Sudah terhitung satu minggu sejak kejadian di Rooftop saat itu, Arjuna benar-benar dibuat kalang kabut oleh perubahan sikap gadis itu.
Bukannya menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah yang lebih baik gadis itu justru semakin menjauh.
Arjuna mengacak rambutnya asal, diraihnya gelas kecil berisi alkohol dan langsung dihabiskan dalam satu kali teguk.
"Jun udah anjir lo ga kuat minum beginian biasanya minum ale ale juga." Tegur Yoga menjauhkan gelasnya dari Arjuna.
Arjuna menggeleng. "Cuma ini cara satu satunya gue bisa lupa, gila emang tuh cewek."
"Lo yang bucin Bina yang lo katain gila. Sakit lo emang." Dengus Yoga.
Arjuna bersiap mengambil gelasnya lagi namun kalah cepat dengan Yoga.
"Dengan lo mabuk mabukan gini ga bikin dia terkesan sama lo Jun, dia bisa hilang respect ngeliat lo yang sekarang."
Yoga menatap prihatin temannya yang jauh dari kata rapih itu. Rambut yang berantakan, kantung mata yang menghitam akibat kurang tidur, dan jangan lupakan badannya yang menjadi sangat kurus. Ia tebak temannya itu kehilangan banyak berat badannya.
"Udah. Gue ngizinin lo minum tapi ga nyampe kobam." Yoga pun mengambil botol diatas meja dan di kembalikan ke bartender.
Setelah itu ia tak langsung kembali melainkan melangkahkan kakinya menuju toilet untuk mencuci tangannya.
Setelah selesai mengeringkan tangannya Yoga pun kembali ke tempat awalnya namun ia di kejutkan dengan apa yang di lakukan oleh Arjuna.
Seorang gadis dengan dress ketat dengan panjang jauh di atas lutut itu duduk di pangkuan Arjuna. Parahnya lagi pria itu bahkan mengusap lembut pipi gadis tak dikenal itu dengan tatapan sendu.
Yoga menggeleng keras kemudian berlari dan langsung mendorong gadis itu hingga lepas dari pelukan Arjuna.
"Stupid what are you doing?!" Cerca Yoga yang tak habis pikir dengan jalan pikiran Arjuna.
"Na...gue kangen." Arjuna mengabaikan Yoga dan memilih untuk meraih tangan gadis itu lagi.
Yoga meraih dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah dan langsung memberikannya pada gadis itu.
"Kalo kurang bilang tapi sekarang lo pergi dulu." Usirnya.
Gadis itu pun mendengus kemudian melepas paksa tangan Arjuna dan pergi menghampiri pria berhidung belang di sebrang sana.
"Na..." Ucap Arjuna dengan lirihnya.
"Bajingan lo mabok mabok aja gausah segala Bina lo sama samain sama cewek begitu."
"Kenapa lo usir Bina gue Ga.." Lirihnya lagi.
"Dia bukan Bina Jun sadar astaga, udah cukup kita pulang sekarang." Yoga pun mengambil alih lengan Arjuna dan di papahnya.
✧ 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ✧
Apa yang biasa dilakukan oleh kalangan remaja pada saat malam minggu?
Berjalan-jalan keliling kota untuk menikmati pemandangan ataupun mengicipi kulinernya? Atau berdiam diri saja di rumah?
Mungkin biasanya Bina akan memilih untuk berdiam diri dirumah sambil menonton drama korea favoritnya.
Namun tidak untuk kali ini, ia harus merelakan malam minggunya keluar rumah karena paksaan dari Jira.
"Rin lo serius ga ada niatan perbaiki hubungan lo sama Yoga?" Tanya Bina pada Karina yang sedari tadi hanya diam. Jika di perhatikan sejak hubungannya dengan kekasihnya itu mulai renggang gadis itu memang terlihat lebih pendiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️
Fanfic[ Treasure series Book 01 ] Lim·er·ence /ˈlimərəns/ The state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced involuntarily and characterized by a strong desire for reciprocation of one's feelings but not primarily for a s...