Part 44. Bandung..

18 12 0
                                    

"Santai aja, tugas lo cuma awasi mereka aja.."

📱Oke bang bisa di atur..

"Baguslah kalau gitu, yaudah lanjutin kegiatan lo, sorry kalau gue ganggu.." bang arga

📱hmm..

Arga pun langsung menaruh kembali ponsel nya di saku celana nya itu, ia kembali menatap ke arah adiknya itu, ia berjalan perlahan mendekati adiknnya, nafasnya terasa berat, ia pun mengangkat tangan nya dan mengelus pucuk rambut adik semata wayangnya itu.

"Va..?" Bang arga

"Hmm..?" Eva

"Sorry abang gak bisa nganter kamu ke bandung, abang masih banyak kerjaan.." bang arga

"Gak papa kok bang, aku ngerti.." eva

"(Menghela nafas berat) kamu harus kuat ya va, saat di bandung nanti akan ada hal berat yang menimpa kamu, abang mohon kamu bertahan.., sampai abang datang kesana.." bang arga

"Sesuatu akan membuat sangat hancur, tapi abang yang yakin kamu pasti kuat ngadepin nya.." bang arga

"Apapun yang terjadi nanti please jangan lakukan hal bodoh.." bang arga

Arga tak kuasa menaha tangis sembari menatap kearah adiknya itu, ia langsung menarik adiknya itu kedalam pelukan nya, lalu ia memeluknya dengan teramata erat, erat sementara eva haya terdiam melihat perilaku abang nya itu, ia membalas pelukan abangnya itu dengan erat..

"Apa yang sebenernya apa sembunyiin, apa yang sebenernya gak aku ketahui selama ini, kenapa abang segitu bencinya sama regans, sampai-sampai abang harus bakar perusahaan dia.." batin eva

"(Menghela nafas) apa regans memang sebusuk itu di mata bang arga, sampai-sampai bang arga bisa berbuat segini nya, yaallah.. ada apa sebenarnya.." batin eva.

Dua Hari kemudian..
07.00 pagi..

Eva baru saja sampai di basement apartemen nya, di temani oleh abang nya yang sedang membawa koper miliknya, keduanya berjalan menghampiri mobil avanza hitam dengan seseorang berdiri di luar mobil.

Lelaki jangkung itu tersenyum lalu berjalan kearah eva, ia langsung mengambil koper milik eva dari bang arga dan menaruhnya di bagasi mobilnya.

Sementara itu arga hanya menatap sendy kearah adiknya itu sembari memegang pundak adiknya itu, ia memeluk lembut adiknya sebentar lalu tersenyum kearahnya sembari mencium kening eva.

"Kalau ada apa-apa kabarin abang" sahut resah

Eva hanya menganggukan kepalanya sedetik kemudian ia pun langsung masuk kedalam mobil avanza hitam itu, tersisa natta yang berpamitan terlebih dahulu dengan bersalam dengan bang arga, baru kemudian ia menyusul eva masuk kemobil dan keduanya berangkat menuju ke bandung.

Dua jam lebih perjalanan sudah berlalu, sepanjang perjalanan suasananya begitu hening tanpa ada pembicaraan sedikitpun, satu jam kembali berlalu kini keduanya sudah sampai di bandung, natta mengantar eva sampai ke depan pintu rumahnya, sementera eva masuk dan beristirahat, natta langsung pergi kembali untuk pulang kerumah ibunya, sudah lama juga ia tidak pulang.

Keesokan Harinya...

Suasana pagi di kota bandung, pagi ini cuaca nya begitu dingin sekali, eva baru saja bangun dari tidur ia beranjak menujuk kamar mandi untuk membersihkan diri, namun sesaat ia bergidik ngeri setelah menyentuh air yang begitu dinginnya itu.

Ia lupa bahwa ia kini sudah berada di bandung, udara bandung dan jakarta lain sekali, bandung masih sangat dingin sekali ketika fajar datang, dan udaranya masih sangat segar, lain dengan jakarta yang tidak ada bedanya antara pagi dan siang tetap saja panas dan polusi di mana-mana.

Seketika eva mengurungkan niatnya untuk membersihkan diri tubuh mengigil tatkala angin bertiup melewati dirinya, dia masih belum terbiasa dengan bandung setelah lama tinggal disini, ia pun langsung berjalan keluar kamar mandi dan berjalan menuju dapur.

"Va.." sahut ayahnya yang sedang menyeruput kopi di ruang tamu

"Iya pah.." eva.

"Lho kamu belum cuci muka nak?, Cuci muka dulu terus minum kopi sama papah sini.." sahut papah ben

"Dingin pah.., mau godok air dulu hehe.." Eva

"Alah kamu ini, baru di jakarta bentar udah takut sama air bandung.." papah ben


The Miracle Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang