Bina berjalan di Koridor dengan sesekali menatap sekitarnya.
Bel sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu namun ia sengaja tak langsung pulang karena menunggu parkiran sepi.
"TETEEEHHH..."
Bina membalikkan tubuhnya dan di dapatinya sang adik yang membungkuk dengan memegang lututnya serta nafas yang tersengal-sengal.
"Apa? Ngapain lari-lari gitu? Kesandung tau rasa lo."
"Teteh mau langsung pulang?"
"Iyalah, mau kemana lagi emang?"
"Teteh nebeng aja sama temen teteh siapa gitu, gue mau pinjem mobil."
Bina mengernyit. "Motor lo kemana?"
"Masih dibengkel teh."
"Yakali udah mau sebulan ga bener bener tuh motor? Ngapain aja tukang bengkelnya?"
"Ya gatau kalo itu, pinjem dong teh darurat banget ini."
"Emang mau kemana sih?"
"Anu teh, gue kan ikut tim e-sport ga lama lagi bakal ada turnamen pubg nah sekarang disuruh ngumpul sama managernya ga boleh telat."
"Ya lo naik angkot kek, pesen gojek kek, atau nebeng temen lo gitu."
"Kelamaan teteh. Ini aja harusnya jam 3 udah ngumpul disana semua."
"Terus kalo lo pinjem mobil gue gue pulang naik apa? Terbang?"
"Teteh pesen taxi kek, gojek, atau naik angkot, nebeng temen juga sabi."
"Gue capek pengen langsung pulang."
"Nah gue juga pengen langsung kesana teh. Ayolah, kalo telat ntar gue kena marah sama managernya."
"Diem lo. Gue lagi mikir ini nebeng ke siapa."
"Siniin kuncinya."
Bina justru menyembunyikan kuncinya di belakang tubuhnya.
"Len? Kok belum berangkat?"
Suara itu.
Bina tau persis itu suara siapa, otaknya menyuruh berbalik dan menatap wajah pria yang sangat ia rindukan itu.
Namun hatinya berkata lain, hatinya berkata ia harus tetap menatap lurus ke depan tanpa melirik pria itu sedikit pun.
"Ini bang gue mau pinjem mobil teteh, tapi tetehnya pelit banget padahal kan kita udah telat."
Bina menoleh menatap sang adik tajam, apa-apaan itu? Mengadu? Cih.
Tunggu.
Tadi Galen bilang 'kita udah telat'
Kita.
Siapakah 'kita' yang dimaksud? Arjuna dan Galen berada di tim e-sport yang sama?
"Teteh--"
"Diem Galen! Gue lagi mikir." Bina menatap lurus ke arah depan dengan alis terangkat dan bibir yang mengerucut kesal.
Arjuna mengalihkan pandangannya kemudian menggeleng pelan.
"Teteh mikir apa sih? Kayak punya otak aja."
"Diem. Lo kayak ga punya hati Nurani."
"Kalo punya ntar gue digebukin sama suaminya Nurani dong."
"Diem Galen!"
Galen memutar bola matanya malas, bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman ketika melihat seseorang yang ia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️
ספרות חובבים[ Treasure series Book 01 ] Lim·er·ence /ˈlimərəns/ The state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced involuntarily and characterized by a strong desire for reciprocation of one's feelings but not primarily for a s...