"Oh iya kak saya natta temen nya eva.." natta tersenyum ramah
"To the point aja.., apa tujuan lu deketin adik gue, kalau tujuan lu cuma main-main lebih baik lu cabut atau habis di tangan gue.."tegas arga
"(Tersenyum lebar) gue mencintai adik lo, gak mungkin gue nyakitin dia.., lo bisa pegang kata-kata gue.." tegas natta
"(Tersenyum sinis) good kalau gitu, tapi apa lo udah tau kalau eva.." arga
"Udah punya pacar, gue tau kok dan bahkan gue tau siapa cowok itu, bukan cowok baik-baik.." natta santai
"Baguslah kalau lo tau.., gue percaya sama lo" arga
"Kalau lo serius sama adek gue, lu harus bisa buat eva putus sama aregans.., gue udah muak denger nama dia dari mulut eva" arga
"Emang itu tujuan gue sekarang, lo tenang aja, gue akan selalu jagain eva dan juga jauhin dia dari laki-laki brengsek kayak aregans cristian.." natta sembari menepuk pundak kanan arga
"Baguslah kalau gue, gue percaya sama lo, gue harap lo jauh lebih baik dari pada regans, tapi kalau sebaliknya jangan harap lo bisa lihat matahari lagi.." arga
Natta hanya tertawa tanpa suara saat mendengar perkataan arga, ia menatap arga dalam-dalam.
"Silahkan, lo bisa pegang kata-kata gue" natta
Arga hanya tersenyum sinis dan hendak berlalu namun ia menahan langkah dan kembali menatap kearah natta.
"Ah tunggu.., tadi lo bilang apa.." tunjuk arga pada natta
"Aregans cristian.., lo tau dari mana soal itu, perasaan gue gak bilang siapa pacarnya eva..?" Arga curiga
"Ah soal itu, regans teman masalalu gue, dia-" natta terputus
"Oke cukup, gak perlu dilanjut, gue gak perduli dengan kisah lo dan si brengsek itu.." arga
"Yang musti lo tau, eva itu adik gue satu-satunya, gue sayang banget sama dia, so siapun orang yang nyakitin eva termasuk lo, walau seujung kuku pun.." arga
"Gue akan bikin orang itu menghilang dari dunia, alias" arga
Arga menggerakan tangan nya dari ujung kiri lehernya ke arah kanan, ia menepuk-nepuk pundak kanan eva dan menatap dengan tajam.
"Inget-inget perkataan gue.., sekali aja lu langgar nyawa lu sebagai gantinya.." arga
Arga pun berlalu dari hadapan natta dan kembali masuk kedalam apartemen nya, sementara natta hanya tersenyum menatap kepergian arga.
"Lo tenang aja kakak ipar, gue akan adik ipar ya baik kok.." gumam nya.
Kamar eva.
Terlihat eva yang baru saja selesai membersikan tubuh di kamar mandi, ia melangkahkan kaki nya menuju meja rias nya.
Ia mendarat kan bokong nya di kursi yang berada tepat di depan nya, tangan nya mulai meraih botol cairan penghapus make up dan juga sehelai kapas.
Perlahan namun pasti ia mulai menghapus riasan di wajahnya, eva menghela nafas nya yang terasa sedikit berat.
"Hari ini bener-bener ajaib" gumamnya
"Seharian lebih hidup gue penuh dengan tragedi, ya terkecuali yang terakhir.." gumam nya lagi
Eva bergumam sembari terus membersihkan wajahnya,hingga bersih sempurna.
"Huft salah gak ya gue terima permintaan natta tadi, gak papa kan toh gue cuma berbaik hati aja mau menerima dia sebagai teman" batin eva
"Tapi.. apa ini gak akan jadi masalah kedepan nya.., haish kenapa jadi ruwet gini sih" batin eva
"Hmm aduhh gue mesti gimana ya sekarang, gimana kalau nanti regans tau dan salah paham.., bisa-bisa hubungan yang gue sama dia ancur kalau gitu.." batin nya
"Ah gue mikir apaan sih, enggak-enggak semoga aja regans ngerti sama kondisinya, enggak-enggak gak mungkin regans marah, lagi pula gak ada salahnya kan gue dekat sama natta, kan cuma temen doang gak hubungan apa-apa.." batinnya
"Aduhh jadi ovt gini sih.., kenapa gue jadi takut regans ya.. haish" sahutnya
Ia mengusap-usap seluruh wajah nya menggunakan kedua tangan nya dan memegang kepalanya sejenak, sembari membuang nafasnya.
"Oh iya bang arga kemana ya, kok ada??" Sahutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Love [Completed]
Teen FictionCinta itu datangnya bisa dari mana saja dan tidak pernah terduga dari mana. asalnya, hal inilah yang kini tengah dirasakan oleh eva. Evanita seorang gadis berusia 20 tahun, yang terpaksa menjalin hubungan ldr dengan kekasih yang paling di cintai nya...