Matahari tengah berkuasa dilangit Jakarta. Dia memancarkan cahayanya yang sangat terang sehingga memanaskan semua permukaan bumi. Udara yang menyelimuti kota terbesar di Indonesia itu tampak terkena radiasi dari teriknya siang. Orang-orang sangat tersiksa terkena suhu panas yang terasa seperti membakar. Banyak diantara mereka yang berteduh di bawah pohon-pohon rindang yang masih sedikit tersisa diantara jajaran gedung-gedung pencakar langit yang berdiri angkuh.
Hayati telah kambali mendapat kehidupannya sebagai manusia. Setelah kembali bertemu dengan keluarganya, Hayati kini mulai menjalani kesehariannya seperti ketika dia muda dulu. Siang itu, Hayati tengah berjalan mengitari taman yang berada di kawasan Senayan. Ketika masa SMA, Hayati sering menghabiskan waktu sore ketika pulang sekolah disana bersama Yadi. Mereka selalu membeli makanan yang dijajakan para pedagang kaki lima yang mangkal di sepanjang jalan Senayan.
Hayati sangat kagum dan tidak percaya dengan perubahan kota yang sangat drastis. Dia pun merasa kehilangan banyak momen ketika harus menghilang dari kehidupan dan berubah menjadi kuntilanak selama tiga puluh tahun. Dia pun melihat ada sebuah bangku taman yang menghadap ke jalanan yang kosong. Orang-orang seakan tidak memperdulikan keberdaannya disana karena sibuk dengan aktifitasnya masing-masing.
Hayati membersihkan terlebih dahulu bangku taman itu dengan beberapa helai tissue yang dibawanya dalam tas kecil untuk membersihkan kotoran. Setelah itu, diapun duduk diatas bangku taman untuk menikmati suasana Jakarta yang tampak sangat baru baginya.
Setelah menjadi manusia kembali, Hayati menjalankan semua kebiasaan-kebiasaan yang sering dia lakukan semasa sebelum manjadi kuntilanak. Salah satunya adalah menulis di buku memoar. Hayati sering menulis semua kejadian-kejadian yang dinilainya menarik untuk dikenang didalam sebuah buku kecil.
Hayati mulai menggoreskan ujung tinta pulpen yang dibawanya keatas permukaan kertas. Dia menuliskan semua kejadian yang dia alami pada hari itu. Dia juga menuliskan suasanya hatinya ketika berada ditaman yang dinaungi oleh pohon-pohon besar. Tiba-tiba seorang pemuda yang membawa ransel mendatangi kursi yang tengah diduduki oleh Hayati.
"maaf mbak, boleh saya ikut duduk di kursi ini?" sapa pemuda itu.
"boleh..." Hayati menoleh kearah pemuda itu. Tiba-tiba Hayati sangat kaget ketika melihatnya. Ternyata pemuda itu adalah Asnawi.
"ka..ka....ha...ha...ha..Hayati!!!!" tanya Asnawi terbata-bata.
"Mas Nawi.....!!" jawab Hayati
Mereka akhirnya saling berpelukan erat. Asnawi tampak menangis terharu ketika sang belahan jiwa kembali hadir diahadapannya. Begitupun dengan Hayati tang terisak di dada Asnawi sampai air matanya membasahi baju kemeja Asnawi. Asnawi dan Hayati pun kembali duduk diatas bangku taman. Kedua tangan mereka tatap saling menggenggam satu sama lain.
"kamu kok hidup lagi Hayati?"
"iya mas ku....aku selama ini masih hidup"
Asnawi tiba tiba memegang kepala Hayati, kemudaian merabanya dan melihat bagian ubun-ubun kepalanya.
"apa yang kamu lakuin mas ku? Pegang pegang kepalaku" tanya Hayati bingung.
"aku mau nyari paku Hayati.....kamu pake paku kuntilanak kan?" jawab Asnawi.
"ya enggak lah masku...aku gak pake paku kuntilanak....aku ini manusia tulen sekarang"
"wah....bener itu sayang?...kamu jadi hidup kembali?....aku...aku...gak ngerti Hayati...gimana kamu bisa hidup.....aku kira kamu pake ritual paku kuntilanak?"
"hahaha...mas ku...mas ku...enggak lah mas....aku ini ternyata selama ini adalah manusia mas...cuman berubah wujud jadi kuntilanak...aku dijadiin kunti sama Bendoro.....makanya pas Bendoro mati...aku jadi terbebas dan kembali berubah jadi manusia"

KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Hidup Kembali
RomanceHayati belum mati, dia ternyata mengalami mati suri. Ia kemudian dikembalikan oleh malaikat menuju dunia untuk melanjutkan sisa hidupnya kembali sebagai manusia. Akan tetapi, sebelum tiba di Dunia, Hayati tersesat di dunia siluman hingga akhirnya di...