Forced

1.3K 231 4
                                        

Sudah empat hari ini, Sahara di buat uring-uringan karena kelakuan Sagara kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah empat hari ini, Sahara di buat uring-uringan karena kelakuan Sagara kepadanya. Sagara menyuruh ini. Sagara menyuruh itu. Gadis itu sampai lelah meladeninya. Ingin menyerah saja, tapi ia sadar utangnya masih harus di bayar.

Tidak di rumah, tidak di sekolah. Hidup gadis itu tidak pernah tenang. Sagara terus mengganggunya. Contohnya, kemarin malam. Sahara harus menemani lelaki itu video call sampai larut malam hanya karena Sagara takut di rumah sendirian. Benar-benar tidak masuk akal.

Pagi tadi, Sahara dan Sagara pergi bersama ke sekolah. Bukan di sengaja, Sahara bertemu lelaki itu ketika berada di lampu merah saat sedang naik ojek online. Sagara yang melihat Sahara di sebelahnya, langsung membuka kaca helm miliknya lalu mengajak gadis itu berangkat bersama.

Awalnya, Sahara menolak karena ia takut akan menjadi gosip di SMA Highlight. Ia takut akan semakin di bully oleh para pecinta Sagara. Tapi, setelah pria itu membicarakan masalah utang, apalagi di tempat umum seperti itu, barulah Sahara menurutinya. Dengan sangat terpaksa.

Sagaragara 🐽
Gue haus. Bawain minum ke lapangan futsal. Sekarang!

Salah satu pesan paling tidak di tunggu muncul pada notifikasi ponsel Sahara. Baru saja ia ingin bernafas tenang, seketika langsung di buat pengap oleh Sagara si menyebalkan.

Hari ini, sedang berlangsung jam pelajaran olahraga. Semua siswa berada di lapangan, terkecuali Sahara. Ia sedang kurang enak badan, itu sebabnya ia izin oleh guru untuk kembali ke kelas.

"Ckk. Ini orang bener-bener nyebelin. Di pikir gue babunya kali, ya?" Gerutu Sahara dengan sangat kesal.

Meski kesal, ia tetap melakukannya. Untung saja ia membawa minum tadi pagi, jadi tidak perlu repot membeli lagi di kantin.

Gadis itu langsung mengambil botol minum warna biru dengan kartun doraemon kesayangannya. Dengan langkah yang sangat berat, ia mulai bergegas menuju ke lapangan.

Di lapangan tanpa rumput yang cukup luas, nampak para siswa dan siswi yang saling sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang bermain badminton, ada yang bermain futsal, ada yang bermain bola kasti, dan ada juga yang bermalas-malasan dan hanya jadi penonton tanpa bayaran di sana. Hari ini, guru olahraga memang membebaskan mereka untuk melakukan apapun, karena sang guru sedang ada kesibukan lain.

"Ra, kenapa balik lagi? Katanya tadi mau istirahat karena kurang enak badan," tegur Lisa saat menyadari kedatangan Sahara.

Wajah Sahara nampak pucat, rautnya pun memelas. Terlihat dari langkahnya yang sedikit gontai.

"Karena Sagara. Gue bisa apa?" Sahutnya lesuh seraya mendudukkan bokongnya di sebelah Lisa.

Lisa hanya terdiam. Ia tahu betul beberapa hari ini temannya itu dibuat pusing oleh Sagara. Lagi-lagi ia menawarkan bantuan agar Sahara bisa melunasi utangnya kepada lelaki itu, tapi tetap saja Sahara menolak. Lisa juga tidak bisa memaksa.

180° [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang