Chapter ini isinya full flashback ya.
...
Jam menunjukkan pukul 17:58 dan langit mulai menggelap namun hal itu tak membuat kondisi sekolah sepi.
Justru semakin malam semakin ramai karena adanya tim inti basket sekolah yang sedang berlatih.
Seorang pria berambut hitam legamnya dengan lihainya mendribble bola dan memasukkannya kedalam ring.
Dia, Arjuna.
Pria dengan sejuta pesona yang bisa membuat para gadis bertekuk lutut di hadapannya.
"Ga salah bang Lio pilih kapten." Yoga mengacungkan jempolnya.
Arjuna hanya menjawabnya dengan senyum tipis.
Latihan dilanjutkan dengan mereka yang melawan tim inti lama yang sekarang sudah berada di kelas akhir.
"Cara main kalian udah bagus cuma ada beberapa yang saya liat masih gegabah, Mahen... tingkatkan lagi."
"Siap kak."
"Teknik, strategi, taktik, itu semua penting dalam basket tapi kalian harus ingat yang paling penting adalah tetap menjaga solidaritas. Karena basket itu ga bisa cuma ngandalin satu orang tapi semua anggota tim di wajibkan bekerja sama untuk mengimplementasikan strategi yang udah di susun sedemikian rupa. Kalian paham?" Jelas seorang seorang pria, sebut saja Lio.
"Paham kak."
"Good job, kita sudahi latihan hari ini dilanjut besok seperti biasa sekian saya pamit undur diri." Pamitnya kemudian melenggang pergi.
"Jun yakin mau langsung balik? Ga mau ikut nongkrong dulu?" Tanya Yoga memastikan.
Arjuna menggeleng. "Ga dulu Yog, sorry Luna minta taco ga mungkin gue nongkrong dulu baru balik."
"Yaudah lo pulang dulu aja kalo gitu baru nanti balik lagi ajak Luna sekalian."
Arjuna melirik jam di pergelangan tangannya kemudian menggeleng keras.
"Lo kira ngantri taco kaya ngantri gorengan, pasti lama belum lagi kalo macet paling cepet nyampe rumah mungkin jam 9 ga mungkin gue bawa dia keluar lagi."
"Iya sih... yaudah gausah dipaksa kapan-kapan aja bisa kan?"
Arjuna mengangkat sebelah alisnya kemudian terkekeh singkat. "Ga janji."
Yoga memutar bola matanya malas. "Itu mah emang lo nya aja yang susah di ajak ngumpul."
"Cakep sih tapi sayang anak rumahan."
"Daripada lu, cakep sih tapi gelandangan."
"Jancoke."
Arjuna hanya menggelengkan kepalanya kemudian melanjutkan kegiatannya yaitu memasukkan barangnya kedalam tas.
"Jun, lo sadar ga sih? Lo diliatin sama cewe itu daritadi." Tanya Kevin.
Arjuna spontan mengangkat kepalanya. "Cewe itu?"
"Ya masa gue tunjuk bambang orangnya lagi ngeliat kesini."
"Yang pake bando ijo?" Tanya Yoga.
"Nah eta. Yoga aja tau ga ngerti lagi gue sama lo Jun."
"Yang mana sih? Masih ngeliatin?"
"Masih."
"Itu mah kapten cheers yang baru ga sih?" Sahut Mahen.
"Masa? Kok gue gatau?"
"Apasih yang lo tau Jun? gempa aja lo ga sadar heran gue selama lo idup lo ngapain aja sih??"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️
Фанфикшн[ Treasure series Book 01 ] Lim·er·ence /ˈlimərəns/ The state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced involuntarily and characterized by a strong desire for reciprocation of one's feelings but not primarily for a s...
![[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️](https://img.wattpad.com/cover/307857140-64-k272000.jpg)