BAGIAN 9 AKU MANTAN KUNTILANAK

123 0 0
                                    

Dua pekan sudah Hayati tinggal di rumah Emak dan Dasep. Hayati kini telah menjelma menjadi seorang gadis desa yang sangat ramah dan bersahaja. Emak dan Dasep mengajarkan berbagai pengetahuan kepada Hayati sebagai bekal hidup untuk dirinya, mulai dari tata krama, tata cara hidup sederhana, berladang bahkan berdagang. Emak mengajak Hayati untuk ikut berjualan sayur dan hasil bumi lainnya di pasar. Hal itu bertujuan agar Emak bisa mengumpulkan uang lebih banyak untuk membiayai Hayati pulang ke Jakarta sekaligus mengajArinya bekerja.

Selain Emak, Dasep juga mengajarkan Hayati untuk berladang di kebun milik ayahnya. Dasep mengajari Hayati untuk mengolah tanah, bercocok tanam, merawat tanaman sampai akhirnya memanen. Hayati tampak sangat menikmati kehidupan barunya itu, dia merasa seakan telah menemukan jatidiri nya kembali yang telah hilang selama puluhan tahun karena berubah menjadi kuntilanak.

Suatu hari ketika Hayati dan Emak baru pulang dari ladang, dia melihat Dasep tengah terlihat pusing ketika membuka buka buku pelajaran. Hayati menghampirinya untuk mencari tahu apa yang terjadi.

"kamu kenapa Sep?....kok keliatan pusing?"

"eh...anu teh...ini saya lagi ngerjain PR...pusing banget teh"

"oohh...kirain kamu kenapa..emang pelajaran apa Sep?"

"matematika sama biologi teh"

"mana coba aku liat PR kamu!". Dasep menyodorkan buku pelajaran dan LKS kepada Hayati. Hayati kemudian membaca beberapa soal yang membuat Dasep kelimpungan. Dia tampak mengernyitkan dahinya ketika berpikir untuk mencari jawabannya. Tak butuh waktu lama, Hayati langsung menemukan solusi dari soal soal itu.

"Oalah Sep...ini mah gampang banget dong...sini pinjem pensil!..aku mau tulis jawabannya"

"serius gampang teh?"

"yaiyalah Sep....ini mah gampang banget"

Dasep memberikan pensil dan buku tulisnya yang masih kosong. Hayati dengan sangat serius langsung menuliskan jawaban soal PR itu di atas buku tulis. Dia menulis jawaban sambil memberikan penjelasan kepada Dasep yang terlihat manggut-manggut saja.

"nah udah beres deh....gak perlu waktu lama kan" kata Hayati super santai.

"Gusti nu agung....hebat pisan euy si teteh....bisa ngerjain secepat ini...teteh ini guru yah?"

"bukan Sep .....aku dulunya mahasiwa...tapi sekarang udah enggak lagi"

"mahasiswa apa teh?"

"kedokteran Sep"

"waww!...pantesan pinter yah hahaha ....tapi teteh bilang sekarang udah enggak lagi, emang teteh udah jadi dokter yah sekarang?"

"enggak Sep..aku belum jadi dokter..tinggal dikit lagi lah..tapi sayang, aku dulu keburu mati"

"Apaaaaah...mati??...ah teteh mah ngelantur lagi...masa sih teteh mati, kan sekarang teteh masih hidup"

"hahahahah.......kamu masih belum ngerti Sep"

"ngerti apanya teh?"

"yaudah nanti suatu hari aku mau bilang yang sebenernya tentang diriku yah...."

"kaya rahasia gitu teh?"

"ya begitulah"

"aduh jadi penasaran euy sayah hehehe"

Sejak saat itu, Hayati menjelma menjadi seorang guru privat bagi Dasep, bahkan Dasep mengajak teman temannya termasuk pacarnya Fitri untuk belajar bersama di rumahnya. Hayati menyembut baik teman teman Dasep dan langsung akrab dengan mereka, terutama dengan Fitri yang sama sama berasal dari Jakarta.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang