4.7 ➖ Sleeping beauty

1.2K 210 38
                                        

Sudah hari ke sepuluh namun gadis itu tak kunjung terbangun dari tidur panjangnya.

Arjuna mengacak rambutnya frustasi, ia mulai hilang arah.

Sungguh tak pernah terbayang bagaimana jadinya jika ia tak bisa melihat senyum manis itu lagi, bagaimana jadinya jika ia tak bisa menatap netra teduh itu lagi.

Diraihnya jari jemari mungil itu kemudian di genggam.

Yang ia lakukan selama hampir seminggu ini adalah hanya bolak-balik antara sekolah, rumah, dan rumah sakit.

Hanya itu.

Bahkan ia rasa ia lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat dengan bau khas obat tersebut.

Selama hampir seminggu pula Arjuna sangat sering bertemu dengan pria yang entah mengapa ia tak suka.

Pria itu adalah Marvin, pria yang sama dengan yang pernah ia lihat di base sebelumnya.

Ditambah lagi Galen yang terlihat sangat akrab dengan pria itu benar-benar membuatnya semakin tak menyukainya.

Kalau kalian bilang ia takut kalah saing maka kalian benar.

Pria itu mengenal Bina lebih dulu di banding dengan dirinya.

Ditambah lagi dengan desas desus 'cewek sama cowok ga ada yang murni cuma sahabatan, pasti ada salah satu yang suka' benar-benar mengusiknya.

Gadis itu menyukainya, ia tau itu.

Namun itu berarti pria itu lah yang memiliki perasaan lebih pada gadis itu bukan.

Dan yang pasti pria itu memperlakukan sang gadis dengan sangat amat baik, berbanding terbalik dengan dirinya.

Jadi... apakah ia sudah kalah sebelum memulai?

"Ngelamun mulu kesambet ntar bang." Tegur Galen yang entah sejak kapan sudah duduk di sofa.

"Len gue mau nanya."

"Nanya tinggal nanya, kenapa?"

"Cowok yang sering kesini, siapa sih namanya..." Arjuna berusaha mengingat.

"Lo."

"Apa?"

"Ya lo kan nanya cowok yang sering kesini siapa namanya, nah lo kan sering kesini bang."

"Bukan itu."

"Terus?"

"Yang kemaren dateng bawa buah tapi lo yang makan."

"Oh bang Marvin, kakelnya teteh waktu SD."

"Nah itu."

"Lah terus?"

"Emang deket sama teteh lo?"

"Emang sih, jaman teteh masih ingusan juga mereka udah deket."

"Terus kenapa baru baru ini tuh orang nongol?"

"Bang Marvin pindah ke Bali abis lulus SMP atas kemauan neneknya, sejak itu kayaknya dia sama teteh udah ga pernah kontakan lagi. Nah baru baru ini dia balik ke Jakarta terus mereka akrab lagi." Galen mengangkat bahunya acuh.

"Emang kenapa nanya nanya bang? Cemburu?" Galen tersenyum jahil.

"Kalo iya? Urusannya sama lo apa?"

"Ya just for your information, siapapun yang bakal jadi jodoh teteh otomatis jadi kakak ipar gue." Ucapnya songong.

Arjuna menganggukkan kepalanya.

"Bang Lo ga ada niatan cium teteh?"

Arjuna menoleh dengan alis yang terangkat sebelah. "Maksud lo?"

[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang