[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️

3.6 ➖ A right choice

Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam, dan Galen baru saja pulang.

Bina yang sedang berada di dapur pun mengernyitkan dahinya ketika sang adik melewatinya begitu saja.

"Galen."

"Besok aja ya teh, gue ngantuk."

"Siapa suruh pulang ga langsung pulang?"

"Teteh ga punya temen jadi ga bakal paham."

Hampir saja Bina menyiram Galen dengan gelas berisi air jika saja ia tak ingat bahwa Galen adalah adiknya.

"Kunci." Bina mengulurkan tangannya.

Galen menggaruk tengkuknya, "teh sini deh kita ngopi dulu."

Galen membawa Bina untuk duduk di sofa, Bina hanya menurut saja ia tau pasti ada maunya.

"Teteh mau minum apa? Biar gue bikinin."

"Gue udah minum tadi."

"Minum lagi biar sehat."

"Gak. Kembung."

"Teteh pegel? Mau di pijitin?"

"Gak. Gak."

"Teteh butuh sesuatu? Camilan? Atau apa gitu? Mau seblak?"

Bina memincing curiga. "Mau apa lo??"

Galen mengambil duduk di sebelah sang kakak. "Teh."

"Hah?"

"Anu..."

"Apa? Ngomong yang jelas."

"Mobil lo untuk gue ya teh?"

"Gak. Enak aja."

"Teh ayolah, masa gue harus naik gojek kemana-mana?"

"Jadi maksud lo yang harusnya naik gojek itu gue?"

"Kalo teteh kan banyak tebengan, lagian teteh kan cewek."

"Hubungannya?"

"Ya cewek mah kalo nebeng ke temennya wajar, lah kalo cowok? Gengsi dong."

"Emang motor lo kemana sih?"

"Masih di bengkel teh."

"Ini udah hampir sebulan, ga mungkin ga beres beres. Lo ga pernah datengin bengkelnya gitu? Tanya kek. Punya mulut kan."

"Teteh."

"Apalagi?"

"Janji jangan cepu ke papa."

"Apa? Lo ngerokok? Kobam? Narkoboy? Apa ngebuntingin anak orang?"

"Hus mulutnya."

"Jadi apa?"

"Janji dulu."

"Ga mau."

"Si teteh mah gabisa di ajak kerjasama."

"Emang apaansih?"

"Janji dulu."

"Ga mau."

"Yaudah ga jadi."

"Gue udah keburu kepo."

"Makanya janji dulu."

"Ya."

"Janji."

"Ya."

"Janji."

"Iya."

"Bilang janji."

"Bilang."