Bina berbalik berniat untuk keluar namun pintu terkunci dari luar.
"Lo ngapain disini?" Suara dari arah belakang membuatnya menoleh.
"Jun...lo belum pulang?"
"Menurut lo?"
"Jun pintunya ga bisa dibuka." Bina menyentuh handle pintu dengan wajah paniknya.
"Ga bisa dibuka gimana?"
Juna mengambil alih handle pintu tersebut dan mencoba untuk mendobraknya.
Tatapannya menajam.
"Lo sengaja biar ke kunci berdua sama gue disini?"
"Engga sumpah. Gue ga segila itu untuk ngerencanain ini semua, tadi ada cewek bilang katanya Joanne nunggu gue di ruang osis."
Juna mengacak rambutnya, tangannya meninju pintu tersebut dengan kesal.
Sedangkan Bina sudah terduduk lemah dengan punggung yang bersandar pada pintu.
Bingung harus senang atau marah.
Marah karena ada yang berniat menjebaknya atau senang karena ia terkunci bersama sang pujaan hati.
Hening.
Itulah yang menggambarkan ruang osis saat ini.
Bina sibuk menatap Arjuna sedangkan pria itu sibuk dengan ponselnya yang sudah kehabisan daya.
Berharap keajaiban datang dan baterai ponselnya akan penuh dalam sekejap.
"Lo bawa powerbank ga?"
Bina menggeleng.
"Ck. Seneng kan lo."
Bina bungkam.
"Hp lo?"
"Habis batre daritadi siang." Jawabnya yang membuat Arjuna semakin kesal.
.
.
.
20:15
Bina menekuk kedua lututnya dan menenggelamkan kepalanya di lipatan lengannya.
Malam ini hujan turun dengan derasnya, angin bertiup kencang membuat udaranya menjadi dingin dan menyebabkan badannya menggigil hebat.
"M-maa.." Lirihnya.
Arjuna yang awalnya menundukkan kepalanya pun mendongak.
Mencoba tidak peduli namun gagal ketika mendengar gadis itu meracau dengan suara lirihnya.
Dengan ragu ia berjalan mendekat dan menyentuh tangan gadis itu.
Betapa terkejutnya ia ketika merasakan suhu tubuhnya yang luar biasa dingin.
Tangannya tergerak untuk mengangkat kepala gadis itu agar menatapnya.
Netra mereka bertemu untuk sepersekian detik.
"D-dingin." Lirihnya dengan bibir yang pucat.
Merasa tidak tega, Juna pun menarik gadis itu ke dekapannya.
Bina menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Arjuna, membuat pria itu merasakan bagaimana dinginnya suhu tubuh gadis itu ketika menyentuh kulit lehernya.
Diraihnya hoodie milik Travis yang sepertinya tidak sengaja tertinggal di mejanya.
Digunakannya hoodie tersebut untuk menyelimuti tubuh mungil Arbina yang bergetar karena kedinginan.
Cukup lama sampai tanpa sadar Arjuna tertidur dengan gadis itu di dekapannya.
.
.
.
06:10
Yang pertama kali membuka matanya adalah si gadis, ia mendongak dan terkejut melihat sosok yang tertidur dengan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️
Фанфикшн[ Treasure series Book 01 ] Lim·er·ence /ˈlimərəns/ The state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced involuntarily and characterized by a strong desire for reciprocation of one's feelings but not primarily for a s...
![[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️](https://img.wattpad.com/cover/307857140-64-k272000.jpg)