"Aku gak papa kok bang, yang masuk rumah sakit itu bukan aku tapi mera" eva
Arga melepas pelukan nya dan menatap nanar kepada adiknya itu, ia mengenggan erat kedua lengan adiknya itu.
"Kamu gak papa kan?" Arga
"(Menganggukan kepala) aku baik-baik aja kok" Natta
Arga menghela nafasnya lega, lalu tak lama terdengar suara tangisan bayi, mereke bertiga kembali bernafas lega dan mengucap syukur, lalu mereka duduk di kursi yang di sediakan.
Lagi-lagi arga menatap serius ke arah natta dan eva, ia menghela nafasnya berat dan mulai kembali berbicara.
"(Menghela nafas) Kita harus selesaikan masalah ini secepatnya, semua sudah terlanjur terjadi nasi sudah menjadi bubur, sebelum kerusakan semakin lebar ada baiknya kita selesaikan semua masalah ini dengan cara baik-baik" arga
"(Menganggukan kepala) iya bang arga bener, secepatnya aku bakal atur waktu buat kita semua kumpul dan kita kelarin masalah ini bareng-bareng.." natta
"Kasihan eva, dia butuh tau tentang semuanya dan juga udah saatnya dia lepas dari semua masalah ini.." natta
"Ya, lebih cepat lebih baik, aku udah mulai capek sama semuanya.." eva
Arga dan natta kompak menganggukan kepala tanda setuju dengan apa yang di katakan oleh eva.
Sementara itu..
Rengans povRegans terlihat cemas kepada mera keringat di tubuhnya mengalir jauh lebih deras dari pada keringat mera ia terus menggenggam erat tangan mera dan terus memberikan semangat pada mera.
Oeee.. oee.. oee..
Sayup-sayup terdengar suara tangisan bayi, regans pun mulai bernafas lega, air matanya meleleh membasahi pipi bersatu padu dengan derasnya keringat, ia langsung memeluk mera dan menciumi jidat mera, perasaan bersalah kembali menghantuinya.
"Selamat pak anaknya laki-laki, ganteng mirip sama bapaknya.." suster
Regans hanya tersenyum sembari mengendong putra pertamanya itu air mata mengalir begitu deras di matanya, ia menyeka air matanya dan mendekatkan bibirnya ke telinga si bayi, ia melantukan adzan di telinga putranya itu.
Selesai ia lanjutkan adzan ia pun langsung menciumi jidat si bayi dan memberikanya kepada ibunya, suasana begitu haru mera memeluk putra kecilnya itu, tiba-tiba saja regans mengenggam tangan nya dan menatapnya dengan serius.
"Mer.. secepatnya aku akan menikahi kamu" regans
"Tapi-- eva?, Gimana sama eva?" Mera
"Aku gak mau jadi pengecut aku mau tanggung jawab sama kamu, secepatnya aku akan selesaikan masalah aku sama eva dan setelahnya kita akan menikah ya.." regans
"(Tersenyum haru)" mera
"Makasih.." mera sembari menghapus air matanya.
"(Tersenyum haru)" regans
Sementara itu..
Apartemen..Eva, arga dan natta sudah sampai di apartemen arga, eva langsung duduk di soffa karna kakinya terasa cenat-cenut akibat di paksakan berlari tadi sewaktu membawa mera kerumah sakit, ia mengusap-usap pinggir perban nya itu.
Begitupun dengan bang arga dan natta mereka langsung duduk sebelahan dengan eva, natta langsung bersandar sementara bang arga sibuk mengusap-usap wajahnya kasar, ia menghela nafasnya kasar.., seketika ia menatap kearah eva yang sedari tadi mengusap-usap kaki..
"Va.., sakit?" Arga
"(Mengangguk kepala)" eva
Natta yang semula sedang menyenderkan tubuhnya ke soffa, sontak ia pun langsung bangkit, melihat kaki eva yang terlihat sedikit memar, ia mendengus nafas kasar, ia berjongkok di samping kaki eva dan melihat kakinya kiri kanan.
"Ini karna lari tadi ya?" Natta.
"(Mengangguk kepala)" eva
"(Mendengus) kaki kamu kan luka kenapa maksain" Natta
"(Menghela nafas) maaf ya aku gak merhatiin kamu tadi, aku lupa kaki kamu lagi luka.., aku obatin lagi ya.." natta tersenyum
Natta pun langsung berlalu dari hadapan kedua kakak beradik itu untuk mengambil obat-obatan untuk eva, eva hanya terdiam saja ia sudah terbiasa dengan situasi ini, sementara abangnya menatap heran sekaligus kesal kearah natta.
"Lihatlah dia.., sudah seperti rumah sendiri" arga mencebik kesal
"Hmm.. bukannya abang seneng ye sama modelan natta, calon adik ipar tuh.." sindir eva
Arga hanya menatap kesal kearah eva.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle Of Love [Completed]
Ficção AdolescenteCinta itu datangnya bisa dari mana saja dan tidak pernah terduga dari mana. asalnya, hal inilah yang kini tengah dirasakan oleh eva. Evanita seorang gadis berusia 20 tahun, yang terpaksa menjalin hubungan ldr dengan kekasih yang paling di cintai nya...