Senandung potongan lagu-lagu hits menggema dan terdengar nyaring di langit-langit apartemen. Nampak seorang gadis tengah mencuci piring seraya menyanyikan lagu yang sering kali ia dengar di aplikasi TokTok.
Gadis itu terlihat bahagia sekali. Bahkan ia sudah mandi, wangi dan berkeramas pagi tadi. Rambutnya pun masih di bungkus oleh handuk kecil berwarna coklat.
Ia tengah mengerjakan pekerjaan rumah seraya memasak untuk sarapan suaminya nanti. Lelaki itu belum bangun, sepertinya terlalu kelelahan kemarin.
Baru saja di pikirkan, tidak lama kemudian Sagara keluar dari kamar. Lelaki itu berjalan sempoyongan dengan handuk coklat yang ia gantungkan di pundak.
Hendak mandi. Ya, sepertinya Sagara akan melakukan ritual itu pagi ini.
"Eh, udah bangun. Kamu mau mandi, Ga?" Tanya gadis itu saat mendapati Sagara keluar kamar.
"Hmm," singkatnya.
"Tumben banget mandi pagi gini. Apalagi, hari ini kan weekend. Apa kamu mau pergi?"
"Kepo!"
Pria itu sudah masuk ke kamar mandi. Tidak ingin ambil pusing, Sahara kembali melanjutkan aktivitas memasaknya. Hari ini, dia akan membuat nasi ayam teriyaki. Gadis itu sudah belajar keras melalui bantuan YouTube beberapa hari lalu.
Meski belum terlalu mahir dan masih terbata-bata, tapi Sahara sangat keras berusaha. Dengan pelan dan perlahan, akhirnya ia berhasil menyelesaikan masakannya.
"Hufft, akhirnya. Semoga aja Sagara suka," gumamnya saat memandangi hasil kerja kerasnya di meja.
Saat hendak memanggil Sagara, tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Terlebih dahulu Sahara membuka celemeknya, lalu berjalan menghampiri pintu.
Mata Sahara terbelalak saat berada di pintu. "Kamu?"
"Ada perlu apa kesini?"
"Ketemu Sagara lah. Terus, lo pikir ngapain?" Sungut gadis itu kemudian nyelonong masuk tanpa di persilakan.
Wanita yang membuat Sahara kaget itu langsung duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya.
Tak lama setelah itu, Sagara keluar dari kamar dengan penampilan yang rapi. Aroma parfum begitu menyengat dari tubuh pria itu.
"Gue pergi dulu." Sagara berpamitan pada istrinya dengan begitu santainya.
"Kamu mau kemana?" Sama dia?" Sahara bertanya kemudian menoleh ke arah Gracia.
"Kemana aja yang penting nggak disini. Muak gue lama-lama disini!"
"Nggak boleh. Kamu nggak boleh pergi kemanapun, apalagi sama dia. Kamu kan udah janji sama aku, Ga."
"Janji gue udah lunas. Kemarin gue udah nurutin semua kemauan lo, apapun itu semua gue turutin. Lo lupa?"
Baru sebentar ia kembali bahagia. Baru sebentar ia kembali tertawa. Baru sebentar ia melihat Sagaranya yang begitu hangat dan perhatian. Lalu, semua harus kembali sirna di terpa hari yang tak lagi sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
180° [END]
Teen Fiction🌼 Follow akunku sebelum membaca! 🌼 Dilarang plagiat karena ide itu MAHAL! 🌼 Status cerita sudah end, jadi bisa marathon sampai akhir. 🌼 Jangan lupa vote dan komen saat membaca, agar Author tahu kalian benar-benar ada dan nyata. Blurb : Apa jadin...