BAGIAN 25 COWOK GANTENG

104 1 0
                                    


Jakarta dirundung hujan ketika pagi mulai hadir menyapa warga kota yang sebagian masih terlelap di peraduannya. Sang mentari pun tampak malu malu untuk menunjukkan kekuatannya, yakni memberi kehangatan untuk bumi pertiwi ini.

Hayati pagi itu sudah bersiap menuju tempat kerjanya. Dia pergi diantar oleh tukang ojek kesayangannya yang selalu menjemputnya dipagi hari. Ya, betul sekali dia Arsal. Arsal adalah pria yang setia dan selalu berbuat baik kepada Hayati. Dia tidak segan segan untuk selalu mangantar jemput Hayati dari rumahnya menuju tempat kerja. Biarpun hujan mengguyur bumi, Arsal selalu datang dan menjemput Hayati. Tak lupa jas hujan selalu dibawanya untuk melindungi Hayati dari serangan air hujan.

Hayati pun keluar ruamah dan menyapa Arsal yang tengah mengigil karena kehujanan. Dia membawakan segelas minuman jahe dan sehelai handuk untuk Arsal.

"masuk dulu bang....kamu kedinginan banget"

"enggak..makasih Hayati...aku lebih baik nunggu di teras aja"

"oalah...jangan dong bang...baju kamu basah banget tuh...kamu harus ganti baju"

"gak apa apa kok Hayati...aku udah biasa....mau pergi sekarang?"

"mmmm....oke, tapi lima menit lagi yah, aku mau ganti baju dulu"

"oke aku tunggu"

Hayati bergegas ke kamar untuk berganti baju dengan seragam cleaning service nya, setelah itu ia pergi ke tempat kerja. Setiap hari Hayati selalu pergi dengan Arsal menuju klinik karena setelah pulang kerja Hayati bersama Arsal berusaha mencari keberadaan Yadi di Jakarta. Dia sangat berkeinginan keras untuk menemui Yadi. Hayati memiliki tujuan untuk meminta maaf dan menyatakan perasaannya yang terdalam kepada Yadi.

Sebulan sudah Hayati bekerja di klinik sebagai petugas kebersihan, dia sangat senang ketika menerima gaji pertama. Dia mengajak Miramareu dan kedua keponakannya pergi piknik ke pantai Ancol. Mungkin bagi Hayati, pergi ke pantai Ancol merupakan suatu hal yang sangat istimewa. Akan tetapi, bagi romi dan aldi, pergi ke pantai itu sangatlah tidak menarik dan mebosankan. Tapi mereka mengambil sisi baiknya yaitu bisa ngedate sama dua gadis cantik sekaligus.

Selama kerja disana, Hayati mulai merasa nyaman dengan tugas yang dikerjakannya setiap hari. Ketika datang di pagi hari, Hayati selalu menyapu dan mengepel seluruh ruangan di klinik itu, sedangakan tugas Miramareu adalah membersihkan toilet dan membuang sampah. Miramareu sengaja ingin mengurus pengelolaan sampah karena dia bisa dengan bebas mengambil plasenta bayi yang dibuang setelah persalinan.

Suatu hari, Miramareu lupa untuk mengambil sampah-sampah yang berada di ruang praktek para dokter. Dia terlalu sibuk mengurusi toilet yang mampet, untuk itu Hayati dengan senang hati membantu dirinya untuk mengambil sampah dari setiap ruangan. Hayati menggeret tempat sampah besar di lorong ruang praktek, dia mengambil tong sampah dari dalam ruang dokter, lalu mengumpulkannya di tong sampah besar. Kondisi klinik waktu itu cukup sepi karena sudah melewati jam operasional.

Ruangan demi ruangan dimasuki oleh Hayati untuk mengambil sampah, hingga akhirnya giliran ruang praktek dokter Tisha pun tiba. Lampu dari dalam ruangan itu tampak masih menyala, itu artinya Tisha masih berada di tempat. Hayati mengetuk pintu terlebih dahulu lalu membukanya.

"permisi....!!"

"iya masuk!!"

Hayati membuka pintu dan masuk kedalam ruang Tisha. Dia melihat Tisha tengah bertemu dengan seorang lelaki bertumbuh tinggi, badan kurus, berkemeja rapi dan rambut yang agak berantakan. Tampaknya lelaki itu sedang berobat kepada Tisha .

"maaf dok..saya mau ngambil sampah?"

"oke..Mal..ambil aja!"

Hayati pun mendekati tempat sampah yang berada di sudut ruangan paraktek, lalu kemudian mengambil sampah yang ada didalamnya. Tiba tiba sayup-sayup dia mendengar suara lelaki itu.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang