"AGEV TOLONG YA! MENTANG-MENTANG GUE DI JODOHIN SAMA LO, LO MALAH SEENAKNYA!" kata-kata itu keluar dari mulut Aloka yang di sadari mengomel sepanjang koridor sekolah hampir beberapa siswa mendengarnya.
Tidak hanya makian, sumpah serapah sudah di sebut oleh Aloka karena cowok di depannya Agev seenaknya menarik pergelangan tangannya.
"Please ya! Gue udah punya pacar!" kesalnya mencoba melepaskan walaupun tidak bisa.
"Gue nggak peduli," balasnya tanpa menoleh ke belakang.
Aloka melotot karena banyak orang kerumunan memperhatikan mereka berdua, Aloka tidak salah liat tepat di kelasnya seperti seorang artis di dekati fans beratnya, banyak omongan dari belakang ada satu cowok yang benar-benar terdiam berdiri di pinggiran pintu menatap tangan mereka berpegangan erat di telapak tangannya.
Cowok itu adalah Ray yang sadar perilaku Aloka, jujur dia kecewa bagaimana tidak? Sudah punya pacar di tambah kedekatannya dengan Agev anak kelas XI MIPA 1. Waw, sangat tidak di duga.
"Lepas!" Ray memisahkan kedua tangan yang sedang menggenggam erat.
Agev melirik sinis menghadap Ray. "Siapa lo?"
"Pacarnya," sahut Ray yang tidak segan-segan.
Aloka hanya diam melihat mereka berdua yang saling menatap sengit sungguh ia sangat lelah dengan semua ini, Ray mendorong tubuh Agev sampai terhuyung untung saja di tangkap oleh cewek di belakangnya, cewek di belakangnya adalah Efta yang tiba-tiba menghampiri mereka bertiga.
Kali ini dia kesal kenapa Ray membela cewek di sampingnya.
"Lo bilang apa Ray?" tanyanya menatap mata Ray yang hitam legam.
Plak
"Gue kecewa sama lo dan lo jangan kayak lonte! Rebut-rebut pacar gue," tunjuknya ke dada Ray beralih ke Aloka.
"JANGAN GANJEN DEH LO! UDAH PUNYA COWOK MASIH AJA MAU SAMA NIH ORANG!" kesalnya mendorong tubuh Aloka hingga tersungkur ke lantai.
Dia meninggalkan orang di sana termasuk Aloka yang mencoba menahan tangis di kelopak matanya.
"Gila lonte."
"Hati-hati pacar lo nanti di embat Aloka."
"Ganjen banget."
"Ngeri gue."
Aloka menunduk sejujurnya ia malu karena banyak orang menghinanya, belum lagi Brita jika mengetahui ini semua bakal jadi masalah untuknya.
Bugh
Bugh
Agev menyerang Ray brutal karena melihat Aloka tersakiti orang lain, dia merasakan begitu sakit jika melihat cewek itu menangis, Ray membalasnya mereka saling brutal menyerang satu dengan yang lainnya.
Bugh
Tidak ada yang mau membantu memisahkan yang berkelahi seperti sekarang, Aloka belum bisa memastikan untuk menahan sakit di dadanya tapi ia mencoba berdiri untuk memisahkan keduanya.
Ia mendekati mereka yang sedang berkelahi tidak ada ampun, entah dari mana Aloka datang sekarang berdiri di tengah mereka.
"BERHENTI AGEV, RAY!" teriaknya meleraikan keduanya berdiri di tengah.
Namun, Aloka tidak sadar jika membahayakan dirinya sendiri.
Bugh
Tanpa sadar Ray memukul pipi kiri Aloka membuatnya memegang pipinya dengan gemeteran, Aloka melihat Ray dengan rasa takut, Agev memikul Aloka dan mendorong Ray.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alora (End)
Teen FictionAloka Pioladria adalah cewek culun yang sering di bully karena cara berpakaiannya dan bisa di sebut kutu buku. Tapi semenjak perubahannya, semua orang menjadikannya pusat perhatian. Ray mendekati Aloka memeluk erat cewek itu. Brita terdiam, dia ing...