"Lho natta?, Lo natta kan?, Kok lo bisa disini?" Suara perempuan.
"Natt, yaampun lo apa kabar, udah lama banget gue gak lihat lo.."
Ucap perempuan itu lagi dan langsung memeluk natta dengan erat, sementara di samping nya eva hanya menatap dengan bingung.
"Ehemm.." eva
"Eh sorry-sorry" sahutnya sembari melepas pelukan
"Lo masih inget gak sama gue, mera sahabat lo, btw lo ngapain disini..?"mera
Ya perempuan itu adalah mera, eva menatap tak suka ke arah mera, sebelum natta sempat menjawab eva lebih dulu mencela di tengah obrolan.
"Dia disini mau ketemu gue lah, mau apa lagi, lagian lo ngapain pake kaget gitu, waktu di restoran bandung itu natta ada kali disitu masa lo gak liha.." eva ketus
"Oh iya, gue gak terlalu merhatiin sih" mera
"Lo banyak berubah ya natt?" Mera
"Lo mau ngapain sih kesini sebenernya, ada perlu apa..?" Eva ketus
Mera yang melihat ketidaksuakaan eva terhadapnya hanya diam saja dan tersenyum hangat, eva yang merasa tak enak lebih memilih menurunkan egonya, ia menghela nafasnya sejenak.
"Duduk dulu deh, lo kan lagi hamil" sahut eva melunak
Mera hanya mengangguk dan mengikuti eva ke soffa, sementara eva pikiran seperti di penuhi dengan banyak pertanyaan, rupanya masih banyak hal yang tidak di mengerti tentang dunia.
Mereka pun duduk di soffa dengan posisi natta duduk di kiri, eva di tengah dan mera di kanan, mera kembali fokus pada tujuan nya.
"Mau minum apa?, Biar gue bikinin" eva
"Gak papa gak usah ngerepotin" mera tersenyum
"Gak repot kok, lagian ini demi bayi yang ada di perut lo, udah sebut aja mau minum apa?" Eva
"Teh hangat aja deh, makasih" mera
"Hmm sama-sama" eva
Dengan malas eva berlalu dari sana menuju ke dapur untuk membuatkan segelas minuman hangat untuk mera, sementara kini mera dan natta sudah banyak berubah.
"Hmm.. gue boleh nanya sesuatu?" Natta halus
"Tentang ini ya" mera tersenyum sembari menunjuk ke perutnya.
"(Tersenyum) bayi ini adalah anak aregans, laki-laki yang udah ngerebut eva dari lo.." mera to the point.
"Hah-- jadi cewek yang eva ceritain ke gue itu... Elo?" Natta kaget
"Eva udah cerita ya sama lo, ya kenyataannya begitu, sejujurnya gue malu dan gue ngerasa gak tau diri untuk bersikap seperti ini ke eva, tapi bayi ini butuh ayah.." Mera.
"Cukup-- gak perlu di lanjutin gue paham kok" Natta terdiam wajahnya mendadak serius
"Hahh--, dunia itu penuh kejutan ya, ternyata dua orang yang sangat gue percaya adalah orang-orang yang penuh kejutan ya, terutama lo.." natta
"Dan-, gue minta lo gak usah bahas hubungan kita di depan eva, dia gak tau apa-apa, biar dia tau dari gue.." natta
Natta melenggang pergi meninggalkan mera seorang diri, ia memilih untuk berdiam diri di balkon apartemen ketimbang harus memperhatikan perempuan itu, sementara mera hanya terdiam memaklumi perilaku natta.
Tak lama eva datang sembari membawa segelas susu, ia menatap natta yang tengah berdiri di balkon ia tau pasti ada yang tak beres, ia pun mengahampiri mera dan memberikan susu tersebut pada mera.
"Susu aja deh ya, gue lagi males bikin teh, lagian teh gak ada gizinya.." eva
"(Tersenyum) makasih" mera
"Itu dia kenapa?" Eva
"(Menggelengkan kepala) dia lagi mau ngangin aja katanya.." alibi mera sambil menenggak susu tersebut.
"Ohh--, terus tujuan lo kesini mau apa, kalau ini soal regans gue minta maaf kak, nomor kak regans udah gue hapus.." eva
"Sejujurnya ini memang tentang regans, sebulanan ini dia gak ada kabar, sebentar lagi gue mau lahiran gue butuh dia.." mera
"(Mengenggam kedua tangan eva)"
"Va.., usia kandungan gue udah masuk bulan delapan sebentar lagi gue akan melahirkan, tapi gue gak punya siapa-siapa selain regans, orang tua gue..." Mera
"(Menghela nafas) yauda gue bantu hubungin regans ya, tapi lo ada nomornya kan.., nanti gue coba telpon pake hp gue.." eva
"Ada.." mera
Mera segera memberikan nomor nya regans ke eva, sementara eva dengan berat hati mencoba menghubungi regans, beberapa kali telpon tersambung namun regans tidak juga mengangkatnya, eva hanya menggelengakan kepal kearah mera.
Mera hanya mendengus kecewa, namun tiba-tiba saja ia menggaduh kesakitan sembari memegang perutnya.
"Aduh-- ahhh--" mera
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Love [Completed]
Teen FictionCinta itu datangnya bisa dari mana saja dan tidak pernah terduga dari mana. asalnya, hal inilah yang kini tengah dirasakan oleh eva. Evanita seorang gadis berusia 20 tahun, yang terpaksa menjalin hubungan ldr dengan kekasih yang paling di cintai nya...