2.8 ➖ Together

1.1K 211 21
                                    


Arjuna menghela nafasnya, apa gadis itu tak bosan memandanginya?

Sejak mereka masuk dan duduk di kursi yang tersedia di bus gadis itu terus saja menatapnya dengan senyum yang mengembang.

"Biasa aja liatinnya." Tegur Arjuna.

"Ini namanya rezeki tau, gaboleh di tolak."

"Idiot."

"Yes, i am."

Arjuna memilih untuk mengabaikan gadis itu dan menatap ke luar jendela.

Detik berikutnya ia merasa bahunya berat sebelah ia menoleh dan

Mendapati kepala Bina yang bersandar pada bahunya.

Bina memejamkan matanya masih dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya.

Kalian tau rasanya bersandar di bahu lebar seorang Arjuna?

Nyaman.

Itulah yang akan kalian rasakan.

Arjuna menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi dan mencoba untuk memejamkan matanya.

Tidak bisa.

Jantungnya berdegup kencang dan itu sangat mengganggu.

Ia menatap sekitar dan melihat seorang ibu hamil baru saja memasuki bus.

Tatapannya beralih pada Bina dan menoyor pelan kepala gadis itu agar kembali tegak.

Arjuna berdiri dan mempersilahkan wanita itu untuk duduk.

"Makasih nak ganteng, nama kamu siapa?"

"Arjuna."

Wanita itu tersenyum. "Kalau anak saya lahir bakal saya kasih nama Arjuna supaya gantengnya nular."

Arjuna hanya tersenyum sebagai respon.

"Anaknya laki-laki ya bu?" Tanya Bina.

"Iya, padahal saya pengennya perempuan biar saya ada temennya."

"Tapi biasanya anak perempuan lebih deket sama ayahnya bu."

"Ah seperti itu? Pantes anak pertama saya lebih deket sama ayahnya."

Bina mengangguk. "Kebanyakan gitu sih, kurang tau juga kenapa."

"Kalo kamu namanya siapa?"

"Arbina bu." Ucap Bina sopan

"Lucu ya namanya, pengen deh punya anak kembar terus namanya Arjuna Arbina pasti lucu."

Arjuna dan Bina terkekeh canggung.

"Kalian sekolah di SMA Cakrawala?"

"Iya, ibu tau?" Tanya Arjuna.

Wanita itu mengangguk. "Tau dong, ponakan saya juga sekolah disitu."

"Oh iya? Kelas berapa bu? Namanya siapa?"

"Namanya Azka kelas sebelas, tapi saya kurang tau dia kelas sebelas apa."

Mendengar itu Arjuna spontan menatap Bina, gadis itu membalas tatapan Arjuna dengan alis yang terangkat sebelah.

"Kalian kenal?"

"Engga." "Kenal." Jawab keduanya bersamaan.

"Nak Arbina kenal sama Azka?"

"Kenal bu kebetulan pernah ketemu terus kenalan ya gitu deh."

"Tunggu. Kamu Bina kelas sebelas ips dua?"

Bina terkejut, bagaimana bisa wanita itu tau padahal ia belum memberitahu.

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang