BAGIAN 26 DILEMA RAIZHA

109 0 0
                                    


Suara kumandang azan shubuh menggema dan saling bersahutan di seantero wilayah Kota Bandung. Suhu udara tampak hangat, begitu pula dengan tingkat kelembapan udara yang cukup tinggi akibat kandungan air di udara yang melimpah akibat hujan lebat semalam.

Seorang pria paruh baya tampak bersiap pergi ke masjid untuk menjalankan ibadah sholat subuh. Penampilannya sangat rapi dengan baju koko warna putih yang dipadupadankan dengan sarung tenun bermotif kotak kotak yang monoton. Peci hitam tampak terpasang diatas kepala, serta semerbak wewangian yang disemprotkan ke permukaan tubuh untuk menjalankan sunnah Rasul yang mengharuskan pergi ke masjid dalam keadaan bersih dan wangi.

Setelah terihat rapi, pria itupun pergi keluar dari kamarnya. Dia berjalan di sepanjang lorong rumah yang terdapat beberapa pintu kamar. Ia mengetuk satu persatu pintu itu untuk membangunkan penghuninya yang tiada lain adalah putri-putrinya.

"Ges....Geges!!....bangun...udah subuh nih!!" teriak Edward sambil mengetuk pintu kamar yang terbuat dari bahan kayu Borneo dengan dilapisi pelitur berwarna coklat tua. Akan tetapi setelah menunggu beberapa saat, tidak ada respon yang menghampiri. Akhirnya Edward masuk ke kamar itu dan mendapati seorang gadis remaja berambut pendek yang masih terlelap diatas ranjang. Tampak mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara dengkuran. Edward geleng-geleng kepala ketika melihat kelakuan salah satu anak gadisnya. Dia pun duduk di sebelah gadis itu dan membangunkannya dengan menepuk pundaknya.

"Ges...bangun Ges.....!!....sholat shubuh!!" gumam Edward.

Gadis itu tampak menggeliat dan terbangun setelah mendengar suara sang ayah. Perlahan, dia membuka matanya.

"aduh piiihh...aku lagi mens piihh...aku gak solat subuh...masih ngantuk ahhh!!" keluh Gesneriana sambil menarik kembali selimutnya.

"kamu ini gimana sih....anak gadis kok pemalesan!..bangun bangun !!!.....mandi gih sana, ntar telat kamu ke sekolah"

"aduh piiihhh...sekolah kan jam 7..sekarang baru jam 4 subuh...masih lama aaah"

"astagfirulloh...cepetan mandi!!...atau uang jajan kamu aku potong nih!!"

"eh iya..eh iya..eh iya...hehehe...aku mau mandi piih...jangan potong uang jajan dong!!" kata Gesneriana yang mendadak berubah menjadi anak rajin. Dengan sigap dia berdiri, lalu mengambil handuk yang berada di dalam lemari, kemudian pergi ke kamar mandi. Edward hanya tersenyum melihat tingkah laku anaknya yang sangat konyol.

Edward melanjutkan perjalanan subuhnya menuju kamar yang satunya lagi, yakni kamar Raizha yang berada diujung lorong. Ketika mendekat, dia mendengar suara gaduh dari dalam kamar. Edward mendadak merasa khawatir dengan keadaan itu. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dia langsung membuka pintu. Ternyata dirinya mendapati Raizha yang tengah berdiri terkejut melihat kedatangan sang ayah secara tiba-tiba ke kamarnya. Dia tampak hanya memakai handuk seakan bersiap untuk pergi ke kamar mandi.

"papiiihhh!!...ngagetin aja!!........kenapa masuk gak ketuk-ketuk dulu!!" teriak Raizha yang kesal.

"tapi aku denger suara gaduh disini....ada apa ini sebenernya?" tanya Edward dengan ekspresi cemasnya.

"oh...anu piiih...tadi ada kecoa naek ke kasur...aku kaget piiih dan berusaha mengusirnya" jawab Raizha gemetaran.

"aduh kamu nih bikin aku cemas...yaudah kecoanya mana sekarang?" Edward mendekati tempat tidur Raizha yang tampak berantakan dan ditutupi oleh bed cover besar yang terhampar menutupi permukaan ranjang.

"jangan..jangan kesini piiih!!" teriak Raizha panik.

"kenapa???...bukannya kamu nunjuk disini tadi kecoanya"

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang