan juga tangan eva lalu menautnya bersama ia pun tersenyum lebar.
"Mulai hari gue serahkan dan gue kembalikan apa yang seharusnya menjadi takdir lo, gue titip eva berikan dia kebahagiaan yang tidak pernah bisa gue berikan.." sahut regans sembari menatap kearah natta
"Lo jangan khawatir mulai sekarang eva adalah tanggung jawab gue.." sahut natta sembari menatap kearah eva
"Terimakasih ya bro dan sekali lagi gue minta maaf gue selalu ngatain lo pecundang, namun gue gak sadar bahwa gue lah si pecundang besar itu.."regans
"(Tersenyum lebar) udahlah bro gak perlu di sesali, apa yang udah terjadi biarkan saja terjadi, lagi pula gue selalu yakin apa yang sudahh di gariskan untuk gue pasti akan kembali lagi ke gue.." natta
"Dan gue udah maafin gue kok, lo kan temen gue.. gak bisa gue lama-lama marah sama lo.." natta
"Makasih.." regans
Regans kembali nangis dan memeluk natta, natta pun dengan bijaksana langsung membalas balik pelukan regans dengan erat.
"Udahh jangan lama-lama meluknya ntar kita di kira homo loh.." canda natta
Semua yang ada disana kompak tertawa sembari menghapus air mata masing-masing, akhirnya semuanya pun berbaikan.
Waktu berlalu dengan cepat hari sudah menjelang malam dan mereka pun mulai duduk tenang di bangku masing-masing sembari menyantap makanan masing-masing.
Disisi lain eva pun menikmati makanan nya dan senyum sudah kembali mengembang di bibirnya, ia pun meraih minumnya dan meneguknya sesaat.
"Hahh.. seneng banget ya akhirnya semua masalahnya selesai dan gue legaa bangettt.." eva
Semua yang disana tersenyum kearah eva, regans yang tersenyum hangat kearah eva, dan juga natta duduk disebelahnya langsung mengusap pucuk kepala.
"Iya akhirnya.., (menghela nafas) kasihan adik gue merana terus setiap hari.., mewekk terus kerjaan nya.." sahut arga.
"Yee apaan sih bang, biarin kali namanya orang galau juga.." protes eva.
"Ya galau sih galau.., tapi gak sampe gak mau makan juga kan gue yang repot harus masakin lo.., aturan kan elo yang masakin gue" arga..
"Ye biarin, makannya lo tuh cari cewek biar ada yang ngurusin.." eva
"Dihh ogahh.. ntar gue jadi stress kayak lo.." arga
"Dih kurang ajar.." protes eva
Sontak semua pun tertawa melihat itu, sembari terus melanjutkan makan mereka.
"Hahh.. gue masih gak nyangka akhirnya harus kayaknya, tapi gue seneng akhirnya kita semua baikan.." regans yang langsung di angguki semua orang.
"Eh btw lo kenal sama mera dimana deh, kok kayaknya mera deket banget sama lo sampe nitip salam..?" Tanya regans pada natta
"Nah itu.. lo masih utang penjelasan sama gue.. soal itu ayo jawab kenal dimana.." sahut eva sembari menatap sebal kearah natta
"Kenapa?, Cemburu ya.." natta
"Ihh mana ada geer lu, ini nih sifat geer lu nih dari dulu gak pernah ilang heran gue.." sahut eva
"Hmm.. tapi lo suka kan sama gue.." sahut natta sembari menatap intens kearah eva.
"Yee mana ada.., udah ceper jawab.." sahut eva dengan wajah merah bersemu.
"Oke-oke.., mera itu sahabat gue pas sma disini, kita itu deket banget dia udah gue anggap kayak kakak gue sendiri, tapi sedihnya pas kuliah dia balik kebandung dan gue kehilangan kontak dia.. udah sih gitu aja gak yang gimana-gimana.." jelas natta
"Ouhhhhh.." mereka ber oh ria
"Udah-udah kita lanjut makan nya keburu malam.." arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Love [Completed]
Teen FictionCinta itu datangnya bisa dari mana saja dan tidak pernah terduga dari mana. asalnya, hal inilah yang kini tengah dirasakan oleh eva. Evanita seorang gadis berusia 20 tahun, yang terpaksa menjalin hubungan ldr dengan kekasih yang paling di cintai nya...