1.0 ➖ Makan malam keluarga

1.3K 214 29
                                        

Malam ini keluarga dari Reygan dan juga Azura mengadakan makan malam bersama di restoran.

Bina menatap penampilannya di pantulan cermin.

"Teteh...cepet siap siapnya jangan lama ih. Percuma dandan cantik cantik bang Juna ga ikut juga."

Pintu kamarnya di ketuk secara brutal.

Tunggu apa tadi katanya? Arjuna tidak ikut?

Bahunya merosot kecewa,

tapi hanya sekejap karena ia sadar, sang ayah mengadakan makan malam bersama agar lebih akrab dengan calon besan.

Untuk ia bertemu dengan Arjuna itu bonus, tujuan utamanya adalah mempererat hubungan kekeluargaan.

Ia tidak boleh egois, masa cuma karena Arjuna ia tidak jadi ikut?

"TETEHH...."

"Sabar."

"Pantes lama." Cibirnya menatap penampilan sang kakak dari atas sampai bawah.

"Ya kan mau ketemu sama calon mertuanya bang Rey. Gimana sih lo?"

"Mau ketemu camer bang Rey apa mau ketemu ade pacarnya bang Rey?" Godanya.

"Iya gue mau ketemu Luna, puas?! minggir."

Bina mendorong bahu Galen agar tidak menghalangi jalannya.
.
.
.

"Sayang kamu kenapa kok mukanya bete gitu?" Tanya sang ibu.

"Hah engga kok ma, Bina cuma cape aja tadi kan eskul sampe sore."

"Badmood dia tuh ma pujaan hatinya ga ikut." Sahut Galen.

"Hah? Kakak udah punya pacar? Kok ga kenalin ke mama?"

"Apaansih lo?!" Ucapnya melotot kesal kearah Galen.

"Engga ma, Alen emang suka asal ngomong gitu. Bina ga punya pacar kok."

"Iya kan di tolak makanya ga pun--"

"Diem gak lo."

Bina menjepit pipi Galen keras membuat sang adik susah untuk berbicara.

"Teteh yembuyan yikit yong, panyes ban junya ga suk--"
(Teteh lembutan dikit dong, pantes bang Juna ga suka)

"Ngomong apasih umumu." Ledeknya.

"Yeh inyi sakyit." (Teh ini sakit)

"Huss..udah udah. Kalian tuh berantem terus. Awas nanti disana juga berantem ya." Tegur sang ayah.

Bina melepaskan tangannya dari pipi sang adik dan bertingkah seperti tidak terjadi apa apa

Galen memegangi pipinya yang sakit karena tekanan dari behelnya.

Ia melirik kesal sang kakak yang menunjukkan cengiran disertai gesture 'peace'

✧ 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ✧


Bina melirik kesal sang adik yang menunjukkan 'smirk' menyebalkannya.

Tatapannya beralih pada Arjuna yang sedang memainkan ponselnya, ya sang adik berbohong.

Arjuna bukan tidak ikut, tapi ia sedikit terlambat karena terjebak macet.

Pria itu baru tiba dirumah pada pukul setengah delapan malam, setelah rapat OSIS selesai.

Sampai dirumah pun pria itu langsung membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya.

Setelah itu ia langsung pergi lagi untuk datang ke restoran dimana makan malam di adakan.

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang