BAGIAN 3 SAYAP MALAIKAT

193 3 0
                                    

Hayati berada di suatu taman yang cukup indah, dia tengah duduk di sebuah bangku yang terbuat dari kayu. Bangku itu terlihat sangat nyaman dengan dinaungi pohon beringin yang rindang.

Hayati melihat dua orang anak kecil sedang berlarian di hamparan rumput taman. Dia sangat senang melihat pemandangan itu,”apakah ini di surga?” tanya Hayati dalam hati ketika merasakan suatu kenikmatan hidup. Tak lama, anak-anak itu kemudian mendekati Hayati.

“bunda ayo kita maen yuk!”ajak Lala sambil menarik tangan kanan Hayati.

“ayo bunda ikut kita...di kolam sana banyak kodok kesukaan bunda....aku mau nangkepin yang paling gede buat bunda” ajak Lolo.

Mereka pun akhirnya bermain di taman indah itu, Hayati ikut dalam keriangan para tuyul itu dengan mencoba menangkap kodok yang berada di atas daun teratai.

Hayati jatuh ke dalam kolam ketika berusaha menangkap kodok itu, bajunya basah kuyup. Setelah bermain di kolam, mereka juga tampak asyik bermain kucing kucingan, dengan menjadikan Hayati sebagai kucingnya, dia berusaha berlari menangkap Lala dan Lolo.

Keriangan itu pun berlangsung cukup lama sampai akhirnya mereka bertiga merasa kelelahan dan beristirahat di bawah pohon mangga. Hayati duduk menyender di batang pohon dengan kaki yang berselunjur, sementara Lala dan Lolo tidur di tanah dengan menjadikan paha Hayati sebagai bantalnya. Hayati tampak sangat bahagia dengan momen itu, dia mengusap usap kepala Lala dan Lolo dengan tangannya.

Tak lama kemudian, sebuah gerbang cukup besar tiba tiba muncul di hadapan mereka. Di balik gerbang itu tampak sebuah taman yang jauh lebih indah dari taman di mana mereka berada saat ini.

Di taman itu terdapat sebuah air mancur yang terbuat dari cokelat. Lala dan Lolo tentunya sangat tergiur dengan air mancur cokelat itu, sontak mereka langsung bangun dan mengajak Hayati untuk pergi ke balik gerbang itu. Hayati langsung bangkit dan berjalan mengikuti mereka. Lala menarik tangan kanan Hayati sementara Lolo menarik tangan kirinya.

Ketika mereka semakin mendekat ke gerbang itu, tiba tiba sebuah tangan memegang pundak Hayati sehingga laju dirinya menjadi tertahan. Hayati langsung menengok ke arah belakang dimana orang yang memegang pundaknya itu berada.

“mas ku......kamu bener bener mas ku ?” tanya Hayati kaget.

“iya Kunti cantikku.....ini aku...Asnawi...” jawab Asnawi.

Hayati langsung melepaskan pegangan tangan Lala dan Lolo, kemudian dia memeluk erat Asnawi. Air matanya mengalir deras membasahi pipi.

“aku kangen banget sama mas........hiks..hiks...hiks”

“iya Hayati...aku juga kangen sama kamu.....”

“mas....aku ternyata belum mati mas....aku masih hidup”

“aku tahu Hayati.....hiks..hiks...”

“aku seneng banget bisa ketemu kamu disini...lihatlah taman ini begitu indah”

“hehehe....iya kunti cantikku..ini taman yang indah”

“ihh..kok mas masih manggil aku kunti sih??.....kan aku udah jadi orang lagi”

“kamu akan selalu jadi kunti cantik bagi diriku Hayati..karena pertama kali ketemu, kamu adalah kuntilanak yang nyeremin....dan kamu juga adalah cewek yang paling rakus di dunia yang pernah aku kenal..karena kamu nggak pernah ngerasa kenyang....hahahahahaha”

“mas jahaaaaddddd !!!....masa bilang aku cewek rakus sih”

“hahahahahaha....kamu makin cantik deh kalo marah..sini aku cubitin pipinya”

Asnawi kemudian mencubit kedua pipi Hayati yang tampak memerah gara gara marah. Hayati berteriak kesakitan ketika pipinya ditarik oleh Asnawi. Lala dan Lolo tampak terdiam dan bengong ketika melihat kelakuan Hayati dan Asnawi yang lebih kekanak kanakan daripada kanak kanak yang sesungguhnya.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang