Yoga menatap pantulan dirinya di cermin dengan beberapa kali menghela nafasnya.
"Udah ganteng kok." Ucap seseorang dari arah belakangnya.
"Mbak..ngagetin aja."
"Kamu juga lama banget ngeliatin kacanya nanti Karin kelamaan loh nunggunya."
Yoga mengangguk. "Iya ini udah mau berangkat."
"Jangan pulang kemaleman kalo bawa anak gadis orang." Imbuhnya lagi.
"Iya mbak iya, aku berangkat doain semoga abis ini hubungan aku sama Karin semakin membaik."
"Pasti mbak doain kok."
Setelah itu Yoga meraih jaketnya kemudian mengambil kunci mobilnya. Ya, ia memutuskan untuk menaiki mobil.
Setelah kurang lebih membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit menyusuri jalanan ibu kota ia pun tiba di depan rumah dengan pagar yang menjulang tinggi.
Ia pun segera menurunkan kaca mobilnya dan di sambut senyuman hangat satpam yang berjaga di pos.
"Den Yoga kemana aja lama ga keliatan."
"Ga kemana mana kok pak." Balasnya dengan senyum pula.
"Pasti mau ketemu non Karin."
Yoga mengangguk singkat kemudian gerbang pun terbuka, setelah mengucapkan terimakasih ia pun menjalankan mobilnya.
Yoga menatap pintu coklat di depannya, ini bukan pertama kalinya ia menginjakkan kaki dirumah Karina tapi mengapa rasanya gugup sekali.
Yoga pun berusaha menghilangkan rasa gugupnya dengan menekan bel di sebelah pintu.
Tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita setengah baya yang masih terlihat cantik.
"Yoga masuk sini nak, Karinnya masih siap siap."
"Iya tante makasih."
"Kamu mau minum apa?"
"Ga usah tante ga perlu repot-repot--"
"Yoga? Kok cepet banget datangnya?" Tanya Karina seraya berjalan menuruni tangga.
Yoga menoleh dan refleks senyumnya mengembang, "takut macet tadi."
Karina mengangguk kemudian menghampiri sang ibu. "Mah...Karin berangkat ya."
"Iya sayang hati hati ya."
✧ 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ✧
Selama di mobil hanya ada hening yang menguasai keduanya.
Yoga fokus menyetir dan Karina masih berusaha beradaptasi dengan kursi yang tidak pernah ia duduki selama beberapa bulan terakhir ini.
Yoga melirik Karina sekilas kemudian kembali menatap jalan dengan senyum tipisnya.
Terjebak selama sekitar tiga menit di lampu merah juga tak membuat keduanya kunjung mengeluarkan suara hingga Yoga memutuskan untuk menyalakan musik dari head unitnya.
Hingga lagu The Weeknd yang berjudul Call out my name mengisi kesunyian saat itu.
"So call out my name.." Senandung Karina pelan dengan tatapan mengarah ke jalanan ibu kota yang sedikit basah.
"Karina." Yoga mengeluarkan suara dan Karina pun menoleh.
"Iya?"
Yoga menggaruk tengkuknya. "A- itu tadi katanya disuruh call out your name. Am i right?"
Karina terkekeh singkat kemudian senyumnya mengembang. "Hai? Apakabar?"
"Baik, kamu sendiri gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️
Fanfic[ Treasure series Book 01 ] Lim·er·ence /ˈlimərəns/ The state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced involuntarily and characterized by a strong desire for reciprocation of one's feelings but not primarily for a s...
![[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️](https://img.wattpad.com/cover/307857140-64-k272000.jpg)