0.3 ➖ Terkunci

1.7K 222 23
                                        

Bel istirahat terdengar di seluruh penjuru sekolah, siswa siswi langsung menuju Kantin untuk mengisi perut mereka.

Tak terkecuali Bina dan teman-temannya.

"Jiraaaiyuutt...." Karina berlari menghampiri Jira di ikuti Winter, Giselle dan Ningsih.

"Jira not use yut ya bangsat."

"Catokan gue mana?" Ucapnya mengabaikan Jira yang protes.

"Masih dirumah gue."

"Dari taon kapan tau lo minjem kaga balik balik itu catokan gue."

"Mager gue Rin, lo ambil sendiri aja dirumah gue."

For your information, Karina dan Jira merupakan saudara sepupu. Ibu dari keduanya merupakan kakak beradik.

"Gue juga mager masalahnya."

"Udah udah lo berdua bahas catokannya nanti dulu apa, gue udah laper ini." Ningsih menghentak hentakkan kakinya kesal.

"Gue makan di kelas aja keknya." Ucap Yuna.

"Lah ngapa?"

"Itu lo ga liat Kantin nya penuh begitu?"

"Masih ada meja kosong kok, ayok." Winter menarik tangan Bina yang berada disebelahnya.

"Kita gabung boleh kan?" Tanya Karina menatap satu persatu pria yang berada dimeja itu.

"Duduk aja sini." Yoga menepuk tempat kosong di sebelahnya.

"Sayang sini." Danny memanggil Joanne agar mendekat.

"Mampus jadi nyamuk, gue mau makan sama Jevan aja deh. Ayo Yun gabung sama Aji Jevan aja." Jira membawa Yuna menjauh dari meja tersebut.

"Na ngapain diem doang disitu? Sini gabung." Ajak Giselle.

Bina menggaruk tengkuknya canggung. "Disini?" Ucapnya menunjuk satu satunya slot kosong.

Tepat di depan Arjuna.

"Di lantai lesehan juga gapapa Na." Celetuk Ayana.

Joanne bangkit dari duduknya. "Mau tukeran tempat sama gue?"

"Sayang...kamu apa apaan sih." Rengek Danny tidak setuju.

"Ga usah Jo, gapapa." Bina pun memilih untuk duduk di tempat yang tersisa.

Posisi duduknya

Yoga ㅤㅤ Danny
Karina ㅤㅤ Joanne
Winter ㅤㅤ Giselle
Arthur ㅤㅤ Jendra
Arbina ㅤㅤ Arjuna
Ayana ㅤㅤ Adam
Ningsih ㅤㅤ John

Setelah memesan mereka menikmati makan siang dengan penuh canda tawa.

"Yoga ama Rina, Gue ama Anne, Arthur ama musim dingin, Jendra ama Gigi, Adam ama Yana," Danny menggantungkan ucapannya.

"Itu...Bina sama Juna ga mau jadian aja?" Lanjutnya.

"Uhuk uhuk." Juna terbatuk karena ucapan frontalnya.

Bina? Jangan tanya.

Mau back flip aja rasanya.

"Eh sorry Jun, ga bermaksud tapi maksud." Cengirnya.

"Tapi kalo mau-" Ucapannya terpotong karena Joanne lebih memasukkan roti kedalam mulutnya.

"Denger denger bakal ada pensi?" Imbuh Ayana yang membuat Adam dan Juna saling melempar tatapan 'siapa yang bocorin?'

"Kamu tau darimana?"

"Dari akun lambe turah, adminnya ga sengaja lewat ruang osis terus denger kalian lagi bahas pensi gitu."

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang