BAGIAN 27 PENOLAKAN PERASAAN CINTA

97 2 0
                                    


Hari itu cuaca sangat cerah, suhu udara juga ikut meningkat seiring dengan pancaran radiasi sinar surya yang menerpa seluruh daratan tanah Pasundan. Hal itu menggambarkan suasana hati Asnawi yang tengah berbahagia. Siang itu dia tampak semringah karena dapat ajakan untuk bertemu dari Raizha. Asnawi berpikir bahwa momen itu adalah kesempatan emas bagi dirinya untuk menyatakan perasaannya dan menjadikan Raizha sebagai pacar.

Asnawi tampak bersenandung ria di depan cermin sambil merapikan bajunya. Utami terlihat heran melihat tingkah Asnawi yang berubah manejadi periang.

"Wi..kamu kenapa sih keliatan girang banget?" tanya Utami.

"ada deh...hahaha..kamu kepo banget sih" jawab Asnawi dengan santai.

"ihhh....rese banget sih!!" Utami kesal.

"kita liat aja nanti Tami....nanti sore aku kasih tau kamu yah"

"duh...aku penasaran banget euy"

"gak apa apa atuh...kamu kan emang arwah penasaran...jadi udah biasa penasaran"

"dasar kamu yah....ngegampabgin aja!!!" kata Utami sambil mencubit kedua pipi Asnawi dari belakang.

"aww...awww...sakit anjiirr!!..aww lepasin!!" teriak Asnawi yang kesakitan.

Utami pun akhirnya menghentikan aksi cubit pipinya, lalu menembus tubuh Asnawi hingga dirinya jadi berada tepat di depan. Utami memegangi kedua pipi Asnawi sambil memandang matanya.

"aku ikut seneng Wi..kamu akhir akhir ini jadi riang lagi...sebelum ini kamu selalu sedih dan sering ngelamun"

"iya Tami...semua ini juga berkat kamu kok"

"emang aku udah ngapain aja?"

"yaahh..banyak banget lah...kamu udah ngerawat aku pas lagi sakit...terus kamu juga selalu ngasih semangat dan satu lagi kamu udah ngehapus foto-foto Hayati dari hapeku...hmmm...semua itu membuatku perlahan melupakan dia dan berusaha move on" jawab Asnawi yang tiba tiba Asnawi memeluk erat Utami.

Utami kaget dengan aksi Asnawi itu dan perlahan air matanya mulai berlinang keluar dari kelopak bawah matanya. Dia terharu dengan jawaban Asnawi.

"Nawi...seandainya aku masih punya jantung...pasti kamu ngerasain jantungku yang lagi berdebar"

"wah kenapa bisa berdebar?"

"yah aku juga seneng Wi...sejak ada mbak Kunti disini, aku jadi bisa komunikasi sama kamu dan sekarang aku udah gak kesepian lagi"

"iya Tami....kamu adalah sahabat terbaikku yang pernah ada...."

"kamu juga Nawi....."

Asnawi dan Utami akhirnya berciuman dengan mesra dan setelah itu, berpamitan kepada Utami untuk pergi ke kampus. Di halaman rumah, Asnawi bertemu dengan Ibu Kost yang baru pulang dari acara syukuran aqiqah salah satu keponakannya. Seperti biasa, dia selalu menawarinya makan di rumahnya. Akan tetapi Asnawi menolaknya dengan halus dengan alasan ada jadwal kuliah siang itu.

Setengah jam kemudian, Asnawi tiba di kampus, dia memarkirkan motornya di dekat gedung Aula utama karena Raizha mengajaknya betemu di cafe dekat gedung itu.

"Haloooo...Riz!!"

"iya Wi...lu udah nyampe?"

"yoi....lu dimana?"

"gue udah di cafe Wi....gue duduk dipojokan"

"oke...gue kesana sekarang"

Asnawi menutup teleponnya dan langsung berjalan cepat menuju cafe yang dimana Raizha menunggu disana. Sepuluh menit kemudian Asnawi tiba, dia sangat heran ketika melihat kondisi cafe itu yang tenyata sangatlah sepi. Tak seperti biasanya, Asnawi tahu kalau cafe itu selalu ramai dengan para pengunjung baik siang maupun malam. Akan tetapi dia tidak mempedulikan keanehan itu, dia lebih memilih langsung menemui Raizha yang sudah menunggunya di dalam.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang