Setibanya di mobil, Arjuna lantas langsung mematikan AC mobilnya.
"Bang ga ada kain lagi? Teteh paling ga kuat dingin."
"Ga ada Len, tapi ada saputangan."
"Apa aja deh bang."
Arjuna memberikan saputangan tersebut kepada Galen, sekilas ia menatap Bina yang meringkuk kedinginan di dekapan sang adik.
"Teteh ga boleh sakit ya, katanya mau mabar sama bang Juna."
Merasa namanya disebut, Arjuna melirik ke arah sepasang kakak beradik itu.
Ia berdehem untuk menghilangkan rasa canggung.
"Len, ini bawa ke rumah gue aja ya. Rumah lo kejauhan kasian itu teteh lo kedinginan."
Galen mengangguk.
Tak lama mereka tiba, Arjuna lantas mematikan mesin mobilnya dan membuka pintu belakang.
Ia membawa Bina ke dekapannya dan di gendong ala bridal style.
Galen yang melihat itu hampir saja menjatuhkan rahangnya, speechless.
Kalau saja sang kakak dalam kondisi sadar sepenuhnya sudah dipastikan gadis itu akan kejang-kejang saking senangnya.
Arjuna membaringkan tubuh mungil itu di ranjang kamar miliknya
Miliknya? Iya.
Kamar tamu di kunci, dan ia tidak punya waktu untuk mencari kuncinya.
Suasana rumahnya sangat sunyi, tentu saja mengingat jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari.
Ia menatap wajah Bina dalam diam, sampai akhirnya ia sadar baju gadis itu masih basah.
"Bang itu bajunya teteh ga di ganti dulu?" Tanya Galen yang berada di depan pintu.
“Ya masa gue yang gantiin malih?” —Arjuna
"Harusnya, tapi siapa yang gantiin?" Pria itu menggaruk tengkuknya mendadak canggung.
"Teh Zura?"
Arjuna mengangguk. Sang kakak biasanya akan begadang untuk mengerjakan tugas.
Ia pun memutuskan untuk menghampiri sang kakak di kamarnya.
Tok tok tok..
Tak butuh waktu lama pintu terbuka menampilkan sang kakak dengan baju tidurnya.
"Eh Jun kenapa?"
"Kakak belum tidur kan?"
"Ya kalo kakak tidur mana bisa kakak buka pintu." Ucapnya tak habis pikir.
"Kak bantuin Ajun."
"Bantuin apa? Tugas? Tugas kakak juga belum selesai kalo mau bantuin kamu."
Arjuna menggeleng dan menarik tangan sang kakak menuju kamarnya.
Azura bertanya-tanya ketika mendapati sosok Galen dikamar milik sang adik.
Dan semakin dibuat terkejut ketika melihat Bina tertidur di ranjang milik Arjuna dengan wajah yang pucat.
"Ini Bina kenapa?" Azura menempelkan tangannya di dahi gadis itu.
Hangat.
"Panjang ceritanya, sekarang bantu gantiin bajunya dulu. Kasian kalo harus tidur pake baju basah gitu."
"Yaudah kalian keluar sana."
Arjuna dan Galen pun berjalan keluar.
"Bang teteh kenapa bisa gitu?" Tanyanya ketika mereka sudah berada di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️
Fanfiction[ Treasure series Book 01 ] Lim·er·ence /ˈlimərəns/ The state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced involuntarily and characterized by a strong desire for reciprocation of one's feelings but not primarily for a s...
![[1] 𝗟𝗜𝗠𝗘𝗥𝗘𝗡𝗖𝗘 ➕ Junkyu - Lia ✔️](https://img.wattpad.com/cover/307857140-64-k272000.jpg)