Restoran Lunchwith me
12.05 siang.Terlihat sebuah mobil hitam baru saja terparkir rapih di depan restoran lunchwith me, kedua pintu depan mobil itu terbuka dan menampakan wajah pemiliknya, yang tak lain dan tak bukan adalah eva dan arga.
Segera setelah menutup pintu mobil, kedua nya berjalan memasuki restoran tersebut, keduanya menyusuri jalan di restoran tersebut dan lebih memilih duduk di tempat outdor.
Tak lama setelah keduanya duduk di kursi masing-masing, pelayan restoran pun datang dan menghampiri keduanya.
"Selamat siang dan selamat datang di restoran lunchwith me, ini buku menu nya, silahkan mas dan mbak mau pesan apa biar catat.."
Sahut mas pelayan itu sembari memberikan buku menu, kedua kakak beradik itu hanya tersenyum dan langsung membulak balikan lembar kertas di buku menu tersebut.
"Hmm saya pesan beff steak nya satu, waffle ice cream nya satu, sama ice caffe latte nya satu.." sahut arga
"Ada lagi mas..?" Mas pelayan
Arga hanya membalas nya dengan gelengan kepala dan tersenyum tipis kearah mas pelayan tersebut.
"Baik.., kalau mbak nya..?" Mas pelayan
"Kalau saya mau Spagethi bolognise satu, terus saya mau Waffle ice cream juga satu, Hazelnut dome cake nya satu, sama Brown sugar boba milk tea nya satu ya mas.."
Sahutnya dengan penuh semangat, sepertinya mood nya baru saja kembali setelah melihat deretan makanan di buku menu yang ia pegang.
"Ada lagi mbak..?" Mas pelayan
Eva hanya menggeleng kecil untuk menjawab pertanyaan itu, lalu mas pelayan itu pun langsung menyebutkan ulang satu-persatu makanan yang di pilih kedua kakak beradik ini dengan detail, setelah di pastikan pesanan nya benar semua pelayan itu pun segera pergi meninggalkan meja kedua kakak beradik itu.
"Baik kalau gitu saya permisi dulu, silahkan di tunggu pesanan nya.." mas pelayan
Kedua kakak beradik itu hanya tersenyum, lalu mas pelayan itu segera meninggalkan meja mereka.
"Va.. lo gak salah pesen sebanyak itu ?" Arga
"Enggak, jangan mulai perhitungan deh bang.." Eva menatap wajah abang nya dengan serius
"Bukan masalah perhitungan va, emang lo yakin bisa ngabisin makanan sebanyak itu..?" Sahut arga tak yakin
Mendengar itu eva hanya bisa tersenyum lebar dan menggelengkan kepala, tanda dirinya pun tak yakin bisa menghabiskan nya.
"Kan ada abang.." sahutnya
"(Berdecak kesal) kebiasaan emang ya, pasti abang lagi yang harus habisin..." arga
"Ya kan emang itu gunanya punya abang.." canda eva
"Sialan emang lo.." arga
Arga pun langsung tertawa lepas, sembari mengelus lembut kepala adiknya itu, begitu pun dengan eva yang ikut tertawa.
Namun tawa itu hanya terjadi sesaat saja, dan pada akhirnya suasana menjadi hening, arga yang fokus dengan ponselnya, sementara eva hanya melamun saja dengan raut wajah yang kembali kusut, hal itu sukses memancing perhatian arga.
"(Tersenyum lebar) udah di traktir pun masih aja mukanya di tekuk, lagi kenapa sih adik abang unyu-unyu ini.., coba deh cerita sama abang.." sahut arga sembari menatap kearah adiknya itu
"Lagi kesel gue bang, sumpah ya bang hari ini tuh hari yang paling buruk dalam hidup gue.." sahutnya
"Karna natta lagi..?" Arga tersenyum
"Yaiya siapa lagi kalau bukan si kunyuk satu itu, hari ini tuh gue bener-bener hancur gara-gara dia, sekarang seisi kampus udah ngira kalau gue ada hubungan sama dia ngeselin deh.." eva
"Kok bisa..?" Arga bingung
"Ya bisa lah, semua tuh gara-gara si kunyuk meluk-meluk gue di kantin, pas gue lagi lihat kameranya dia.." eva kesal
"(Tertawa puas) cuma gara-gara itu doang lo kesel dek..." arga
"Dih malah ketawa lu.., ya bukan karna natta doang sih sebenernya, tapi karena regans gak ngangkat telpon gue seharian ini.." eva sembari mengecilkan suaranya diakhir dan memangku kan sebelah pipinya di tangan.
"Bisa gak, gak usah bahas orang yang gak penting disini.." arga ketus
"Sorry.." eva menunduk
Raut wajah arga berubah seketika menjadi tidak mengenakan sama sekali, setelah mendengar satu nama nya yang sangat ia benci.
Merasa dirinya sudah bersikap berlebihan arga pun langsung mengalihkan pembicaraan.
"Eh sorry sorry kayaknya abang berlebihan banget ya.. hehe" arga tak enak hati
"Gak papa.., oh iya bang lo dapet info apa aja soal natta..?" Eva
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Love [Completed]
Teen FictionCinta itu datangnya bisa dari mana saja dan tidak pernah terduga dari mana. asalnya, hal inilah yang kini tengah dirasakan oleh eva. Evanita seorang gadis berusia 20 tahun, yang terpaksa menjalin hubungan ldr dengan kekasih yang paling di cintai nya...