BAGIAN 2 ISTANA ATAS BUKIT

250 2 0
                                    

Hayati kembali melayang dalam pusaran energi pada portal menuju dunia. Tubuhnya terombang ambing mengikuti arah aliran energi. Hayati sangat senang dengan keadaannya sekarang, dia dinyatakan masih hidup oleh Manajer dan sangat berharap untuk kembali ke dunia untuk memeluk erat Asnawi. Senyum pun terukir diwajahnya dan detak jantung makin berdebar kencang.

Ketika Hayati melayang di dalam portal, tiba tiba asap hitam datang menghampirinya dang langsung menyelimuti dirinya, kemudian asap hitam itu menarik tubuhnya kedalam suatu lubang. Hayati sangat kaget dan berusaha memberontak, namun karena besarnya gaya tarik dari asap hitam itu, akhirnya Hayati kalah dan membiarkan dirinya tertarik dan masuk lubang hitam.

Hayati terjatuh ke atas permukaan tanah, dia merasakan sakit yang luar biasa akibat benturan tubuhnya dengan tanah. Hayati bangkit dengan perlahan dan berdiri. Dia merasakan keanehan yang dialami tubuhnya yang mulai kembali memudar. Selain itu dia juga merasakan aliran kekuatan besar memasuki tubuhnya dan luka luka yang dideritanya langsung kembali pulih dalam waktu singkat. Hayati kembali berubah menjadi Kuntilanak.

“kenapa aku jadi Kunti lagi?....kenapa?” gumam Hayati dalam hati.

Hayati mulai melihat lihat keadaan sekitar. “dimanakah aku sekarang?” tanyanya dalam hati. Dia berada di sebuah padang rumput yang cukup luas. Di sebelah utara dirinya terdapat sebuah istana besar yang berada diatas bukit. Tampak istana itu sangat megah dan angkuh menghalangi sinar matahari yang hendak menyambut Hayati. “istana apa ini?....kenapa besar banget...apa ada orang disana?”.

Beberapa menit kemudian gerombolan orang tampak berlari dari kejauhan. Hayati tampak senang dengan orang orang yang datang itu. Dirinya hendak meminta pertolongan kepada mereka, namun ketika gerombolan itu semakin mendekat, Hayati langsung terkejut melihatnya. Ternyata gerombolan itu adalah pasukan Genderuwo yang memakai baju zirah dan tombak yang panjang. Dari logo yang ada di baju zirahnya, Hayati langsung tahu bahwa mereka adalah pasukan Kangjeng Ratu. Jumlah mereka cukup banyak, yakni sekitar lima puluh orang. Begitu sampai di tempat Hayati berada, mereka langsung memutari Hayati sambil menghunuskan tombaknya ke arah Hayati.

“jangan bergerak !!.....kamu berada di dalam Istana Puncak Hamerang” kata seorang komandan Genderuwo yang bertaring panjang.

“okay...aku minta maaf....tapi ini dimana?” tanya Hayati sambil mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah.

kamu sekarang berada di Kerajaan Puncak Hamerang yang merupakan daerah kekuasan Gusti Kanjeng Raden Ayu Anggariti Tresnowulan” jawab komandan Genderuwo.

“hah?....Anggariti??.....” kata Hayati dengan nada tidak percaya.

“LANCANG KAU MENYEBUT NAMA ASLI DARI KANJENG RADEN AYU...!!!!” teriak komandan Genderuwo sambil menghunuskan tambak ke arah wajah Hayati.

Hayati langsung terdiam ketika ujung tombak komandan Genderuwo hampir menusuk hidungnya. Beberapa perajurit Genderuwo mulai berbisik ketika memperhatikan wajah Hayati. Salah satu prajurit menghampiri komandan dan berbisik ditelinganya.

“hmmmm...jadi gitu yah” kata komandan Genderuwo ketika menerima informasi dari anak buahnya.

“jadi apa benar kamu Hayati?? Kuntilanak bermata kuning yang sudah membunuh Wewe Gombel?” tanya komandan ngegas.

“iya akulah Hayati....orang yang paling kalian cari” jawab Hayati dengan tatapan tajam dan tubuhnya mengeluarkan aura kegelapan.

Beberapa Genderuwo tampak langusng ketakutan ketika melihat Hayati yang mendadak mengeluarkan aura kegelapannya. Tampak mata kuningnya kembali bersinar terang dan ada pusaran angin yang tercipta disekitar tubuhnya. Komandan Genderuwo merasa kaget, namun dirinya tetap mencoba untuk tidak bergeming sedikitpun.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang