0.6 ➖ "Werewolf game"

1.3K 214 8
                                    

Pukul 22:36

Malam semakin larut, tapi hal itu tak membuat mereka kunjung menutup matanya.

Untungnya besok sekolah di liburkan karena ada tamu penting yang akan datang.

Mereka sudah berkumpul mengelilingi meja besar yang terdapat di taman untuk bermain werewolf.

Yang menjadi moderator adalah Bina.

Ditangannya sudah ada total dua puluh dua kertas kecil yang di lipat lipat.

Kertas itu berisi peran peran yang nantinya akan dibagikan sesuai peran yang sudah di tentukan.

"Oke jadi gue mau bilang berhubung total kita ada duapuluh dua jadi bakal ada 4 werewolf." Ucap Bina.

"Gue ga bakal sebut apa aja peran yang ada di game ini, jadi kalian bakal susah untuk ngaku ngaku."

Setelah itu Bina membagikan peran perannya melalui kertas tersebut.

"Oke kalian boleh buka kertasnya."

"Ngapain lo senyum senyum gitu dekil? Lo ya ww nya?" Tuding Travis kepada Justin.

Pletakk

"Se kate kate lo kalo ngomong."

"Baiklah kita mulai."

"Malam telah tiba, semua orang menutup matanya."

Ucapan Bina menandakan permainan sudah dimulai.

"Werewolf, buka matamu dan pilih korban untuk pesta malam ini."

Joanne, Travis, Winter dan Jevano yang mendapat peran werewolf pun mengangkat kepalanya.

Ke empatnya berdiskusi, siapakah yang akan mereka bunuh malam ini.

Setelah sepakat, mereka pun kompak menunjuk Giselle.

"Baiklah, korban malam ini telah dipilih. Werewolf, tutup matamu." Ucapnya membuat sang werewolf kembali menundukkan kepalanya.

"Seer, buka matamu dan tunjuk orang yang jiwanya ingin kamu lihat."

"Detektif, pilih satu nama yang ingin kamu selidiki."

Karina memilih Jendra yang jiwanya ingin ia selidiki, Bina menyilangkan tangannya memberi isyarat bahwa Jendra hanyalah warga biasa.

Kini giliran Arjuna yang berperan sebagai detektif, ia memilih Joanne untuk di selidiki.

Arjuna mengangguk setelah membaca kertas yang diberikan oleh Bina.

"Guardian, buka matamu dan tunjuk orang yang ingin kamu lindungi." Arthur mengangkat kepalanya dan menunjuk Winter.

"Mentari telah terbit, waktunya semua bangun dari tidurnya."

Ucapan Bina membuat mereka semua mengangkat kembali kepalanya.

"Werewolf telah memilih satu orang untuk di jadikan korbannya, orang itu adalah... Giselle. Silahkan buka identitas mu."

Giselle mengangkat kertasnya. "Wewe brengsek, gue tandain lo."

Ucapnya kemudian bangkit dari kursinya dan duduk secara terpisah dengan pemain yang masih hidup.

"Keamanan kota terancam, untuk itu kita harus memilih walikota. Yang mau mencalonkan diri silahkan angkat tangan."

Arjuna dan Travis mengangkat tangannya.

Setelah pemungutan suara selesai, Arjuna lah yang terpilih menjadi walikota.

"Joanne."

"Kok gue?" Ucapnya sewot.

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang