BAGIAN 54 PENGAKUAN RUBAH BETINA

107 1 0
                                    

Asnawi berjalan pincang sambil membopong Anggariti yang lemas menuju wisma. Ketika mereka tiba, Anggariti menggunakan sihirnya untuk menyulap wisma itu kembali seperti semula. Setelah selesai, Asnawi membawa Anggariti ke dalam kamarnya, lalu ia dibaringkan di atas ranjang.

Keadaan Anggariti cukup mengenaskan. Sekujur tubuhnya dipenuhi oleh bekas luka jahitan. Asnawi bergegas membuka koper milik Anggariti untuk memilihkannya pakaian.

"Ini pake bajumu Rit!" perintah Asnawi sambil menyodorkan sebuah baju.

"Enggak Wi, cukup selimutin aku aja, aku gak mau pake baju" tolak Anggariti.

"Tapi kamu bisa masuk angin"

"Enggak bakalan Wi, aku ini kan binatang, jadi udah biasa gak pake baju"

Asnawi kemudian menyelimuti tubuh Anggariti, lalu memberikannya air minum. Setelah memastikan Anggariti nyaman, Asnawi bergegas pergi keluar, namun Anggariti menahannya.

"Kamu mau kemana Wi?"

"Aku mau istirahat sambil ngobatin luka luka ku"

"Jangan tinggalin aku dulu Wi! Aku pengen jelasin semuanya padamu"

"Nanti aja Rit, kalo kamu udah baikan"

Asnawi tak menggubris permintaan Anggariti, ia pun pergi meninggalkannya di kamar.

"AKU PENGEN BUNUH KAMU!!" teriak Anggariti.

Asnawi langsung terhenyak mendengar teriakan Anggariti. Ia pun kembali masuk ke dalam kamar.

"Apa kami bilang? Kamu mau bunuh aku?" bentak Asnawi.

"Iya... karena aku benci kamu, aku benci segala hal yang berhubungan dengan Hayati"

Asnawi semakin terkejut dengan perkataan Anggariti yang menyinggung nama Hayati. Ia pun menatap tajam ke arah Anggariti.

"Kamu kenal Hayati?"

"Iya... dan aku benci sama dia... aku punya dendam sama kuntilanak bajingan itu"

"SEBENARNYA KAMU INI SIAPA?" bentak Asnawi.

"Aku adalah siluman rubah dan kakakku siluman tanah... kita adalah penguasa Kerajaan Puncak Hamerang"

"Anjiiiir!! Jadi begitu! Jadi kalian adalah para siluman betina biadab, terus kenapa kamu dendam sama Hayati?"

"Kamu tau siluman Wewe Gombel?"

"Iya... dia juga siluman betina biadab kayak kamu yang mau bunuh aku, tapi untungnya Hayati dateng nyelametin aku"

"Kau tau? Dia adalah sepupuku, dia sodaraku... Hayati merenggut nyawanya dengan kejam"

"Kamu salah paham! Aku bersumpah kalo Hayati gak membunuh Wewe Gombel! Dia cuman ngalahin Wewe Gombel dalam pertarungan, yang bunuh dia justru para kuntilanak anak buahnya sendiri"

"Tapi tetep aja gara gara Hayati dia mati"

"Hayati orang baik Rit! Dia ngelakuin itu demi menolongku, maafkanlah dia! Sekarang dia udah tenang di alam baka"

Anggariti meradang dengan upaya pembelaan Asnawi terhadap Hayati. Ia langsung membuka selimut untuk memperlihatkan tubuhnya kepada Asnawi.

"Hayati baik katamu? LIAT NIH TUBUHKU!! " bentak Anggariti.

"Kenapa tubuhmu banyak bekas jahitan?" tanya Asnawi.

"Ini semua perbuatan Hayati!!!"

"Gak mungkin!"

"Iya pasti mungkin! Dulu, Aku, Pram dan Wewe Gombel adalah sepupu Kanjeng Ratu, dia yang merintahin Bendoro untuk memburu Hayati karena dia udah ngelakuin dua kesalahan besar yaitu ngebunuh Wewe Gombel dan punya hubungan asmara sama manusia"

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang