Akan aku buat kamu jatuh cinta, setelah itu bersiaplah untuk menanggung semua luka.
-Sagara Alvin Mahendra-
_________
Bel istirahat berbunyi, para siswa mulai berhamburan meninggalkan kelas. Bahkan, Pak Indra saja masih membereskan beberapa bukunya, tapi para siswa sudah tidak sabar seperti hendak bertemu para artis korea saja.
"Woy, Ga. Akhirnya lo pindah ke sini juga," ucap Aldino, sepupu Sagara yang juga berada di kelas yang sama dengannya.
"Semua berkat lo, Al. Lo emang sepupu terbaik gue," sahut Sagara.
"Bisa aja lo. Oya, kenalin temen-temen gue, ini Arhan, dan ini Samuel," jelas Aldino memperkenalkan satu persatu temannya.
Sagara membalas uluran tangan kedua teman Aldino. Mereka saling menampilkan senyum sebagai tanda sapaan. Sepertinya tidak akan butuh waktu lama bagi mereka untuk saling akrab dan mengenal satu sama lain. Usai sesi perkenalan, Aldino mengajak Sagara untuk bergabung bersama ke kantin.
Mudah sekali bagi Sagara mendapatkan teman baru. Apalagi, Aldino and the geng cukup terkenal di SMA Highlight karena visual mereka yang tampan. Sangat menarik perhatian para wanita yang haus akan ketampanan. Di tambah lagi dengan Sagara yang bergabung, sudah bisa di pastikan para wanita di sana akan semakin meraung-raung minta di nikahi.
Keadaan kelas sudah sangat sepi, hanya meninggalkan Sahara dan Lisa di sana. Sahara menidurkan kepalanya di meja, kemudian jemarinya ia ketuk-ketukkan hingga menghasilkan suara.
Biasanya, saat jam istirahat seperti ini Sahara akan langsung bergegas ke kantin. Duduk di bangku yang sudah di klaim miliknya lalu menghambur-hamburkan uangnya dengan mentraktir penghuni kantin.
Sekarang? Sahara hanya harus berusaha menahan rasa lapar. Ia harus berhemat. Ke kantin hanya akan membuat kantongnya semakin kering. Biarlah, lagipula ia sudah sarapan pagi tadi jadi belum terlalu lapar.
"Ra, kantin yuk?" Ajak Lisa yang berjalan mendekati Sahara.
"Nggak ah, lo aja. Gue nggak laper," sahutnya dengan mengangkat kepala yang ia sandarkan di atas meja.
"Kamu yakin, Ra? Ayo ke kantin, aku traktir deh."
"Gue nggak laper, Lisa. Lo dengar nggak, sih?" Ucapnya dengan raut wajah yang tertekuk kesal.
"Yaudah, Ra. Aku ke kantin, ya."
Lisa beranjak meninggalkan kelas, sekarang yang tersisa hanyalah Sahara. Tidak pernah terbersit di kepalanya akan merasakan kesepian seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
180° [END]
Подростковая литература🌼 Follow akunku sebelum membaca! 🌼 Dilarang plagiat karena ide itu MAHAL! 🌼 Status cerita sudah end, jadi bisa marathon sampai akhir. 🌼 Jangan lupa vote dan komen saat membaca, agar Author tahu kalian benar-benar ada dan nyata. Blurb : Apa jadin...