Kata-kata Bi Asih memang terdengar sangat manis dan membuat hati Hayati berbunga-bunga. Akan tetapi, hal itu tidak serta merta diyakini oleh Hayati, mengingat Bi Asih dalam keadaan mabuk berat.
Ia terbangun pada sore hari di dalam ruang pribadi Bi Asih. Kepalanya terasa pening dan perutnya bergejolak. Minuman beralkohol itu terasa merusak tubuhnya. Ia menatap wajah Bi Asih yang penuh kedamaian dalam tidurnya.
Perlahan, Hayati mencoba berdiri, namun, ia beberapa kali terjungkal. Hayati masih merasa pusing luar biasa mendera kepalanya.
Hayati akhirnya kembali berbaring di sebelah Bi Asih. Ia tak sanggup menahan rasa kantuk yang disebabkan oleh minuman beralkohol itu. Dalam hitungan detik, Hayati pun menutup matanya.
Hayati tertidur pulas. Ia merasakan sebuah getaran dan suara deru mesin yang cukup gaduh. Hayati kemudian bangun dan mendapati dirinya tengah duduk di dalam mobil yang sedang melaju.
Ia terkejut dan kebingungan dengan keadaan sekitar. Terakhir diingat, ia berada di ruang pribadi Bi Asih di restoran. Hayati pun akhirnya bertanya kepada supir yang tengah mengemudikan mobil.
"Mas... Mas? Saya mau dibawa kemana?" tanya Hayati.
"Oh Mbak udah bangun?"
"Iya"
"Saya disuruh bu Kartika mengantar Mbak ke stasiun untuk pulang ke Jakarta"
"Oalaaah ke stasiun? Jangan Mas... anter aja saya ke tempat lain"
"Iya... mau kemana Mbak?"
"Ke rumah temen saya di komplek Tamansari"
"Baik Mbak"
Sang sopir kemudian memutarkan mobil menuju arah yang dimaksud Hayati. Perjalanan menuju ke sana cukup memakan waktu karena kondisi lalu lintas yang macet di sore hari. Hayati ingin bertemu dengan Utami dan membicarakan semua hal yang ia lewatkan selama ini. Ia belum sempat ngobrol apa apa dengan Utami sebelumnya karena Asnawi sudah terlanjur datang dan mengajaknya pergi.
Ketika matahari tenggelam, Hayati akhirnya tina di depan rumah kost. Ia langsung masuk dan mengetuk pintu. Di sana ia kembali disambut oleh Ibu Kost.
"Hayati... kamu kok balik lagi ke sini?" tanya Ibu Kost.
"Iya Bu... saya mau nginep di kamarnya Mas Nawi sampe besok... aku bisa pinjem kunciny"
"Ooh gitu! Boleh kok Hayati"
Ibu Kost menyuruh Utami untuk mengambilkan kunci kamar kost Asnawi. Ia lalu memberikannya kepada Hayati.
"Ini kuncinya Mbak Kun... " kata Utami
"Ssssstt!!!" sela Hayati seraya mengedipkan sebelah matanya ke arah Utami.
"Oh iya... maksudku Mbak Hayati"
Ibu Kost merasa heran dengan tingkah keduanya yang seakan akan sudah saling mengenal. Padahal ketika Hayati pertama kali datang ke rumahnya, Ibu Kost belum mengenalkan Utami kepada Hayati.
"Hayati... kenalin nih, anakku... namanya Utami" sahut Ibu Kost.
Utami pun kemudian menyalami Hayati sambil menyebutkan kembali namanya secara lengkap.
"Utami? Bukannya anak Ibu ini udah meninggal?" tanya Hayati yang menohok.
"Iya Hayati... ini anakku yang meninggal, tapi Alhamdulillah sekarang aku bisa ketemu dia lagi"
"Jadi dia ini setan Bu?"
"Ya begitulah Hayati... ini adalah arwah Utami"
"Astaga!! Kok bisa keliatan Bu?" tanya Hayati yang berpura pura terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Hidup Kembali
RomanceHayati belum mati, dia ternyata mengalami mati suri. Ia kemudian dikembalikan oleh malaikat menuju dunia untuk melanjutkan sisa hidupnya kembali sebagai manusia. Akan tetapi, sebelum tiba di Dunia, Hayati tersesat di dunia siluman hingga akhirnya di...