BAGIAN 58 KENYATAAN YANG PAHIT

133 2 0
                                    

Setelah kejadian nahas yang dialaminya di Makasar, Asnawi memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Selama dalam perjalanan pulang, Asnawi membuat surat pengunduran diri di dalam pesawat. Ia merasa kesal dan di tipu oleh Anggariti yang hanya ingin mrmbunuhnya.

Setibanya di Kota Bandung, ia langsung pergi menuju kantor yang berada do kawasan Asia Afrika. Pagi itu suasana di sana sudah mulai ramai. Banyak karyawan yang baru memulai aktivitas kerja.

Asnawi berjalan tanpa membalas sapaan dari teman-teman kerjanya. Ia berniat mendatangi Prameswari.

Tanpa mengetuk pintu, Asnawi langsung membuka pintu ruang kerja Prameswari. Sang siluman tanah itu pun terkejut dengan kedatangan Asnawi yang dipenuhi oleh amarah.

Asnawi menghampiri meja kerja sambil memberikan secarik kertas kepada Prameswari yang terlihat tetap tenang.

"Apa ini?" tanya Prameswari.

"Itu surat pengunduran diriku" jawab Asnawi.

"Apa maksudnya ini? Kenapa kamu tiba tiba resign?"

"Aku udah muak sama kalian!! Dasar siluman!! Semua ini akal bulus kalian kan buat ngambil kepalaku untuk dijadiin bahan penelitian?"

"Tunggu Nawi! Kamu salah sangka! Aku butuh kamu di perusahaan ini, mengenai hal yang kamu sebutin, itu urusan Riti"

"Sama aja Pram, kamu dan Riti gak ada bedanya, kalian para siluman pasti alan membuat orang tersesat... aku sekarang udah tersesat"

Asnawi beranjak pergi meninggalkan ruangan, namun dengan cepat Prameswari menahan Asnawi dengan memegang tangannya. Asnawi melepas tangan Prameswari dengan kasar. Ia kemudian langsung berjalan menuju pintu.

Prameswari belum menyerah untuk menahan Asnawi pergi. Ia secara tiba tiba memeluk Asnawi dari belakang. Asnawi terkejut dengan apa yang dilakukan Prameswari.

"Lepasin aku Pram! Aku mau pergi"

"Enggak Wi... aku mohon kamu jangan pergi dariku... aku sebenernya suka sama kamu Wi... aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali ketemu"

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Asnawi sangat terkejut dengan ungkapan perasaan Prameswari. Tubuhnya seakan lemas dan pikirannya berubah menjadi kacau.

"Maafin aku Pram, tapi aku gak bisa nerima cinta kamu... aku udah lelah berhubungan sama mahluk gaib, aku capek!! Selama ini kaum kalian selalu membuatku menderita... kalian pernah mengirim kuntilanak pembunuh, lalu seekor siluman anjing dan sekarang kamu malah nyatain perasaan sama aku"

"Nawi... aku mohon jangan tinggalin aku! Aku akan melakukan segalanya buat kamu"

"Tidak... makasih Pram atas semuanya... aku berhenti sekarang"

Asnawi melepaskan pelukan Prameswari, lalu ia membuka pintu dan pergi. Prameswari semakin sedih menghadapi kenyataan ini. Ia pun menangis sambil mengelus perutnya yang berisi jabang bayi.

Selama ini, Prameswari sering membuat Asnawi terbuai dengan pesona melalui ramuan cinta yang membuat Asnawi tak sadar. Mereka selalu berhubungan intim di setiap kesempatan sampai akhirnya ia mengandung benih dari Asnawi. Setiap kali mereka selesai berhubungan, Prameswari selalu menyihir Asnawi agar tak mengingat apa yang dilakukannya.

Asnawi bergegas keluar dari kantor. Ia lagi-lagi tak menggubris sapaan dari teman temannya. Hari itu cukup berat baginya. Ketika di tempat parkir, ia mendapati ban motor miliknya gembos. Ia pun semakin kesal.

Asnawi terpaksa mendorong motonya menuju tepi jalan sambil mencari tukang tambal ban. Begitu ia keluar dari pagar gedung, ia melihat lapak tambal ban persis di seberang jalan. Asnawi langsung menggusur motonya menyeberangi jalanan yang cukup ramai.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang