4.9 ➖ Gantian

1.1K 199 21
                                    

Bina berjalan menyusuri Koridor dengan Galen di belakangnya.

"Lo jalan disebelah gue bisa ga sih?!"

"Ga bisa, nanti kalo teteh jatoh yang nangkap siapa?"

"Gue udah gapapa."

"Ga percaya, ayo gue anter nyampe kelas."

Ya, ia memutuskan untuk kembali masuk sekolah setelah dirasa sudah mendingan.

Ia tak ingin tertinggal pelajaran lebih jauh lagi.

"BINOOOTTT GUEEEE." Joanne yang asal mulanya sedang berdiri diatas meja pun langsung melompat turun.

"BINAAAA GUE KANGEN BANGET SAMA LO."

Sontak Joanne dan Winter berlari ke arah Bina dan memeluknya erat.

"Lo tau ga sih anjir, kemaren ulangan ekonomi terus kira remed. Remednya lisan anjir banget."

"Bina baru juga dateng rusuh amat lo Jo."

"Tau. Kebiasaan mak mak komplek emang, udah ada mereka gue ke kelas ya teh."

"Ga ada yang nyuruh lo nganterin gue btw."

"Inisiatif."

"Terserah."

Setelah itu Galen pergi menuju kelasnya dan Bina pergi menuju kursinya.

"Long time no see, Bin. Udah mendingan?" Tanya teman sebangkunya, Yoga.

"Udah kok, lo sama Karin gimana?"

"Yaaa...gitu deh."

"Seriously udah mau dua bulan belum baikan juga? Lo masih sayang ga sih sama dia?"

"Kalo lo nanyanya gitu ya jelas gue masih sayang cuma-- ya lo paham lah. Udah deh, lo baru baikan juga malah ngomongin itu."

"Ya orang nanya, emang ga boleh gue nanya?"

"Gue ga bilang ga boleh?"

Arjuna berjalan masuk menimbulkan tanda tanya besar di kepala (hampir) semua orang.

"Udah mendingan?"

Bina hanya mengangguk sebagai respon.

"Nih di makan ya." Ucapnya menyerahkan roti serta susu rasa stroberi.

Bina menatap roti serta susu tersebut dengan tatapan tak selera.

Bukan apa, ia hanya tak terbiasa makan pagi itu akan membuatnya mual dan malas beraktifitas.

Ia pun memberikan rotinya kepada Yoga. "Buat lo."

Ucapnya yang membuat pria itu bingung, ia beralih menatap Arjuna.

Merasa tidak enak ia pun menolak.

"Buat lo aja, itu Juna beliin buat lo bukan buat gue."

"Gue males makan Yog."

"Yaudah untuk nanti aja setidaknya lo terima, hargai itu Juna udah beliin buat lo."

"Buat gue kan?" Tanyanya pada Arjuna.

Arjuna menjawabnya dengan anggukan, tak sengaja tadi ia melihat Bina melewati kelasnya bersama Galen di belakangnya.

Ia pun langsung bergegas menuju kantin untuk membeli roti serta susu stroberi kesukaan gadis itu.

"Tuh buat gue, berarti udah jadi milik gue bebas dong mau gue kasih ke siapa."

Arjuna menelan ludahnya susah payah, mengapa ketika ia sudah mulai menyadari perasaannya justru gadis  ini seolah ingin menjauh?

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang