4.6 ➖ Keluarga prik

1.3K 209 47
                                        

Arjuna kembali ke rumah sakit setelah mengantar Aluna dan membersihkan badannya serta mengganti pakaiannya.

Dan ternyata ketika ia memasuki ruangan sudah ada kedua orang tua dari gadis itu.

"Eh Jun mau jenguk?"

"Iya ma." Jawabnya sopan kemudian menyalami keduanya.

"Galen kemana ma? Pa?"

"Tadi katanya ngambil headset ketinggalan di mobil."

Arjuna mengangguk. "Terus kondisinya gimana? Udah ada kemajuan?"

"Belum Jun, tadi kata dokter kemungkinan bakal sadar 2-4 hari lagi tapi kalo belum juga kita banyakin doa aja semoga Bina cepet sadar dan bisa kumpul sama kita lagi."

Mendengar itu Arjuna langsung berlutut di depan keduanya. "Maaf ma, pa."

"Eh Jun, kamu ngapain?" Ucap Clara ikut berjongkok di depan pria itu.

"Bina... Bina kecelakaan gara-gara Juna."

"Kenapa kamu bilang gitu? Jelas jelas kamu ada sama kita waktu kejadian."

"Bina ga ikut makan malam karena pengen ngehindar dari Arjuna, Bina ga mau ketemu sama Juna makanya dia nolak untuk ikut makan malam. Coba aja Juna ga ngelakuin kesalahan dia ga bakal ngehindar bahkan sampe kecelakaan. Maaf..." Lirihnya di akhir kalimat.

Mendengar itu, Clara langsung memeluk pria muda itu dan menepuk bahunya bermaksud memberi ketenangan.

"Bukan salah kamu, apa yang terjadi sama Bina itu murni kecelakaan emang gitu takdirnya kita ga bisa apa apa, jangan berlutut gini dan stop nyalahin diri kamu. Mama emang gatau ada masalah apa di antara kalian dan mama ga berniat tau lebih jauh karena itu biar jadi urusan kalian, privasi kalian, mama ga mau ikut campur. Kalian udah sama sama dewasa perbaiki hubungan kamu sama dia setelah dia sadar nanti."

Arjuna tersenyum singkat dengan air mata yang masih mengalir, sekarang ia tau darimana asal mula kebaikan hati gadis yang selalu ia sakiti itu.

"Iya ma, Juna janji bakal perbaiki hubungan Juna sama Bina."

"Etss...anak ganteng kok nangis, harus strong dong." Rama membantu Arjuna agar berdiri.

"Kamu juga dulu nangis sampe berlutut waktu aku minta putus kalo kamu lupa." Cibir Clara.

"Itu beda urusan, kalo kata al el dul aku bukanlah superman aku juga bisa nangis jika kekasih hatiku pergi meninggalkan aku." Malah nyanyi si bapak.

"Jun sini sama mama aja jangan deket deket sama orang aneh nanti ketularan anehnya." Ucapnya seraya menjauhkan Arjuna dari sang suami.

"Drama keluarga macam apa ini? Menjijikkan." Ucap Galen berjalan masuk.

"Len kamu papa tuker tambah sama Juna aja ya bosen punya anak durhaka."

"Yaudah papa juga aku tuker tambah sama om Yudha ya, bosen punya papa emosian."

"Iya silahkan, itu di laci ada pena coret sendiri mandiri ya."

"Siap bos, ini yang mau di coret dari KK namanya Rama Wijaya kan."

"Anak kurang ajar."

"Maaf ya Jun kalo kamu kena culture shock keluarga ini, mama juga dulu gitu."

Arjuna hanya tersenyum sebagai respon.

"Sok manis amat lu depan nyokap bokap gue bang curiga gue ada udang dibalik tempe."

'Maksud lo gue harus ngereog depan camer gitu?!'

Ucap hati seorang pria yang saat ini mati matian menahan hasratnya untuk tidak memukul pria lain yang sialnya berstatus sebagai calon iparnya itu.

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang