Moved

1.2K 210 61
                                    

Entah sudah berapa kali hari yang sama bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah sudah berapa kali hari yang sama bertemu. Juga sudah beberapa bulan berbeda saling berganti. Setiap orang merasa waktu berlalu begitu cepat. Entah dunia yang semakin tua, atau justru manusia yang terlalu larut dalam nikmat fana.

Hidup Sahara masih sama seperti sebelumnya. Tidak ada perubahan. Sagara semakin berani padanya. Sikapnya masih sama, cuek, ketus, dan sesuka hati pada istrinya.

Semakin Sagara melukainya, semakin Sahara yakin semua akan bisa di laluinya. Tidak peduli rasa sakit yang ia terima. Tidak peduli rasa sakit yang ia rasa. Yang Sahara tahu, ia pasti akan berhenti saat hatinya sudah tidak sanggup lagi.

"Berduaan terus sama dia, nggak bosen?" Tanya Sahara dengan tatapan seperti menyindir dan mengejek.

"Bosen, kalau sama lo!" Ketus pria itu dengan lantang.

"Cewe secantik gue mana mungkin bikin Sagara bosen. Lo tuh yang ngebosenin. Dasteran mulu, nggak punya baju bagus apa?" Sungut Gracia dengan angkuhnya.

Hubungan Sagara dan Gracia, masih berlanjut sampai sekarang. Sudah berulang kali Sahara menasehati suaminya itu, tetap saja tidak di hiraukan. Perbuatan Sagara sudah terungkap dan di ketahui oleh kedua belah pihak. Lelaki itu di sidang habis-habisan, terutama oleh orang tuanya.

Perdebatan besar itu akhirnya di tutup oleh janji Sagara yang tidak akan mengulanginya.

Apakah lelaki itu menepati janjinya? Oh tentu saja tidak!

"Dasteran gini aja aku cantik, apalagi dandan. Bisa kelar hidup kamu, Cia," jawabnya dengan percaya diri.

Respon gadis itu membuat Gracia menggeram. Ia tidak terima di perlakukan seperti ini oleh Sahara. Aksinya semakin menjadi-jadi, Gracia kemudian memeluk mesra Sagara agar membuat iri gadis yang merupakan musuh bebuyutannya di SMA.

Gracia menempel manja kemudian berbicara dengan nada menggoda. "Ayo, ah sayang. Pengap banget gue di sini. Pemandangan di depan kita nggak bagus, bikin sakit mata."

Lelaki itu justru membalas aksi Gracia dengan mencium puncak kepalanya. Sangat lama. Bukan sedetik, namun cukup lama dan hangat.

Pemandangan tersebut tentu saja mengiris hati Sahara. Namun, gadis itu tetap berusaha tertawa karena memang ia sudah terbiasa.

Sahara memiliki siasat, dan ia sudah merencanakan itu sebelumnya. Sebelum kepergian sejoli itu, Sahara sempat menepuk kuat punggung Gracia.

"Aduh," ringis Gracia saat merasa tubuhnya di serang tiba-tiba.

"Maaf, Cia. Tadi ada nyamuk gede banget, jadi aku pukul. Maaf, ya," seru Sahara sembari menahan tawa-tawa kecil.

Bukan nyamuk seperti yang Sahara maksud. Melainkan, secarik kertas berisi tulisan yang ia tempelkan di punggung Gracia.

AKU PELAKOR! AWASI SUAMI ANDA SEBELUM TERLAMBAT!!!

Sahara terkekeh puas melihat tulisan itu tertempel rapi di punggung Gracia. Gadis itu bahkan sampai guling-guling saat Gracia dan suaminya keluar dari apartemen.

180° [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang