Part 20. Diner

33 20 0
                                    

"Itu apaan lagi malu-malu kelinci, mana ada gue kayak gitu.., gak ada ya enak aja.." eva tertawa dan natta kembali membalas nya dengan tertawa

"Ketawa aja terus.." eva kesal

"Iya iya sorry.." natta sambil masih terus tertawa

"Haish terserah lo ajalah.., lanjutkan sajalah ketawanya sampai pagi.." eva dengan nada agak kesal.

Natta yang mendengarkan itu langsung menghentikan tawa nya sejenak.

"Oh iya lo mau pesan apa.., biar gue pesenin.." Natta dengan lembut

Eva pun segera membulak-balikan buku menu untuk beberapa saat, ia menimang-nimang makanan apa yang ingin ia pesan, tak butuh waktu lama seperti nya ia tau ia ingin memesan apa.

"Hmm gue pesan bakso ikan, sama dalgona coffe aja deh satu.." eva

"Itu doang.., apa kenyang cuma makan bakso doang, va lo gak pesen yang lain nya gitu..?" Natta menatap eva penuh dengan keheranan, sebab hanya memesan 1 jenis makanan saja.

"Itu aja cukup kok.." eva dengan lembut nya.

"Udahhh gak usah gengsi kali, pesen aja semua yang lo mau, gue bayarin kok tenang aja.." natta

"Astaga.., gue gak gengsi sama sekali ya, gue tuh cuma mau sesuain sama isi dompet lo aja, ntar kalau gue pesen banyak gak bisa bayar lagi lo.." eva dengan nada sedikit kesal namun di sertai candaan.

"Rese banget sih lo.." natta tertawa lepas

"Dengerin ya nona eva yang cantik, gue ngajakin lo kesini itu artinya gue udah siap buat bayarin lo, so sekarang lo pesen aja semua makanan yang lo mau okey.." Natta tersenyum manis

"Apa katanya cantik.." batin eva

Seketika raut wajah eva berubah menjadi merah jambu, namun ia berusaha untuk menyembunyikan nya, sebab ia tak ingin natta merasa punya kesempatan untuk meluluhkan hati nya.

"Iya iya.. gue pesen lagi, tapi lo jangan nyesel ya.., ini kan lo yang mau.." eva

Natta hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum lembut.

"(Tersenyum) Yaudah kalau gitu gue mau Nasi goreng siput satu, Bakso ikan satu, Ice cream coklatnya satu, dessert cake nya satu, dan Dalgona coffe nya satu, udah itu doang.." eva sembari menutup buku menunya

Natta yang mendengar pesanan eva, hanya bisa menelan ludah tak percaya gadis secantik eva bisa pesan makanan sebanyaknya itu, luar biasa pikir natta

"Va lo manusia gak sih.." Natta dengan nada terkejut

"Tuh kan pasti lo gak sanggup bayar deh, udahlah gue ganti aja pesenan nya.." eva terpotong dengan nada lesu

"Eh jangan-jangan, (tertawa) bukan gitu gue gak masalah sama harga nya.., tapi emang nya lo yakin bisa ngabisin makanan sebanyak itu..?" Natta

Natta terkekeh menatap kearah eva, sementara itu eva hanya mampu menjawab pertanyaan natta dengan menyengir lebar sembari mengaruk tengkuk leher nya yang tak gatal.

Natta kembali terkekeh puas sembari mengelus pucuk kepala eva dengan sangat lembut.

"Yaudah kalau gitu gue pesenin dulu ya.." natta di balas anggukan kepala oleh eva

Eva hanya bisa menganggukan kepalanya pelan, raut wajah nya kembali berwarna merah padam setelah dirinya mendapatkan perlakuan hangat dari natta, 3 tahun sudah ia merindukan kehangatan seperti dan hari ini dapat kembali merasakan kehangatan ini meskipun tidak bersama kekasih nya.

Sementara itu natta pria di sebrangnya itu malah sedang sibuk memangil serta mengakatakan semua pesanan nya pada waiters di restoran tersebut, eva tetergun menatap senyum natta terlihat sangat manis itu, sepertinya kali ini dirinya sudah larut dalam suasana.

Beberapa saat kemudian.

Natta dan eva baru saja selesai menghabiskan makanan mereka, terlihat natta yang sedang mengelus-ngelus perutnya tanda ia sudah sangat kenyang sekali.

Disisi lain beda hal nya dengan natta, eva duduk santai sembari mengelap bibir nya dengan tisu, lalu ia pun tertawa sembari menatap kearah natta.

"Kenyang banget kayaknya natt..?" eva

"Ya gimana gak kenyang, kalau gue harus abisin sisa makanan lo.." natta

"Hahaha.. ya sorry" eva tertawa tanpa dosa

Natta hanya bisa tersenyum lebar menatap gadis yang sedang tertawa di hadapan, natta mana sanggup marah pada eva, meskipun harus menghabiskan makanan eva yang tak habis, natta sanggup melakukannya demi cinta.

Tak beberapa lama kemudian keduanya di kejutkan oleh salah satu pelayan restoran yang tiba-tiba naik keatas panggung.

"Oke mohon perhatiannya, kepada para pengunjung restoran.."

The Miracle Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang