4.5 ➖ Pemilik hati

1.2K 203 15
                                        

Arjuna menatap ke arah lapangan, disana terdapat kelas IPS 2 yang sedang olahraga.

Ada Adam, Yoga, Kevin, Joanne dan Winter. Hanya satu yang tidak ada.

Gadis itu.

Iya gadis yang entah sejak kapan berhasil masuk ke dalam hatinya.

Gadis yang dulu tak ia inginkan keberadaannya, gadis yang dulu selalu mengganggunya, dan gadis yang saat ini tengah terbaring tak berdaya.

Ia akui ia salah karena terlambat menyadari perasaannya, yang ia lakukan selama ini hanyalah menyangkal, menyangkal, dan menyangkal.

Kini ia percaya tentang pepatah yang mengatakan 'memang harus kehilangan agar tau seberapa berharganya orang itu untuk kita'

Namun tak lama ia menggeleng.

Tidak. Ia belum terlambat.

Ia belum kehilangan gadis itu, gadis itu hanya tidur untuk sesaat dan akan bangun dalam waktu dekat.

Ia yakin itu.

Saat sedang melamun, ia dikejutkan dengan Mahen yang memanggilnya.

"WOI JUN."

Arjuna hanya menoleh sebagai respon.

"Dipanggil daritadi juga anjir, ngelamunin apaan sih lo?"

Arjuna menggeleng. "Kenapa?"

"Lo ketua kelompok tiga noh, pilih anggota lo." Ucapnya menunjuk papan tulis.

"Ngapain?"

"Jaipongan! Ya kerkom lah bego."

"Oh. Iya nanti."

"Lemes amat kenapa sih?"

"Emang?"

"Iye. Kayak kaga dikasih makan seminggu."

Arjuna tak menjawab melainkan kembali ke lamunannya. Sebesar itu pengaruh gadis itu untuk dirinya?

✧ 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ✧

Sama seperti hari sebelumnya, saat bel berbunyi Arjuna langsung menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

Bedanya kali ini ia harus menjemput sang adik terlebih dahulu.

"Abang Una kangen sama kakak cantik."

Arjuna mengusap lembut surai gadis kecil itu dengan bergumam dalam hati.

'Abang juga.'

"Yaudah kita ke tempat kakak cantik dulu mau?"

"Maauuu."

Tanpa basa-basi Arjuna lantas melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Arjuna memasuki ruang inap gadis itu dengan Aluna yang berada di gendongannya.

"Loh kesini juga Jun?" Tanya Winter yang sudah duduk manis di sofa.

"Menurut lo?"

"Uwiiinn...." Aluna beralih ke arah Winter setelah turun dari gendongan Arjuna.

"Una disini juga?" Tanya Winter.

Awalnya gadis itu terkejut ketika mendapati Arjuna datang, namun setelah melihat Aluna ia paham.

Ini keinginan Aluna untuk menjenguk Bina, bukan kemauan Arjuna.

"Iya, kakak cantiknya Una lagi bobo." Ucapnya menunjuk ke arah gadis yang masih menutup matanya itu.

Arjuna langsung mengambil duduk di kursi dengan tatapan yang menatap lurus gadis yang tengah berbaring itu.

Satu kata.

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang