Realize

1.7K 240 155
                                        

Nih, satu part lagi.

Komennya jangan lupa!

Oya, jangan lupa share ke temen kalian kalau kalian rasa cerita ini layak untuk di promosikan. Author memiliki kehaluan cerita ini bisa menyentuh 1M readers.

Ayo dukung kehaluan Author✌🏻

Happy Reading!

Hidup sebatang kara, tidak pernah terbersit di pikiran Sahara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup sebatang kara, tidak pernah terbersit di pikiran Sahara. Menjalani kehidupan tanpa Mama, Papa, dan adiknya adalah kenyataan paling menyakitkan yang ia rasa. Gadis itu ingin menyerah, tapi ia sadar tubuhnya tak lagi sendirian. Ada dua malaikat kecil yang memiliki hak untuk merasakan hidup di dunia.

Setiap harinya, perasaaan rindu selalu menggerogoti jiwanya. Hal yang paling menyakitkan, adalah merindukan mereka yang sudah tiada. Sahara hanya bisa menangis, berdoa, dan memeluk foto keluarganya saat ia rindu. Sahara tidak bisa memeluk raga mereka lagi sekarang.

"Sahara rindu kalian. Apa kalian bahagia disana?" lirih gadis itu seraya menangis.

Langit-langit kamar, adalah saksi bisu kepiluan gadis muda yang sekarang hidup sebatang kara. Sepinya. Sakitnya. Perasaan hancurnya selalu ia langitkan di sana, nyaris setiap malam. Air matanya selalu membasahi setiap bantal yang ia gunakan.

Setiap kenangan yang terputar di kepalanya, membuat dada gadis itu semakin sesak. Tak terhitung sudah berapa banyak air mata yang ia keluarkan. Tak terasa sudah berapa hari ia lalui tanpa mereka. Yang ia tahu, ia begitu merindukan mereka.

Sahara merindukan pelukan ibunya. Sahara merindukan candaan ayahnya. Sahara merindukan kejahilan adiknya. Sahara merindukan apapun yang berkaitan dengan keluarganya. Bolehkah Sahara bertemu mereka? Sebentar saja. Sahara ingin menceritakan semua hari yang ia jalani tanpa mereka.

Hari yang selalu di hujani air mata. Hari yang selalu di temani rasa kesepian. Hari yang selalu di selimuti kesedihan. Hari yang selalu di barengi kesakitan. Sahara ingin menceritakan semuanya. Sahara ingin menceritakan bagaimana beratnya beban yang ia punya.

"Kenapa bukan Sahara, Ma? Seharusnya Sahara aja yang mati, bukan kalian. Sahara capek. Masalah selalu silih berganti menghampiri Sahara. Sahara muak selalu hidup dalam penderitaan," ocehnya menyayangkan takdir hidup.

"Bukan hidup seperti ini yang Sahara inginkan. Andai Sahara tahu akan seperti ini, lebih baik Sahara tidak di lahirkan!"

Belum selesai ia menyesali hidup, renungannya di kejutkan oleh notifikasi ponsel miliknya.

+6282202082000
Ra, belum tidur?
Jangan biasain begadang, nggak bagus untuk kesehatan lo.
Kurangi stres, itu bisa berdampak untuk anak kita.
Besok waktunya lo ke dokter kandungan, kan? Gue anterin.
Gue pengen lihat anak kita, pengen dengar gimana detak jantungnya.
Oya, jangan blok nomor gue yang ini.
Gue capek gonta-ganti kartu mulu biar bisa hubungin lo.

180° [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang